28.8 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Menabung Sampah Hasilkan Uang

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Dalam upaya menumbuhkan minat masyarakat Barito Selatan (Barsel) untuk menabung sampah, sehingga menghasilkan uang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barsel telah berkoordinasi bersama Bank Mandiri bekerjasama untuk mengelola tabungan uang, hasil penjualan sampah dari masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Nanang Shalahuddin mengatakan, bank sampah yang berada di Jalan Patianom Buntok masih menerima dan membeli sampah dari masyarakat dari awal beroperasi tahun pada 2017.

"Bank sampah buka setiap hari kerja, kecuali sabtu dan minggu. Karena masa pandemi, pelayanan tatap muka masih di lakukan, namun bergiliran. Untuk jenis sampah yang di terima yaitu sampah kering, berupa plastik, kertas, besi kaca maupun botol," jelasnya kepada Prokalteng.co, Senin (20/9).

Sebelumnya, masyarakat yang sudah bergabung dalam bank sampah lanjut ia, telah di berikan tabungan dalam bentuk kartu. Sehingga, uang dari hasil penjualan sampah masyarakat akan tertera di dalam kartu tersebut.

Baca Juga :  Warning Bupati Terhadap Penyalahgunaan Narkoba ! Siapa Saja, Jika Terl

"Dalam kartu akan tertera jumlahnya. Jadi minimal dalam waktu satu minggu, sampah yang telah di kumpulkan dapat di ambil serta di cairkan uangnya," bebernya.

Untuk harga, kata kabid bertutur ramah tersebut, bervariasi tergantung hari saat masyarakat mengantarkan sampah tersebut. Karena harga perkilo berpariatif, dapat naik turun dan menyesuaikan.

"Kami juga siap jemput bola. Apabila sudah terkumpul bisa hubungi kami, agar segera kami ambil," terangnya.

Agar menyempurnakan hal tersebut, pihaknya berencana dan berkoordinasi dengan pihak bank mandiri untuk mengelola uang hasil penjualan sampah dari masyarakat.

"Sehingga di dalam buku tabungan mandiri itu ada data jumlah uang. Masyarakat menabung, uang masuk ke rekening mandiri. Masyarakat juga mendapatkan dapat ATM mandiri, daripada dibuang kardus dan semacamnya, lebih baik dikumpulkan, jika sudah banyak bawa ke bank sampah," saranya.

Baca Juga :  Pembangunan di Desa Harus Diutamakan

Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah melakukan arahan ke sekolah sekolah yang ada di Kota Buntok. Dari TK, SD, SMP, maupun SMA untuk mengelola dan menambung sampah. "Ada beberapa yang aktif seperti TK Aisyah dan Santa Maria yang sudah merealisasikannya secara mandiri," ungkapnya.

Untuk itu lanjut kabid berkacamata tersebut mengimbau, agar kiranya masyarakat dapat memanfaatkan bank sampah, sehingga mengurangi peredaran sampah di kabupaten bertajuk 'Dahani Dahanai Tuntung Tulus' tersebut.

"Contohnya saja saya juga turut menabung. Namanya juga menabung, tidak terasa sebulan, setahun, dua tahun tabungan akan semakin bertambah. Saya telah merasakanya sendiri,"tutupnya.

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Dalam upaya menumbuhkan minat masyarakat Barito Selatan (Barsel) untuk menabung sampah, sehingga menghasilkan uang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barsel telah berkoordinasi bersama Bank Mandiri bekerjasama untuk mengelola tabungan uang, hasil penjualan sampah dari masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Nanang Shalahuddin mengatakan, bank sampah yang berada di Jalan Patianom Buntok masih menerima dan membeli sampah dari masyarakat dari awal beroperasi tahun pada 2017.

"Bank sampah buka setiap hari kerja, kecuali sabtu dan minggu. Karena masa pandemi, pelayanan tatap muka masih di lakukan, namun bergiliran. Untuk jenis sampah yang di terima yaitu sampah kering, berupa plastik, kertas, besi kaca maupun botol," jelasnya kepada Prokalteng.co, Senin (20/9).

Sebelumnya, masyarakat yang sudah bergabung dalam bank sampah lanjut ia, telah di berikan tabungan dalam bentuk kartu. Sehingga, uang dari hasil penjualan sampah masyarakat akan tertera di dalam kartu tersebut.

Baca Juga :  Warning Bupati Terhadap Penyalahgunaan Narkoba ! Siapa Saja, Jika Terl

"Dalam kartu akan tertera jumlahnya. Jadi minimal dalam waktu satu minggu, sampah yang telah di kumpulkan dapat di ambil serta di cairkan uangnya," bebernya.

Untuk harga, kata kabid bertutur ramah tersebut, bervariasi tergantung hari saat masyarakat mengantarkan sampah tersebut. Karena harga perkilo berpariatif, dapat naik turun dan menyesuaikan.

"Kami juga siap jemput bola. Apabila sudah terkumpul bisa hubungi kami, agar segera kami ambil," terangnya.

Agar menyempurnakan hal tersebut, pihaknya berencana dan berkoordinasi dengan pihak bank mandiri untuk mengelola uang hasil penjualan sampah dari masyarakat.

"Sehingga di dalam buku tabungan mandiri itu ada data jumlah uang. Masyarakat menabung, uang masuk ke rekening mandiri. Masyarakat juga mendapatkan dapat ATM mandiri, daripada dibuang kardus dan semacamnya, lebih baik dikumpulkan, jika sudah banyak bawa ke bank sampah," saranya.

Baca Juga :  Pembangunan di Desa Harus Diutamakan

Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah melakukan arahan ke sekolah sekolah yang ada di Kota Buntok. Dari TK, SD, SMP, maupun SMA untuk mengelola dan menambung sampah. "Ada beberapa yang aktif seperti TK Aisyah dan Santa Maria yang sudah merealisasikannya secara mandiri," ungkapnya.

Untuk itu lanjut kabid berkacamata tersebut mengimbau, agar kiranya masyarakat dapat memanfaatkan bank sampah, sehingga mengurangi peredaran sampah di kabupaten bertajuk 'Dahani Dahanai Tuntung Tulus' tersebut.

"Contohnya saja saya juga turut menabung. Namanya juga menabung, tidak terasa sebulan, setahun, dua tahun tabungan akan semakin bertambah. Saya telah merasakanya sendiri,"tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru