25.1 C
Jakarta
Thursday, November 20, 2025

Seleksi CPNS 2026 Diprediksi Akan Makin Ketat, BKN Buka-bukaan

PROKALTENG.CO-Ribuan fresh graduate telah menantikan kabar pembukaan pendaftaran CPNS 2026. Tingginya minat menjadi abdi negara semakin mendorong pemerintah membuka seleksi.

Mengacu pada data Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah pelamar CPNS 2024 mencapai lebih dari 3,5 juta orang. Sedangkan formasi yang tersedia tidak mencapai setengahnya atau hanya sekitar 500 ribu posisi.

Hingga akhir November 2025, Kementerian PANRB dan BKN belum merilis jadwal resmi pendaftaran CPNS 2026. Namun, beberapa instansi pemerintahan baik kementerian maupun lembaga negara sudah melakukan proses persiapan membuka rekrutmen CPNS secara besar-besaran.

Pemerintah beralasan belum membuka pendaftaran karena masih menghitung kebutuhan formasi baru berdasarkan proyeksi pegawai pensiun tahun 2026.

Baca Juga :  Kadisbun Kalteng Minta CPNS Jadi Agen Perubahan

Selain itu anggaran rekrutmen CPNS dan PPPK juga tengah dibahas dalam Rancangan APBN 2026.

Pemerintah memprioritaskan penyelesaian pengangkatan tenaga honorer dan PPPK yang belum terserap.

Di sisi lain, proses validasi data kebutuhan ASN di tiap kementerian/lembaga pun belum sepenuhnya selesai.

Electronic money exchangers listing

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh sebelumnya menyebut, pembukaan formasi CPNS 2026 bergantung pada kebutuhan dan usulan dari masing-masing instansi. Jika tidak ada permintaan formasi yang diajukan, maka proses seleksi tidak bisa dilanjutkan.

“Kalau tidak ada yang meminta formasi, tidak bisa diproses lebih lanjut,” kata Zudan di Makassar, belum lama ini.

Bahwa kata dia, hingga kini belum ada keputusan resmi mengenai waktu pembukaan pendaftaran CPNS 2026. Pihaknya masih harus melakukan koordinasi dengan kementerian terkait yakni Kementerian RB dan Kementerian Keuangan.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng dan 2 Kabupaten Raih BKN Award 2022

“Kita sedang koordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait sambil menunggu permintaan formasi dari pemerintah daerah dan kementerian/lembaga,” tutur Zudan. (fjr)

PROKALTENG.CO-Ribuan fresh graduate telah menantikan kabar pembukaan pendaftaran CPNS 2026. Tingginya minat menjadi abdi negara semakin mendorong pemerintah membuka seleksi.

Mengacu pada data Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah pelamar CPNS 2024 mencapai lebih dari 3,5 juta orang. Sedangkan formasi yang tersedia tidak mencapai setengahnya atau hanya sekitar 500 ribu posisi.

Hingga akhir November 2025, Kementerian PANRB dan BKN belum merilis jadwal resmi pendaftaran CPNS 2026. Namun, beberapa instansi pemerintahan baik kementerian maupun lembaga negara sudah melakukan proses persiapan membuka rekrutmen CPNS secara besar-besaran.

Electronic money exchangers listing

Pemerintah beralasan belum membuka pendaftaran karena masih menghitung kebutuhan formasi baru berdasarkan proyeksi pegawai pensiun tahun 2026.

Baca Juga :  Kadisbun Kalteng Minta CPNS Jadi Agen Perubahan

Selain itu anggaran rekrutmen CPNS dan PPPK juga tengah dibahas dalam Rancangan APBN 2026.

Pemerintah memprioritaskan penyelesaian pengangkatan tenaga honorer dan PPPK yang belum terserap.

Di sisi lain, proses validasi data kebutuhan ASN di tiap kementerian/lembaga pun belum sepenuhnya selesai.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh sebelumnya menyebut, pembukaan formasi CPNS 2026 bergantung pada kebutuhan dan usulan dari masing-masing instansi. Jika tidak ada permintaan formasi yang diajukan, maka proses seleksi tidak bisa dilanjutkan.

“Kalau tidak ada yang meminta formasi, tidak bisa diproses lebih lanjut,” kata Zudan di Makassar, belum lama ini.

Bahwa kata dia, hingga kini belum ada keputusan resmi mengenai waktu pembukaan pendaftaran CPNS 2026. Pihaknya masih harus melakukan koordinasi dengan kementerian terkait yakni Kementerian RB dan Kementerian Keuangan.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng dan 2 Kabupaten Raih BKN Award 2022

“Kita sedang koordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait sambil menunggu permintaan formasi dari pemerintah daerah dan kementerian/lembaga,” tutur Zudan. (fjr)

Terpopuler

Artikel Terbaru