Mahkamah Konstitusi (MK)
terus melanjutkan sidang sengketa Pilpres 2019. Kemarin Rabu (19/6) hingga
Kamis (20/6) dini hari, sidang beragendakan mendengarkan keterangan saksi dari
Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Sampai dengan
pukul 02.52 WIB, MK masih mendengarkan saksi ahli dari Tim Hukum BPN
Prabowo-Sandi, yakni Soegianto Sulistiono. Dalam penjelasannya Soegianto
mengatakan, ada dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum RI
(KPU).
รขโฌลฝรขโฌยSaya
menemukan sekitar 57 ribu yang saya istilahkan data invalid. Termasuk yang C1
itu enggak ada,รขโฌย ujar Soegianto di Gedung MK, Kamis (20/6) dini hari.
Soegianto
menjelaskan, setiap hari dirinya bersama dengan tim melakukan memantau Sistem
Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU. Sehingga dia meyakini ada data
invalid dalam Situng tersebut.
รขโฌลSetiap hari
kami lakukan analisa, dan kami mememukan ribuan dari Situng,รขโฌย katanya.
Lebih lanjut
menurut Soegianto, ada keanehan dalam Situng tersebut, sebab pasangan nomor
urut 01 Jokowi-Maรขโฌโขruf Amin mengalami kenaikan yang signifikan. Sementara
kenaikan perolehan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus melambat.
รขโฌลAda yang 02
dinaikkan tapi signifikansinya 01 yang dinaikkan,รขโฌย jelasnya.
Selanjutnya,
Soegianto menuding sejumlah data di Tempat Pemungutan Suara (TPS) invalid.
Misalnya, ada TPS yang tidak punya Daftar Pemilih Tetap (DPT).
รขโฌลDari ada 500
TPS yang sebelumnya datanya ada, menjadi tidak ada,รขโฌย pungkasnya.(jpc)