28.2 C
Jakarta
Friday, December 13, 2024

Asita: Bali Masih jadi Lokasi Favorit Libur Akhir Tahun

WISATAWAN masih memilih Bali sebagai lokasi favorit libur akhir tahun. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Nunung Rusmiati mengatakan, mayoritas wisatawan yang membeli paket wisata dari Asita memilih Bali sebagai tujuan libur akhir tahun.

“Dari data yang kami terima, Bali masih menjadi yang paling banyak dikunjungi setelah itu Jawa Timur, Jawa Barat dan Jogja. Jumla kunjungan ke Bali terus meningkat di Desember ini dan naik sekitar 30 persen dibandingkan libur Panjang pada Oktober lalu,” kata Nunung dalam IG Live Katadata dengan tema Memilih Tempat Wisata yang Sesuai dengan Protokol Kesehatan, Selasa (22/12).

Tanpa menyebut angka yang pasti, Nunung optimistis jumlah kunjungan wisatawan ke Bali bisa naik 40 persen dibandingkan liburan Oktober lalu. Dia menyebut, jumlah wisatawan yang berlibur pada Oktober lalu di angka 3 juta orang.

Baca Juga :  Ini Enam Syarat Terapkan New Normal dari WHO

Namun, peraturan pemerintah yang mewajibkan penumpang pesawat melakukan tes antigen di bandra membuat sejulah calon wisatawan membatalkan perjalanan ke Bali. Berdasarkan informasi dari 7.000 agen perjalanan yang menjadi anggota Asita, jumlah wisatawan yang membatalkan perjalanan ke Bali sekitar 5-10 persen.

Di masa pandemi ini, Asita sudah meminta kepada semua anggotanya untuk menjual paket wisata yang sesuai dengan protokol kesehatan. Dia memberi contoh, bus wisata yang biasanya bisa memuat 100 orang dibatasi menjadi maksimal 45 orang. Begitu juga dengan hotel yang kapasitasnya dikurangi.

“Penyesuaian ini berdampak pada naiknya biaya paket wisata yang dijual. Rata-rata kenaikan biaya paket wisata antara 30-40 persen. Namun kami sudah meminta kepada angota Asita maksimal jumlah kenaikan sebesar 40 persen,” jelas Nunung.

Baca Juga :  Pria Ini Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua

Di semua tempat wisata juga sudah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu, juga disediakan tempat cuci tangan serta hand sanitizer. Nunung juga meminta wisatawan tidak takut untuk bepergian dengan pesawat terbang.

“Hingga kini belum ada informasi ada klaster pesawat terbang. Karena itu, jangan takut untuk melakukan wisata ke luar daerah dengan menggunakan pesawat terbang karena belum ada penularan Covid-19 yang terjadi di pesawat terbang,” jelas Nunung.

Nunung juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membuka kembali ke sektor pariwisata. Menurut dia, dibukanya kembali sektor pariwisata akan membantu memulihkan perekonomian Indonesia pada tahun depan. 

WISATAWAN masih memilih Bali sebagai lokasi favorit libur akhir tahun. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Nunung Rusmiati mengatakan, mayoritas wisatawan yang membeli paket wisata dari Asita memilih Bali sebagai tujuan libur akhir tahun.

“Dari data yang kami terima, Bali masih menjadi yang paling banyak dikunjungi setelah itu Jawa Timur, Jawa Barat dan Jogja. Jumla kunjungan ke Bali terus meningkat di Desember ini dan naik sekitar 30 persen dibandingkan libur Panjang pada Oktober lalu,” kata Nunung dalam IG Live Katadata dengan tema Memilih Tempat Wisata yang Sesuai dengan Protokol Kesehatan, Selasa (22/12).

Tanpa menyebut angka yang pasti, Nunung optimistis jumlah kunjungan wisatawan ke Bali bisa naik 40 persen dibandingkan liburan Oktober lalu. Dia menyebut, jumlah wisatawan yang berlibur pada Oktober lalu di angka 3 juta orang.

Baca Juga :  Ini Enam Syarat Terapkan New Normal dari WHO

Namun, peraturan pemerintah yang mewajibkan penumpang pesawat melakukan tes antigen di bandra membuat sejulah calon wisatawan membatalkan perjalanan ke Bali. Berdasarkan informasi dari 7.000 agen perjalanan yang menjadi anggota Asita, jumlah wisatawan yang membatalkan perjalanan ke Bali sekitar 5-10 persen.

Di masa pandemi ini, Asita sudah meminta kepada semua anggotanya untuk menjual paket wisata yang sesuai dengan protokol kesehatan. Dia memberi contoh, bus wisata yang biasanya bisa memuat 100 orang dibatasi menjadi maksimal 45 orang. Begitu juga dengan hotel yang kapasitasnya dikurangi.

“Penyesuaian ini berdampak pada naiknya biaya paket wisata yang dijual. Rata-rata kenaikan biaya paket wisata antara 30-40 persen. Namun kami sudah meminta kepada angota Asita maksimal jumlah kenaikan sebesar 40 persen,” jelas Nunung.

Baca Juga :  Pria Ini Disebut sebagai Dalang Kerusuhan di Papua

Di semua tempat wisata juga sudah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu, juga disediakan tempat cuci tangan serta hand sanitizer. Nunung juga meminta wisatawan tidak takut untuk bepergian dengan pesawat terbang.

“Hingga kini belum ada informasi ada klaster pesawat terbang. Karena itu, jangan takut untuk melakukan wisata ke luar daerah dengan menggunakan pesawat terbang karena belum ada penularan Covid-19 yang terjadi di pesawat terbang,” jelas Nunung.

Nunung juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membuka kembali ke sektor pariwisata. Menurut dia, dibukanya kembali sektor pariwisata akan membantu memulihkan perekonomian Indonesia pada tahun depan. 

Terpopuler

Artikel Terbaru