28.1 C
Jakarta
Saturday, December 21, 2024

Pelantikan Presiden-Wapres Dikemas Sederhana, 18 Kepala Negara Hadir

Minggu (20/10) besok
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih KH Ma’ruf Amin resmi
dilantik untuk memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang. Persiapan
pelantikan terus dimatangkan. Kemarin (18/10) Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR
menggelar geladi kotor prosesi pelantikan di ruang paripurna Gedung Nusantara
I.

Kegiatan yang
berlangsung mulai pukul 14.00 itu memperagakan keseluruhan tata cara
pelantikan. Termasuk teknis urut-urutan kegiatan. Mulai waktu masuknya pimpinan
MPR, presiden dan wakil presiden, hingga pengaturan tata letak penempatan kursi
para tamu negara. ”Ini adalah simulasi agar nanti lancar dalam pelaksanaan di
hari H,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma’ruf Cahyono di lokasi
kegiatan.

Simulasi dilakukan
sepersis-persisnya dengan acara yang sebenarnya. Menurut Ma’ruf, tata cara
pelantikan presiden dan wakil presiden sudah diatur secara baku dalam peraturan
tata tertib MPR. Tata caranya pun sama dengan pelantikan periode sebelumnya.
Yang berbeda, jelas dia, hanya ada pada pertukaran tempat duduk wakil presiden
terpilih. Dari Wapres Jusuf Kalla (JK) ke wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin.
”Saya kira itu yang khusus. Prosesi yang lain sama dengan pelantikan periode
sebelumnya,” papar Ma’ruf.

Nah, agar maksimal,
hari ini (19/10) persiapan difinalkan melalui geladi bersih. Setjen MPR telah
mengundang Jokowi dan Ma’ruf untuk hadir langsung dalam geladi bersih. Namun,
sampai kemarin sore, MPR belum bisa memastikan apakah keduanya akan datang
langsung dalam geladi bersih pukul 14.00 hari ini. ”Jikapun beliau berdua tidak
hadir, bisa diwakili protokoler istana,” ucapnya.

Terkait permintaan
Presiden Jokowi agar pelantikan digelar dengan sederhana, Ma’ruf menyatakan
sangat setuju. Dia mengatakan, pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan
perhelatan nasional tentang pergantian kepemimpinan nasional lima tahun sekali.
Sehingga harus dilakukan secara khidmat serta meninggalkan kesan agung.

Ruang rapat paripurna,
sambung Ma’ruf, sudah diatur sedemikian rupa. Secara dekorasi sangat standar
dan tidak ada yang mencolok. Tidak meninggalkan kesan sangat mewah. Penataan dilakukan
seperti untuk sidang-sidang pada umumnya. ”Kami setuju dengan ide Pak Presiden.
Yang penting dilakukan secara sederhana, khidmat, dan agung,” ujarnya. Sebab,
seremoni kenegaraan harus meninggalkan kesan yang baik di mata tamu-tamu negara
sahabat.

Baca Juga :  Mulai Juli, Sekolah di Zona Hijau Dibuka

Hingga kemarin yang
mengonfirmasi hadir dalam acara pelantikan sudah mencapai 18 kepala negara.
Mulai Australia, Tiongkok, Singapura, Brunei Darussalam, hingga negara-negara
ASEAN lainnya. Selain kepala negara dan kepala pemerintahan, hadir pula lebih
dari seratus duta besar.

”Ini menjadi indikator
bahwa perhelatan besar ini mendapat perhatian khusus dari pemimpin
bangsa-bangsa lain,” tambahnya. Bahkan, Ma’ruf optimistis jumlah negara sahabat
yang hadir akan bertambah. Pihaknya akan terus meng-update hingga hari ini.

Wakil Ketua MPR
Syarief Hasan mengatakan, agenda pelantikan tidak terlalu panjang. ”Acaranya
tidak terlalu banyak,” terang wakil ketua umum Partai Demokrat tersebut.
Diawali dengan pembukaan, pembacaan surat keputusan KPU, pelantikan, dilanjutkan
dengan tanda tangan dan berita. Setelah itu baru pidato presiden. Jadi, sebelum
pukul 17.00, pelantikan rampung. Dia berharap semua pihak, baik masyarakat
maupun mahasiswa, menjaga ketenangan. Hajatan nasional tersebut akan dilihat
seluruh dunia.

Sementara itu, Panglima
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Panglima Kostrad Letjen TNI Besar Harto
Karyawan dan sejumlah pejabat teras Mabes TNI meninjau simulasi pengamanan
pelantikan presiden dan wakil presiden. Serupa dengan apel gelar pasukan,
simulasi dilaksanakan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, kemarin.

Tujuan simulasi ialah
mengantisipasi potensi ancaman maupun gangguan yang bisa muncul dalam
pelantikan besok. TNI juga ingin memastikan kesiapan seluruh prajurit. Namun,
simulasi dilaksanakan tertutup. Yang pasti, Hadi menyebutkan, semua personel
pengamanan sudah siap. ”Sebanyak 30 ribu prajurit TNI-Polri siap melaksanakan
tugas pengamanan,” tegas Hadi.

Pengamanan berlapis
yang dibagi menjadi tiga ring akan dilaksanakan secara ketat. Presiden, wakil
presiden, keluarga, dan para tamu undangan yang hadir bakal dikawal sejak
sebelum sampai acara selesai. ”Pasukan yang terlibat sudah diinset ke
wilayah-wilayah sesuai tanggung jawabnya,” ucap Hadi.

Baca Juga :  Cerita Santri di Tangerang Dapat Bantuan Kacamata Gratis BRI

Pengamatan Jawa
Pos
, sejumlah titik yang menjadi atensi aparat keamanan kemarin mulai
dijaga ketat. Aparat TNI maupun Polri bersiaga di beberapa sudut ibu kota.
Termasuk di istana. Pengawalan melekat untuk tamu undangan juga terlihat. Salah
satunya tampak saat iring-iringan kendaraan untuk delegasi Tiongkok melintas di
Jalan Medan Merdeka Barat kemarin siang.

Semua tamu undangan
memang langsung dikawal personel TNI maupun Polri. Sejak mereka tiba di tanah
air sampai kembali ke negara masing-masing. ”Mulai saat kedatangan, di
perjalanan, ke tempat hotel maupun wisma, sampai ke gedung DPR/MPR.”

Berdasar informasi
dari Puspen TNI, dalam simulasi pengamanan pelantikan kemarin, turut dilibatkan
helikopter milik TNI-AD dan helikopter kepresidenan. Selain itu, prajurit TNI
menunjukkan kemampuan meluncur dari helikopter.

SBY dan Prabowo Konfirmasi
Hadir

Pelantikan presiden
dan wakil presiden juga bakal dihadiri sejumlah tokoh bangsa. Mantan Presiden
Megawati Soekarnoputri dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap
hadir. Begitu pula mantan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan
Sandiaga Salahuddin Uno. ’’Saya kira kesiapan kehadiran para tokoh bangsa
memberikan kesan positif bagi dunia internasional,’’ kata Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPR Indra Iskandar kemarin.

Hal tersebut, papar
dia, tidak terlepas dari kerja keras jajaran pimpinan MPR. Selama dua minggu
terakhir, lembaga tinggi pimpinan Bambang Soesatyo itu mendatangi satu per satu
tokoh untuk mengantarkan undangan pelantikan.

Kehadiran para tokoh
menjadi awal yang bagus bagi pemerintahan lima tahun mendatang karena menunjukkan
kekompakan antartokoh bangsa. Memberikan pesan yang jelas bagi pembelajaran
demokrasi yang matang. ’’Bahwa setelah kontestasi selesai, harus bersatu lagi
demi keutuhan dan kemajuan bangsa,’’ ujar Indra.

Prabowo Subianto
memang menyatakan siap hadir. Itulah yang disampaikannya saat menerima
kunjungan pimpinan MPR ke kediamannya pada Jumat pekan lalu (11/10).(jpg)

 

Minggu (20/10) besok
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih KH Ma’ruf Amin resmi
dilantik untuk memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang. Persiapan
pelantikan terus dimatangkan. Kemarin (18/10) Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR
menggelar geladi kotor prosesi pelantikan di ruang paripurna Gedung Nusantara
I.

Kegiatan yang
berlangsung mulai pukul 14.00 itu memperagakan keseluruhan tata cara
pelantikan. Termasuk teknis urut-urutan kegiatan. Mulai waktu masuknya pimpinan
MPR, presiden dan wakil presiden, hingga pengaturan tata letak penempatan kursi
para tamu negara. ”Ini adalah simulasi agar nanti lancar dalam pelaksanaan di
hari H,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma’ruf Cahyono di lokasi
kegiatan.

Simulasi dilakukan
sepersis-persisnya dengan acara yang sebenarnya. Menurut Ma’ruf, tata cara
pelantikan presiden dan wakil presiden sudah diatur secara baku dalam peraturan
tata tertib MPR. Tata caranya pun sama dengan pelantikan periode sebelumnya.
Yang berbeda, jelas dia, hanya ada pada pertukaran tempat duduk wakil presiden
terpilih. Dari Wapres Jusuf Kalla (JK) ke wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin.
”Saya kira itu yang khusus. Prosesi yang lain sama dengan pelantikan periode
sebelumnya,” papar Ma’ruf.

Nah, agar maksimal,
hari ini (19/10) persiapan difinalkan melalui geladi bersih. Setjen MPR telah
mengundang Jokowi dan Ma’ruf untuk hadir langsung dalam geladi bersih. Namun,
sampai kemarin sore, MPR belum bisa memastikan apakah keduanya akan datang
langsung dalam geladi bersih pukul 14.00 hari ini. ”Jikapun beliau berdua tidak
hadir, bisa diwakili protokoler istana,” ucapnya.

Terkait permintaan
Presiden Jokowi agar pelantikan digelar dengan sederhana, Ma’ruf menyatakan
sangat setuju. Dia mengatakan, pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan
perhelatan nasional tentang pergantian kepemimpinan nasional lima tahun sekali.
Sehingga harus dilakukan secara khidmat serta meninggalkan kesan agung.

Ruang rapat paripurna,
sambung Ma’ruf, sudah diatur sedemikian rupa. Secara dekorasi sangat standar
dan tidak ada yang mencolok. Tidak meninggalkan kesan sangat mewah. Penataan dilakukan
seperti untuk sidang-sidang pada umumnya. ”Kami setuju dengan ide Pak Presiden.
Yang penting dilakukan secara sederhana, khidmat, dan agung,” ujarnya. Sebab,
seremoni kenegaraan harus meninggalkan kesan yang baik di mata tamu-tamu negara
sahabat.

Baca Juga :  Mulai Juli, Sekolah di Zona Hijau Dibuka

Hingga kemarin yang
mengonfirmasi hadir dalam acara pelantikan sudah mencapai 18 kepala negara.
Mulai Australia, Tiongkok, Singapura, Brunei Darussalam, hingga negara-negara
ASEAN lainnya. Selain kepala negara dan kepala pemerintahan, hadir pula lebih
dari seratus duta besar.

”Ini menjadi indikator
bahwa perhelatan besar ini mendapat perhatian khusus dari pemimpin
bangsa-bangsa lain,” tambahnya. Bahkan, Ma’ruf optimistis jumlah negara sahabat
yang hadir akan bertambah. Pihaknya akan terus meng-update hingga hari ini.

Wakil Ketua MPR
Syarief Hasan mengatakan, agenda pelantikan tidak terlalu panjang. ”Acaranya
tidak terlalu banyak,” terang wakil ketua umum Partai Demokrat tersebut.
Diawali dengan pembukaan, pembacaan surat keputusan KPU, pelantikan, dilanjutkan
dengan tanda tangan dan berita. Setelah itu baru pidato presiden. Jadi, sebelum
pukul 17.00, pelantikan rampung. Dia berharap semua pihak, baik masyarakat
maupun mahasiswa, menjaga ketenangan. Hajatan nasional tersebut akan dilihat
seluruh dunia.

Sementara itu, Panglima
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Panglima Kostrad Letjen TNI Besar Harto
Karyawan dan sejumlah pejabat teras Mabes TNI meninjau simulasi pengamanan
pelantikan presiden dan wakil presiden. Serupa dengan apel gelar pasukan,
simulasi dilaksanakan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, kemarin.

Tujuan simulasi ialah
mengantisipasi potensi ancaman maupun gangguan yang bisa muncul dalam
pelantikan besok. TNI juga ingin memastikan kesiapan seluruh prajurit. Namun,
simulasi dilaksanakan tertutup. Yang pasti, Hadi menyebutkan, semua personel
pengamanan sudah siap. ”Sebanyak 30 ribu prajurit TNI-Polri siap melaksanakan
tugas pengamanan,” tegas Hadi.

Pengamanan berlapis
yang dibagi menjadi tiga ring akan dilaksanakan secara ketat. Presiden, wakil
presiden, keluarga, dan para tamu undangan yang hadir bakal dikawal sejak
sebelum sampai acara selesai. ”Pasukan yang terlibat sudah diinset ke
wilayah-wilayah sesuai tanggung jawabnya,” ucap Hadi.

Baca Juga :  Cerita Santri di Tangerang Dapat Bantuan Kacamata Gratis BRI

Pengamatan Jawa
Pos
, sejumlah titik yang menjadi atensi aparat keamanan kemarin mulai
dijaga ketat. Aparat TNI maupun Polri bersiaga di beberapa sudut ibu kota.
Termasuk di istana. Pengawalan melekat untuk tamu undangan juga terlihat. Salah
satunya tampak saat iring-iringan kendaraan untuk delegasi Tiongkok melintas di
Jalan Medan Merdeka Barat kemarin siang.

Semua tamu undangan
memang langsung dikawal personel TNI maupun Polri. Sejak mereka tiba di tanah
air sampai kembali ke negara masing-masing. ”Mulai saat kedatangan, di
perjalanan, ke tempat hotel maupun wisma, sampai ke gedung DPR/MPR.”

Berdasar informasi
dari Puspen TNI, dalam simulasi pengamanan pelantikan kemarin, turut dilibatkan
helikopter milik TNI-AD dan helikopter kepresidenan. Selain itu, prajurit TNI
menunjukkan kemampuan meluncur dari helikopter.

SBY dan Prabowo Konfirmasi
Hadir

Pelantikan presiden
dan wakil presiden juga bakal dihadiri sejumlah tokoh bangsa. Mantan Presiden
Megawati Soekarnoputri dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap
hadir. Begitu pula mantan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan
Sandiaga Salahuddin Uno. ’’Saya kira kesiapan kehadiran para tokoh bangsa
memberikan kesan positif bagi dunia internasional,’’ kata Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPR Indra Iskandar kemarin.

Hal tersebut, papar
dia, tidak terlepas dari kerja keras jajaran pimpinan MPR. Selama dua minggu
terakhir, lembaga tinggi pimpinan Bambang Soesatyo itu mendatangi satu per satu
tokoh untuk mengantarkan undangan pelantikan.

Kehadiran para tokoh
menjadi awal yang bagus bagi pemerintahan lima tahun mendatang karena menunjukkan
kekompakan antartokoh bangsa. Memberikan pesan yang jelas bagi pembelajaran
demokrasi yang matang. ’’Bahwa setelah kontestasi selesai, harus bersatu lagi
demi keutuhan dan kemajuan bangsa,’’ ujar Indra.

Prabowo Subianto
memang menyatakan siap hadir. Itulah yang disampaikannya saat menerima
kunjungan pimpinan MPR ke kediamannya pada Jumat pekan lalu (11/10).(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru