31 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Debarkasi Surabaya Dominasi Jamaah Haji yang Meninggal

Hingga hari kelima kepulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya,
sudah 57 orang haji yang meninggal dunia di tanah suci. Hal ini dituturkan oleh
Wakil Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi
Surabaya Acub Zaenal. Menurutnya, jamaah haji yang meninggal di tanah suci
didominasi oleh jamaah asal Debarkasi Surabaya.

“Untuk sementara ini ada 57 orang haji dari Debarkasi Surabaya
yang meninggal dunia. Ini paling banyak di antara daerah lain, seperti Jakarta
yang totalnya 52 orang haji yang meninggal dan dari Solo sebanyak 44 orang haji
yang meninggal dunia di tanah suci,” katanya saat ditemui Radar Surabaya di
Klinik Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Senin (26/8).

Baca Juga :  Terdampak Gangguan, Pelanggan IndiHome Bakal Dapat Kompensasi

Acub mengungkapkan, meninggalnya haji Debarkasi Surabaya
dikarenakan karena sakit. Rata-rata penyakit yang diderita jamaah haji
Debarkasi Surabaya seperti jantung, diabetes, stroke dan penyakit paru. “Itu
yang menyebabkan kematian, dan mereka (haji, Red) rata-rata sudah dinyatakan
risiko tinggi (risti) saat berangkat haji,” ungkapnya.

Hal inilah yang menurut Acub perlu adanya pengoptimalan dalam
melaksanakan screening kesehataan jamaah dari hulu. “Jumlah jamaah haji yang
meninggal asal Debarkasi Surabaya sementara ini masih mendominasi, maka
alangkah baiknya, harapan saya supaya di hulu, artinya di kabupaten/kota bisa
lebih bagus dalam pelaksaan screening kesehatan jamaah sebelum dinyatakan
istithaah (mampu, Red),” harapanya.

Dengan adanya pengoptimalisasian pelaksaan screening kesehatan
jamaah di tingkat kabupaten/kota, dijelaskan Acub, bisa menjadi penentu risiko
tinggi jamaah dan identifikasi status istithaah. 

Baca Juga :  Sebaiknya Semua Pelaku Perjalanan Jalani Swab Tes PCR

Sementara itu Sekretaris
PPIH Debarkasi Surabaya Jamal menjelaskan, 57 orang haji yang meninggal dari
Debarkasi Surabaya ini rata-rata dalam usia lanjut dan juga angka kematian
tersebut tidaklah begitu tinggi dibandingakan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau sampai saat ini tidak naik, karena perkiraan rata-rata segitu. Dan 57
orang itu hanya sementara saja, artinya tidak jadi patokan adanya peningkatan,
ini turun dari tahun 2017 sekitar 180 orang haji dan tahun lalu (2018, Red) ada
sekitar 77 orang haji yang meninggal di tanah suci. Rata-rata karena usia
lanjut,” pungkasnya. (rmt/nur)  

 

Hingga hari kelima kepulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya,
sudah 57 orang haji yang meninggal dunia di tanah suci. Hal ini dituturkan oleh
Wakil Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi
Surabaya Acub Zaenal. Menurutnya, jamaah haji yang meninggal di tanah suci
didominasi oleh jamaah asal Debarkasi Surabaya.

“Untuk sementara ini ada 57 orang haji dari Debarkasi Surabaya
yang meninggal dunia. Ini paling banyak di antara daerah lain, seperti Jakarta
yang totalnya 52 orang haji yang meninggal dan dari Solo sebanyak 44 orang haji
yang meninggal dunia di tanah suci,” katanya saat ditemui Radar Surabaya di
Klinik Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Senin (26/8).

Baca Juga :  Terdampak Gangguan, Pelanggan IndiHome Bakal Dapat Kompensasi

Acub mengungkapkan, meninggalnya haji Debarkasi Surabaya
dikarenakan karena sakit. Rata-rata penyakit yang diderita jamaah haji
Debarkasi Surabaya seperti jantung, diabetes, stroke dan penyakit paru. “Itu
yang menyebabkan kematian, dan mereka (haji, Red) rata-rata sudah dinyatakan
risiko tinggi (risti) saat berangkat haji,” ungkapnya.

Hal inilah yang menurut Acub perlu adanya pengoptimalan dalam
melaksanakan screening kesehataan jamaah dari hulu. “Jumlah jamaah haji yang
meninggal asal Debarkasi Surabaya sementara ini masih mendominasi, maka
alangkah baiknya, harapan saya supaya di hulu, artinya di kabupaten/kota bisa
lebih bagus dalam pelaksaan screening kesehatan jamaah sebelum dinyatakan
istithaah (mampu, Red),” harapanya.

Dengan adanya pengoptimalisasian pelaksaan screening kesehatan
jamaah di tingkat kabupaten/kota, dijelaskan Acub, bisa menjadi penentu risiko
tinggi jamaah dan identifikasi status istithaah. 

Baca Juga :  Sebaiknya Semua Pelaku Perjalanan Jalani Swab Tes PCR

Sementara itu Sekretaris
PPIH Debarkasi Surabaya Jamal menjelaskan, 57 orang haji yang meninggal dari
Debarkasi Surabaya ini rata-rata dalam usia lanjut dan juga angka kematian
tersebut tidaklah begitu tinggi dibandingakan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau sampai saat ini tidak naik, karena perkiraan rata-rata segitu. Dan 57
orang itu hanya sementara saja, artinya tidak jadi patokan adanya peningkatan,
ini turun dari tahun 2017 sekitar 180 orang haji dan tahun lalu (2018, Red) ada
sekitar 77 orang haji yang meninggal di tanah suci. Rata-rata karena usia
lanjut,” pungkasnya. (rmt/nur)  

 

Terpopuler

Artikel Terbaru