SEJAK OTT di Nganjuk 9 Mei 2021, praktis sudah lebih dari 100 hari KPK baru kembali melakukan OTT. Operasi di Nganjuk merupakan kerja sama antara tim penyelidik KPK dan Bareskrim Polri. Penyidikan kasus itu kemudian ditangani Bareskrim. KPK memberikan bantuan dan dukungan kepada teman-teman kepolisian.
Tak jauh beda dengan OTT di daerah lain, operasi di Kabupaten Probolinggo yang dilakukan dini hari itu merupakan keberanian informan atau masyarakat yang melaporkan adanya rencana suap. Laporan itu disampaikan kepada KPK. Kemudian ditindaklanjuti. Pola kerjanya tentu masih sama dengan OTT KPK sebelumnya.
Kenapa banyak OTT kepala daerah di Jawa Timur? Seperti yang saya bilang, OTT itu bisa terlaksana karena faktor keberanian informan atau masyarakat. Jadi, kenapa banyak OTT kepala daerah di Jatim? Itu mungkin hanya kebetulan. Kebetulan informan atau masyarakatnya melapor ke KPK setiap ada rencana suap.
Soal OTT di Probolinggo, saya tidak ingin bicara banyak. Sebab, seperti yang sudah diketahui, KPK saat ini didera problematika internal dan eksternal. Saya tidak mau membahas banyak soal itu. Tapi, yang jelas, teman-teman memang minta arahan, masukan, serta bimbingan kepada saya. Berdasar pengalaman, saya memberikan guidance dan pandangan terkait dengan teknis OTT kali ini.
Kondisi ini tentu membuat saya sedih. Kenapa? Pertama, saya sangat mencintai KPK. Sama dengan cinta saya kepada keluarga. Meski KPK saat ini didera masalah, teman-teman tetap berusaha menunjukkan dedikasi secara optimal dan maksimal. OTT dini hari itu merupakan cara kami menunjukkan bahwa kami tetap semangat bekerja di tengah terpaan dan derai badai serta gelombang.
Dengan iktikad baik, kami terus bekerja memberantas korupsi dengan cara yang bermartabat dan bertanggung jawab. Semoga semangat kami bisa menular kepada masyarakat. Meski tidak sedikit yang prihatin melihat upaya pemberantasan korupsi saat ini.
HARUN AL RASYID, Kasatgas Penyelidik (Nonjob) KPK