Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyanjung jiwa kepemimpinan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, terutama saat awal masa kepemimpinannya pada 2004 lalu. Pasalnya, baru saja menjadi orang nomor satu di Indonesia, dia sudah dihadapkan dengan masalah besar yakni tsunami Aceh dan belum selesainya Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Prabowo mengatakan, saat ini Aceh dalam kondisi damai. Hal itu tak lepas dari kerja SBY dan para tokoh masyarakat dan ulama Aceh.
“Kita bersyukur Aceh dalam keadaan damai dan telah bangkit dari tragedi tsunami yang luar biasa, dan di situ kita melihat kepemimpinan luar biasa dari Pak SBY. Waktu itu beliau kalau tidak salah baru menjabat presiden,” kata Prabowo di Banda Aceh, Selasa (26/12).
Saat bencana alam ini melanda, SBY baru saja menjadi presiden selama 2 bulan. Namun, jiwa kepemimpinannya langsunh diuji untuk menyelesaikan masalah besar tersebut.
“Dua bulan sudah dihadapi krisis yang luar biasa. Bukan hanya krisis Indonesia, tapi krisis dunia. Tapi alhamdulillah beliau bisa mengatasi, memimpin semua usaha, suatu pekerjaan yang luar biasa, dan kita-kita merasakan sekarang hasil dari leadership beliau,” imbuhnya
Atas dasar itu, Prabowo menilai, kebaikan seorang pemimpin kerap kali baru dirasakan setelah pemimpin tersebut tidak berkuasa. Begitu pula, jasa SBY kepada Aceh begitu terasa dengan perdamaian yang tercipta saat ini.
“Karena perdamaian bukan suatu hadiah, bukan ibarat suatu buah yang jatuh dari pohon. Perdamaian adalah suatu usaha yang sangat sulit. Perdamaian adalah upaya yang memerlukan jiwa besar, memerlukan kearifan, memerlukan upaya-upaya luar biasa dan itulah yang telah dilakuakn Pak SBY dan tokoh-tokoh RI lainnya, dan terutama tokoh-tokoh ulama Aceh,” pungkas Prabowo.(jpc)