MAKASSAR – Salah satu pelaku bom bunuh diri
di Gereja Katedral Makassar, LL, sempat meninggalkan wasiat kepada orang tuanya.
LL menyampaikan pesan terakhir itu sebelum melakukan aksi bersama istrinya YSR,
Minggu (28/3). “LL sempat tinggalkan wasiat kepada orang tua. Isinya, yang
bersangkutan pamit siap untuk mati syahid,†kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo, di Mapolda Sulsel, Senin (29/3).
Wasiat itu disampaikan langsung oleh orang
tua LL kepada polisi yang melakukan pendalaman setelah peristiwa mengerikan itu
terjadi. Setelah menitipkan wasiat kepada orang tuanya, LL bersama dengan
istrinya mulai beraksi. Pasutri itu pun mempersiapkan diri mereka demi
melakukan bom bunuh diri di gereja yang terletak di jantung Kota Makassar.
Hingga pada sekitar pukul 10.00 WITA, keduanya pun tiba di pelataran gereja itu
dengan menggunakan sepeda motor matik dengan nomor polisi DD 5948 MD.
Setibanya di sana, mereka sempat dicegat oleh
petugas satpam gereja. Namun, saat itu juga, bom yang sudah melekat di tubuh
mereka meledak dan membuat suasana luar gereja dan sekitarnya menjadi mencekam.
Potongan tubuh LL dan YSR berserakan di mana-mana.
Bahkan kepala LL pun ditemukan di atas atap
sebuah bangunan kecil, yang berada di samping gereja tersebut. Motor mereka
juga terbakar di lokasi. “Iya (ditemukan potongan kepala pelaku bomber) itu
memang hasil olah TKP (tempat kejadian perkara),†ujar Kabid Humas Polda
Sulsel, Kombes E Zulpan, Minggu (28/3/2021). Kombes Zulpan mengatakan potongan
kepala milik terduga bomber tersebut ditemukan di atap sebuah bangunan yang
lokasinya tepat di samping Gereja Katedral Makassar.
“Itu memang ditemukan
di atap bangunan di samping gereja. Jadi di samping gereja ada bangunan,†kata
Zulpan.