28.2 C
Jakarta
Tuesday, July 22, 2025

Dedi Mulyadi Siap Bertanggung Jawab atas Tragedi Pesta Rakyat di Garut

PROKALTENG.CO – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan siap bertanggung jawab atas tragedi dalam pesta rakyat di Garut yang menewaskan tiga warga. Insiden itu terjadi dalam acara syukuran pernikahan anaknya, yang dihadiri ribuan orang dan berujung ricuh saat pembagian makanan gratis.

Kepolisian Daerah Jawa Barat pun telah membuka penyelidikan atas peristiwa nahas yang berlangsung pada Jumat (18/7/2025) tersebut. Fokus penyelidikan adalah untuk menelusuri potensi kelalaian hingga jatuhnya korban jiwa.

Acara syukuran itu awalnya berlangsung meriah. Namun, situasi tak terkendali ketika warga berebut makanan dan bingkisan, hingga menyebabkan sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya serius mengusut tuntas kejadian ini.

Baca Juga :  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Pada 13 April 2021

“Kami tidak akan ragu menindak siapa pun jika ditemukan adanya pelanggaran atau kelalaian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” tegas Irjen Rudi dalam konferensi pers, Minggu (20/7/2025).

Menanggapi langkah hukum yang ditempuh kepolisian, Dedi Mulyadi menyatakan komitmennya untuk bersikap terbuka dan bertanggung jawab penuh.

“Saya dan keluarga besar menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Kami siap memberikan keterangan dan mendukung penuh proses hukum. Di mata hukum, tidak ada yang istimewa, semua sama,” ujar Dedi Mulyadi dalam pernyataan tertulis, Minggu malam.

Mantan legislator DPR RI itu juga menginstruksikan panitia keluarga untuk menyerahkan seluruh data teknis penyelenggaraan, termasuk dokumen perizinan, prosedur keamanan, serta jumlah undangan resmi.

Baca Juga :  DJ Panda Dihujani Pembatalan, Imbas Polemik Erika Carlina

Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyebut tiga orang meninggal dunia akibat desakan massa saat antre makanan. Selain korban jiwa, belasan warga mengalami luka-luka, sebagian besar adalah anak-anak dan lansia.

Pemerintah Kabupaten Garut memastikan akan menyalurkan santunan kepada keluarga korban. Sementara itu, pihak kepolisian terus memeriksa sejumlah panitia dan saksi untuk mengungkap siapa yang harus dimintai pertanggungjawaban. (baliexpress)

PROKALTENG.CO – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan siap bertanggung jawab atas tragedi dalam pesta rakyat di Garut yang menewaskan tiga warga. Insiden itu terjadi dalam acara syukuran pernikahan anaknya, yang dihadiri ribuan orang dan berujung ricuh saat pembagian makanan gratis.

Kepolisian Daerah Jawa Barat pun telah membuka penyelidikan atas peristiwa nahas yang berlangsung pada Jumat (18/7/2025) tersebut. Fokus penyelidikan adalah untuk menelusuri potensi kelalaian hingga jatuhnya korban jiwa.

Acara syukuran itu awalnya berlangsung meriah. Namun, situasi tak terkendali ketika warga berebut makanan dan bingkisan, hingga menyebabkan sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya serius mengusut tuntas kejadian ini.

Baca Juga :  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Pada 13 April 2021

“Kami tidak akan ragu menindak siapa pun jika ditemukan adanya pelanggaran atau kelalaian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” tegas Irjen Rudi dalam konferensi pers, Minggu (20/7/2025).

Menanggapi langkah hukum yang ditempuh kepolisian, Dedi Mulyadi menyatakan komitmennya untuk bersikap terbuka dan bertanggung jawab penuh.

“Saya dan keluarga besar menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Kami siap memberikan keterangan dan mendukung penuh proses hukum. Di mata hukum, tidak ada yang istimewa, semua sama,” ujar Dedi Mulyadi dalam pernyataan tertulis, Minggu malam.

Mantan legislator DPR RI itu juga menginstruksikan panitia keluarga untuk menyerahkan seluruh data teknis penyelenggaraan, termasuk dokumen perizinan, prosedur keamanan, serta jumlah undangan resmi.

Baca Juga :  DJ Panda Dihujani Pembatalan, Imbas Polemik Erika Carlina

Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyebut tiga orang meninggal dunia akibat desakan massa saat antre makanan. Selain korban jiwa, belasan warga mengalami luka-luka, sebagian besar adalah anak-anak dan lansia.

Pemerintah Kabupaten Garut memastikan akan menyalurkan santunan kepada keluarga korban. Sementara itu, pihak kepolisian terus memeriksa sejumlah panitia dan saksi untuk mengungkap siapa yang harus dimintai pertanggungjawaban. (baliexpress)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/