Site icon Prokalteng

Tampil Bak Master Chef, Firli Bahuri Dinilai Lunturkan Marwah KPK

tampil-bak-master-chef-firli-bahuri-dinilai-lunturkan-marwah-kpk

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri unjuk
kebolehan memasak nasi goreng di depan awak media, pimpinan KPK hingga Dewan
Pengawas KPK lainnya. Penampilan Firli memasak nasi goreng ini dilakukan
ditengah-tengah proses pencarian politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku yang
hingga kini masih menjadi buronan.

Firli mengaku, aksinya memasak nasi goreng upaya untuk mendekati
awak media. Firli yang tampil bak master chef ini pun memuji kinerja wartawan
yang tak henti-hentinya memberitakan KPK.

“Wartawan sudah memberikan andil besar, tidak hanya memberikan
informasi, tidak hanya mendistribusikan informasi yang harus diketahui oleh
seluruh warga. Tetapi rekan-rekan sudah andil besar salam mencerdaskan
kehidupan bangsa,” kata Firli di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta
Selatan, Senin (20/1).

Sikap Firli yang tampil beda dengan Ketua KPK pada periode
sebelum-sebelumnya ini mendapat kritik dari sejumlah aktivis antikorupsi. Erwin
Natosmal Oemar menilai, sikap Firli yang membuat kehebohan dengan memasak nasi
goreng ini dipandang bertentangan dengan semangat antikorupsi.

Erwin menilai, pimpinan KPK periode sebelum-sebelumnya selalu
tampil sederhana dan tidak pernah berfoya-foya. Dia menilai, penampilan Firli
tak mencerminkan keseriusan dan menghilangkan marwah KPK.

“Saya khawatir preseden ini akan jadi pintu masuk menurunnya
standar etika publik yang dianut lembaga antikorupsi tersebut di masa
mendatang,” kata Erwin kepada JawaPos.com.

Terlebih, aktivitas ini dilakukan ditengah-tengah proses
pencarian buronan KPK, Harun Masiku. Firli tak mencerminkan keseriusannya untuk
menyelesaikan kasus yang diduga menyeret partai penguasa itu.

“Aktivitas Firli membuat nasi goreng, tidak serius menuntaskan
kasus suap KPU dan berkeliarannya buronan KPK sangat membuat publik marah.
Perlu disadari oleh dirinya, bahwa ini aktivitas yang tidak lucu dan
mendegradasi jejak rekam yang telah dibangun panjang KPK selama ini,” sesal
Erwin.

Hal Senada juga disampaikan pakar hukum pidana Abdul Fickar
Hadjar. Penggugat UU Nomor 19/2019 ini menilai, aktivitas Firli bagai master chief
telah menurunkan marwah KPK.

“Menurunkan marwah independensi pemberantasan korupsi, buktinya
road show ke berbagai instansi kaya lembaga selebriti saja,” cetus Fickar.

Bahkan, Fickar pun menyoroti sikap Firli yang hingga kini belum
juga melepas bajunya sebagai anggota Polri. Dia menilai, seharusnya pimpinan
KPK tidak berada di dua sisi.

“Begitulah kalau pimpinan KPK itu dari ASN yang tidak independen
dan tidak mau pensiun,” urai Fickar.

Tak hanya itu, Fickar pun mengkritik pedas, bahwa KPK era Firli
tak lagi mementingkan kinerjanya. Karena kini merupakan bagian dari jajaran
eksekutif.

“Dia (Firli Bahuri) justru menghayati bahwa KPK itu lembaga di
bawah eksekutif tak beda dengan kementerian, ukuran prestasi bisa diatur. Tidak
punya marwah dan semangat independensi,” sesal Fickar.(jpc)

 

Exit mobile version