26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Bubarkan Kegiatan KAMI di Surabaya, Kapolrestabe: Motivasinya Apa Itu

SURABAYA, KALTENGPOS.CO – Silaturahmi akbar Koalisi Aksi
Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim di Gedung Juang 45 dibubarkan polisi.

Itu setelah acara yang dihadiri
Gatot Nurmantyo tersebut mendapat penolak keras dari ratusan warga Surabaya
yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA).

Kapolsek Sawahan AKP Wisnu
Setiyawan Kuncoro di lokasi memastikan, acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45
tidak mengantongi izin dari pengelola gedung.

Seharusnya, kata dia, pihak
penyelenggara juga memperhatikan kelayakan bangunan dan protokol kesehatan pencegahan
Covid-19. “Ini kan kegiatan yang mengumpulkan massa harusnya diperhitungkan
bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin,” terangnya,
Senin (28/9/2020).

Penyelenggara akhirnya
mengalihkan acara ke Gedung Jabal Nur, Jambangan, yang ternyata juga ditolak
oleh pengelola gedung.

Baca Juga :  SBY Minta Luhut Kurangi Pernyataan Bernada Ancaman: Kekuasaan Itu Buka

Kapolrestabes Surabaya Kombes
Jhonny Edison Isir menjelaskan, alasan pembubaran itu tidak lain untuk menjaga
kondusivitas di Kota Pahlawan itu. “Surabaya itu kan kondusif, ada deklarasi
untuk apa, justru memancing reaksi, ini kan mau pilkada,” ungkapnya, Senin
(28/9/2020).

Mantan ajudan Presiden Joko
Widodo tahun 2017 itu menegaskan, tidak hanya kelompok KAMI, kelompok lain yang
menamakan KITA (Koalisi Indonesia Tetap Aman) juga turut dibubarkan.

Jika dibiarkan salah satu tetap
beraksi, Polrestabes Surabaya khawatir keamanan dan ketertiban hingga
kondusivitas kota terganggu.

“Jadi (deklarasi) KAMI itu
memancing reaksi, dua-duanya (kelompok KAMI dan KITA) tidak ada izin kita
bubarin semua,” tandas Jhonny.

Peraih Adhi Makayasa Akademi
Kepolisian (Akpol) 1996 itu justru mempertanyakan motivasi KAMI yang melakukan
deklarasi di Kota Surabaya.

Baca Juga :  Menteri LHK: Manggala Agni Adalah Patriot Indonesia

“Motivasinya apa itu KAMI, ini
nggak jelas,” demikian Jhonny.

Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo
meninggalkan Gedung Jabal Nur, di Jalan Jambangan Kebon Agung, Kota Surabaya,
Jawa Timur, tempat berlangsungnya acara silaturahmi KAMI di Surabaya setelah
mendapat penolakan dan dibubarkan oleh pihak Kepolisian.

Rekaman video saat Gatot tengah
berorasi dari atas mimbar dipotong oleh salah satu anggota kepolisian
berpakaian preman yang mengimbau agar masa membubarkan diri.

SURABAYA, KALTENGPOS.CO – Silaturahmi akbar Koalisi Aksi
Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim di Gedung Juang 45 dibubarkan polisi.

Itu setelah acara yang dihadiri
Gatot Nurmantyo tersebut mendapat penolak keras dari ratusan warga Surabaya
yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA).

Kapolsek Sawahan AKP Wisnu
Setiyawan Kuncoro di lokasi memastikan, acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45
tidak mengantongi izin dari pengelola gedung.

Seharusnya, kata dia, pihak
penyelenggara juga memperhatikan kelayakan bangunan dan protokol kesehatan pencegahan
Covid-19. “Ini kan kegiatan yang mengumpulkan massa harusnya diperhitungkan
bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin,” terangnya,
Senin (28/9/2020).

Penyelenggara akhirnya
mengalihkan acara ke Gedung Jabal Nur, Jambangan, yang ternyata juga ditolak
oleh pengelola gedung.

Baca Juga :  SBY Minta Luhut Kurangi Pernyataan Bernada Ancaman: Kekuasaan Itu Buka

Kapolrestabes Surabaya Kombes
Jhonny Edison Isir menjelaskan, alasan pembubaran itu tidak lain untuk menjaga
kondusivitas di Kota Pahlawan itu. “Surabaya itu kan kondusif, ada deklarasi
untuk apa, justru memancing reaksi, ini kan mau pilkada,” ungkapnya, Senin
(28/9/2020).

Mantan ajudan Presiden Joko
Widodo tahun 2017 itu menegaskan, tidak hanya kelompok KAMI, kelompok lain yang
menamakan KITA (Koalisi Indonesia Tetap Aman) juga turut dibubarkan.

Jika dibiarkan salah satu tetap
beraksi, Polrestabes Surabaya khawatir keamanan dan ketertiban hingga
kondusivitas kota terganggu.

“Jadi (deklarasi) KAMI itu
memancing reaksi, dua-duanya (kelompok KAMI dan KITA) tidak ada izin kita
bubarin semua,” tandas Jhonny.

Peraih Adhi Makayasa Akademi
Kepolisian (Akpol) 1996 itu justru mempertanyakan motivasi KAMI yang melakukan
deklarasi di Kota Surabaya.

Baca Juga :  Menteri LHK: Manggala Agni Adalah Patriot Indonesia

“Motivasinya apa itu KAMI, ini
nggak jelas,” demikian Jhonny.

Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo
meninggalkan Gedung Jabal Nur, di Jalan Jambangan Kebon Agung, Kota Surabaya,
Jawa Timur, tempat berlangsungnya acara silaturahmi KAMI di Surabaya setelah
mendapat penolakan dan dibubarkan oleh pihak Kepolisian.

Rekaman video saat Gatot tengah
berorasi dari atas mimbar dipotong oleh salah satu anggota kepolisian
berpakaian preman yang mengimbau agar masa membubarkan diri.

Terpopuler

Artikel Terbaru