32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

19 Ribu Desa Belum Memiliki PAUD

PROKALTENG.CO – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, masih ada sekitar 19.000 desa yang belum memiliki satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ini berdasarkan data pokok pendidikan 2021.

Sementara, menurut Nadiem, PAUD memiliki peran yang krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Usia PAUD atau usia 0-6 tahun dikenal sebagai usia emas.

“Karena rentang usia tersebut adalah periode perkembangan manusia yang sangat cepat. Baik dari segi fisik maupun kognitif, rasa, sosial, emosional, sampai dengan moralitas,” papar Menteri Nadiem saat memberikan sambutan secara virtual dalam webinar bertajuk “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga :  Mahfud MD Sebut Judicial Review UU KPK Pasti Ditolak, Ini Alasannya

Menteri Nadiem ingin anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama mendapatkan pendidikan usia dini yang bermutu. “Alhamdulillah sekarang cita-cita kami membuktikan PAUD berkualitas di desa sudah didukung oleh dua terobosan merdeka belajar yang baru diluncurkan,” ujarnya.

Terobosan yang pertama, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.

Dengan mempertimbangkan juga karakter, potensi setiap anak. Tidak hanya keragaman peserta didik yang menjadi perhatian kami. Tapi juga keragaman potensi daerah di daerah masing-masing. Sekolah-sekolah di daerah jauh dari pusat selama ini kesulitan memenuhi kebutuhannya karena dukungan jumlah bantuan yang diterima sama.

“Kami bersama Kemenkeu dan Kemendagri juga melakukan reformasi kebijakan BOP PAUD. Sekarang nilai satuan BOP PAUD bervariasi sesuai tingkat kemahalan daerah. Penyalurannya langsung masuk ke rekening satuan pendidikan dan penggunaannya juga jauh lebih fleksibel,” ujarnya.

Baca Juga :  Soroti Pembangunan Pendidikan, Srikandi DPRD Palangka Raya Bilang Begini

Kata Nadiem ini, sejalan dengan program pembangunan desa berkelanjutan di mana setiap desa punya karakteristik yang unik. “Ibu dan bapak adalah garda depan dari pembangunan daerah. Saya harap ibu bapak dapat menyosialisasikan program-program pemerintah pusat demi terwujudnya desa berkualitas di seluruh Indonesia,” pesan Nadiem.






Reporter: ngopi bareng/kpc

PROKALTENG.CO – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, masih ada sekitar 19.000 desa yang belum memiliki satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ini berdasarkan data pokok pendidikan 2021.

Sementara, menurut Nadiem, PAUD memiliki peran yang krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Usia PAUD atau usia 0-6 tahun dikenal sebagai usia emas.

“Karena rentang usia tersebut adalah periode perkembangan manusia yang sangat cepat. Baik dari segi fisik maupun kognitif, rasa, sosial, emosional, sampai dengan moralitas,” papar Menteri Nadiem saat memberikan sambutan secara virtual dalam webinar bertajuk “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga :  Mahfud MD Sebut Judicial Review UU KPK Pasti Ditolak, Ini Alasannya

Menteri Nadiem ingin anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama mendapatkan pendidikan usia dini yang bermutu. “Alhamdulillah sekarang cita-cita kami membuktikan PAUD berkualitas di desa sudah didukung oleh dua terobosan merdeka belajar yang baru diluncurkan,” ujarnya.

Terobosan yang pertama, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.

Dengan mempertimbangkan juga karakter, potensi setiap anak. Tidak hanya keragaman peserta didik yang menjadi perhatian kami. Tapi juga keragaman potensi daerah di daerah masing-masing. Sekolah-sekolah di daerah jauh dari pusat selama ini kesulitan memenuhi kebutuhannya karena dukungan jumlah bantuan yang diterima sama.

“Kami bersama Kemenkeu dan Kemendagri juga melakukan reformasi kebijakan BOP PAUD. Sekarang nilai satuan BOP PAUD bervariasi sesuai tingkat kemahalan daerah. Penyalurannya langsung masuk ke rekening satuan pendidikan dan penggunaannya juga jauh lebih fleksibel,” ujarnya.

Baca Juga :  Soroti Pembangunan Pendidikan, Srikandi DPRD Palangka Raya Bilang Begini

Kata Nadiem ini, sejalan dengan program pembangunan desa berkelanjutan di mana setiap desa punya karakteristik yang unik. “Ibu dan bapak adalah garda depan dari pembangunan daerah. Saya harap ibu bapak dapat menyosialisasikan program-program pemerintah pusat demi terwujudnya desa berkualitas di seluruh Indonesia,” pesan Nadiem.






Reporter: ngopi bareng/kpc

Terpopuler

Artikel Terbaru