29.9 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Menteri ATR Akhirnya Koreksi Pernyataannya Soal Ibu Kota

JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)
Sofyan Djalil akhirnya mengoreksi pernyataannya tentang pemindahan ibu kota ke
Kalimantan Timur. Dia menegaskan, hingga saat ini belum ada keputusan lokasi
ibu kota baru RI.

Menurut dia, Kalimantan Timur hanya sebagai salah satu alternatif lokasi
ibu kota, selain Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

“Itu alternatifnya, antara lain. Itu saya koreksi. Salah satu
alternatif. Nanti presiden akan umumkan,” kata Sofyan Djalil di kantor
Pusat BPK, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Saat ini, lanjut dia, lokasi ibu kota baru masih dalam proses studi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

“Masih ada dua studi lagi dan itu dikerjakan oleh Bappenas, saya tidak
ikut rapat terakhir, saya tidak tahu studi apa yang dikerjakan Bappenas.
Setelah studi itu lengkap baru Presiden Joko Widodo akan umumkan,”
katanya.

Baca Juga :  Tito Minta Seluruh Pemda Prioritaskan Pembangunan Ekonomi pada 2021

Sebelumnya pada Kamis (22/8/2019) Sofyan Djalil sempat menyatakan bahwa daerah
yang dipilih sebagai ibu kota baru adalah Kalimantan Timur. Hanya saja
menurutnya, lokasi spesifiknya belumn diputuskan.

Namun beberapa jam kemudian pernyataan tersebut dibantah Menteri PPN/Kepala
Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Dia menegaskan, hingga kemarin (22/8/2019) belum ada keputusan soal
provinsi mana yang akan menjadi ibu kota baru. “Kita tunggu aja pengumuman dari
presiden,” ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis.

Masih pada hari yang sama, bantahan juga disampaikan langsung Presiden Joko
Widodo.

Jokowi menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum menentukan provinsi
mana yang akan dipilih sebagai lokasi ibu kota baru, karena masih ada kajian
yang belum komplet.

Baca Juga :  Ingin Wujudkan Rumah Besar Media

“Masih tunggu satu atau dua kajian,” kata Jokowi di Istana Bogor,
Kamis (22/8/2019).

Presiden juga menyatakan, hingga saat ini dirinya belum menerima kajian
detail yang dimaksud tersebut.

Menurut Presiden, saat ini Pemerintah baru sebatas menentukan bahwa ibu
kota pengganti DKI Jakarta akan ada di Pulau Kalimantan.

“Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian, tinggal satu,
dua kajian belum disampaikan kepada saya,” tegas Jokowi. (JPG/KPC)

JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)
Sofyan Djalil akhirnya mengoreksi pernyataannya tentang pemindahan ibu kota ke
Kalimantan Timur. Dia menegaskan, hingga saat ini belum ada keputusan lokasi
ibu kota baru RI.

Menurut dia, Kalimantan Timur hanya sebagai salah satu alternatif lokasi
ibu kota, selain Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

“Itu alternatifnya, antara lain. Itu saya koreksi. Salah satu
alternatif. Nanti presiden akan umumkan,” kata Sofyan Djalil di kantor
Pusat BPK, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Saat ini, lanjut dia, lokasi ibu kota baru masih dalam proses studi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

“Masih ada dua studi lagi dan itu dikerjakan oleh Bappenas, saya tidak
ikut rapat terakhir, saya tidak tahu studi apa yang dikerjakan Bappenas.
Setelah studi itu lengkap baru Presiden Joko Widodo akan umumkan,”
katanya.

Baca Juga :  Tito Minta Seluruh Pemda Prioritaskan Pembangunan Ekonomi pada 2021

Sebelumnya pada Kamis (22/8/2019) Sofyan Djalil sempat menyatakan bahwa daerah
yang dipilih sebagai ibu kota baru adalah Kalimantan Timur. Hanya saja
menurutnya, lokasi spesifiknya belumn diputuskan.

Namun beberapa jam kemudian pernyataan tersebut dibantah Menteri PPN/Kepala
Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Dia menegaskan, hingga kemarin (22/8/2019) belum ada keputusan soal
provinsi mana yang akan menjadi ibu kota baru. “Kita tunggu aja pengumuman dari
presiden,” ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis.

Masih pada hari yang sama, bantahan juga disampaikan langsung Presiden Joko
Widodo.

Jokowi menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum menentukan provinsi
mana yang akan dipilih sebagai lokasi ibu kota baru, karena masih ada kajian
yang belum komplet.

Baca Juga :  Ingin Wujudkan Rumah Besar Media

“Masih tunggu satu atau dua kajian,” kata Jokowi di Istana Bogor,
Kamis (22/8/2019).

Presiden juga menyatakan, hingga saat ini dirinya belum menerima kajian
detail yang dimaksud tersebut.

Menurut Presiden, saat ini Pemerintah baru sebatas menentukan bahwa ibu
kota pengganti DKI Jakarta akan ada di Pulau Kalimantan.

“Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian, tinggal satu,
dua kajian belum disampaikan kepada saya,” tegas Jokowi. (JPG/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru