26.2 C
Jakarta
Monday, December 29, 2025

Program Lisdes Dipercepat, Prabowo Janjikan Listrik Masuk Desa sebelum 2030

PROKALTENG.CO – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mempercepat Program Listrik Perdesaan (Lisdes) demi memastikan seluruh desa di Indonesia menikmati akses listrik sebelum 2030.

Program yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menjadi bagian penting Asta Cita Kabinet Merah Putih, khususnya untuk mendorong swasembada energi sekaligus pemerataan pembangunan hingga wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Komitmen tersebut ditegaskan Prabowo saat meresmikan Proyek Kelistrikan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). Presiden menegaskan negara tidak boleh membiarkan masih ada warga yang hidup tanpa listrik.

“Masih ada saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik. Insya Allah, dalam lima tahun ke depan ini akan kita selesaikan,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Kamis (18/12/2025).

Prabowo mengungkapkan, laporan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunjukkan masih ada ribuan dusun dan desa yang belum berlistrik. Mengacu pada roadmap Listrik Perdesaan Kementerian ESDM, hingga saat ini tercatat 10.068 lokasi belum menikmati akses listrik.

Baca Juga :  Anggota DPD RI Kalteng Minta Pemerintah Transparan Soal Food Estate

Rinciannya, 5.758 desa sama sekali belum teraliri listrik PLN, sementara 4.310 lokasi berada di desa yang sebagian wilayahnya sudah berlistrik.

Untuk menuntaskan persoalan tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran Program Lisdes sebesar Rp61,65 triliun pada periode 2025–2029. Wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara menjadi fokus utama dengan porsi investasi mencapai Rp41,57 triliun atau sekitar 67 persen dari total kebutuhan nasional. Penyediaan listrik dilakukan bertahap dengan skema yang disesuaikan kondisi geografis dan sosial masyarakat setempat.

Electronic money exchangers listing

Menindaklanjuti arahan Presiden, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan perhatian besar terhadap listrik perdesaan tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034. Pemerintah menargetkan daerah 3T sudah bisa menikmati layanan listrik 24 jam penuh pada 2030.

Baca Juga :  DPP PDIP Resmi Pecat Gibran Rakabuming

“Arahan Bapak Presiden jelas, desa-desa yang belum ada listrik harus segera dipasangi. Program ini kita jalankan bertahap mulai sekarang dan ditargetkan rampung 2029,” kata Bahlil saat pengumuman RUPTL PLN 2025–2034 di Jakarta, Senin (26/5/2025), dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Kamis (18/12/2025).

Pada 2025, Kementerian ESDM mulai mengeksekusi Program Lisdes dengan dukungan APBN sebesar Rp3,62 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan di 1.285 lokasi dengan potensi sekitar 77.616 rumah tangga calon pelanggan.

Kementerian ESDM menegaskan pelaksanaan Program Lisdes tidak dipungut biaya dalam bentuk apa pun. Masyarakat diminta melapor jika menemukan pungutan atau penyimpangan melalui Contact Center ESDM 136 atau email infogatrik@esdm.go.id.

PROKALTENG.CO – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mempercepat Program Listrik Perdesaan (Lisdes) demi memastikan seluruh desa di Indonesia menikmati akses listrik sebelum 2030.

Program yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menjadi bagian penting Asta Cita Kabinet Merah Putih, khususnya untuk mendorong swasembada energi sekaligus pemerataan pembangunan hingga wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Komitmen tersebut ditegaskan Prabowo saat meresmikan Proyek Kelistrikan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). Presiden menegaskan negara tidak boleh membiarkan masih ada warga yang hidup tanpa listrik.

Electronic money exchangers listing

“Masih ada saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik. Insya Allah, dalam lima tahun ke depan ini akan kita selesaikan,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Kamis (18/12/2025).

Prabowo mengungkapkan, laporan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunjukkan masih ada ribuan dusun dan desa yang belum berlistrik. Mengacu pada roadmap Listrik Perdesaan Kementerian ESDM, hingga saat ini tercatat 10.068 lokasi belum menikmati akses listrik.

Baca Juga :  Anggota DPD RI Kalteng Minta Pemerintah Transparan Soal Food Estate

Rinciannya, 5.758 desa sama sekali belum teraliri listrik PLN, sementara 4.310 lokasi berada di desa yang sebagian wilayahnya sudah berlistrik.

Untuk menuntaskan persoalan tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran Program Lisdes sebesar Rp61,65 triliun pada periode 2025–2029. Wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara menjadi fokus utama dengan porsi investasi mencapai Rp41,57 triliun atau sekitar 67 persen dari total kebutuhan nasional. Penyediaan listrik dilakukan bertahap dengan skema yang disesuaikan kondisi geografis dan sosial masyarakat setempat.

Menindaklanjuti arahan Presiden, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan perhatian besar terhadap listrik perdesaan tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034. Pemerintah menargetkan daerah 3T sudah bisa menikmati layanan listrik 24 jam penuh pada 2030.

Baca Juga :  DPP PDIP Resmi Pecat Gibran Rakabuming

“Arahan Bapak Presiden jelas, desa-desa yang belum ada listrik harus segera dipasangi. Program ini kita jalankan bertahap mulai sekarang dan ditargetkan rampung 2029,” kata Bahlil saat pengumuman RUPTL PLN 2025–2034 di Jakarta, Senin (26/5/2025), dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Kamis (18/12/2025).

Pada 2025, Kementerian ESDM mulai mengeksekusi Program Lisdes dengan dukungan APBN sebesar Rp3,62 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan di 1.285 lokasi dengan potensi sekitar 77.616 rumah tangga calon pelanggan.

Kementerian ESDM menegaskan pelaksanaan Program Lisdes tidak dipungut biaya dalam bentuk apa pun. Masyarakat diminta melapor jika menemukan pungutan atau penyimpangan melalui Contact Center ESDM 136 atau email infogatrik@esdm.go.id.

Terpopuler

Artikel Terbaru