32.2 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Azila-Akila Sudah Bisa Melek dan Gerakkan Tangan

Obat tidur yang
diberikan pada Akila-Azila mulai kemarin (16/8) dihentikan. Saat diskusi
evaluasi pascaoperasi kembar siam dengan timnya, Ketua Tim Pusat Pelayanan
Kembar Siam Terpadu (PPKST) dr Agus Harianto SpA (K) menjelaskan bahwa obat
tidur memang tidak boleh terlalu lama diberikan. Apalagi jika umurnya masih 17
bulan.

Sebab, dosis yang
berlebihan juga bisa mengakibatkan bayi mengalami beberapa kendala dalam
masa pertumbuhan. Bayi Akila-Azila juga sudah bisa melek. Mereka menangis.
Tetapi, karena masih terpasang berbagai alat, tangisan tidak terlalu jelas.
Pada Azila, ungkap Agus, asupan dekstrosa dihentikan, diganti terapi total
parenteral nutrition (TPN).

Penyembuhan tersebut
berupa pemberian nutrisi secara intravena kepada pasien yang tidak dapat makan
melalui mulut. Tujuannya, mengganti dan mempertahankan nutrisi-nutrisi penting
tubuh melalui infus. Infus itu mengandung air, protein, karbohidrat, lemak,
elektrolit, trace elements, dan vitamin. Begitu juga dengan Akila. Dia
sudah mulai diberi TPN, tetapi terapi pemberian dekstrosa atau cairan gula
masih dilakukan.

Baca Juga :  Survei Kinerja Menteri: Kemenlu Dianggap Terbaik, Erick Paling Disukai

”Azila lebih banyak
membutuhkan TPN. Sebab, dia memiliki luka yang lebih besar daripada Akila. TPN
berfungsi mempercepat penyembuhan luka. Akila dan Azila memiliki kebutuhan TPN
yang berbeda. Kami hitung sesuai berat badan dan kondisi masing-masing,”
ungkapnya.

Dia menjelaskan,
nutrisi yang dimasukkan melalui intravena tidak menimbulkan respons kembung
pada lambung mereka. Jika kondisi tersebut bisa berangsur-angsur dipertahankan,
keduanya bisa mulai minum susu. ”Kami akan terus lakukan evaluasi
pascaoperasi,” katanya.

Dokter spesialis bedah
yang masuk tim PPKST Dr dr Desak Suprabawati SpB (K) Onk mengungkapkan, luka
Azila bisa menutup secara primer tanpa ditambah jaringan lain. Hanya ditambah mesh
graft untuk melindungi jantungnya. ”Keadaan kulit di bagian dada, terutama
pada anak-anak, sangatlah ketat. Sehingga pada operasi separasi Rabu lalu, kami
mengakalinya agar bisa menutup sempurna,” ujarnya.

Baca Juga :  Doni Monardo: Presiden Jokowi Minta Adanya Standar Harga Tes PCR

Saat nanti usia Azila
sudah bertambah, kata dia, bisa dilakukan rekonstruksi ulang di bagian dada
agar estetika bagian tersebut tetap bisa dipertahankan. (jpg)

 

Obat tidur yang
diberikan pada Akila-Azila mulai kemarin (16/8) dihentikan. Saat diskusi
evaluasi pascaoperasi kembar siam dengan timnya, Ketua Tim Pusat Pelayanan
Kembar Siam Terpadu (PPKST) dr Agus Harianto SpA (K) menjelaskan bahwa obat
tidur memang tidak boleh terlalu lama diberikan. Apalagi jika umurnya masih 17
bulan.

Sebab, dosis yang
berlebihan juga bisa mengakibatkan bayi mengalami beberapa kendala dalam
masa pertumbuhan. Bayi Akila-Azila juga sudah bisa melek. Mereka menangis.
Tetapi, karena masih terpasang berbagai alat, tangisan tidak terlalu jelas.
Pada Azila, ungkap Agus, asupan dekstrosa dihentikan, diganti terapi total
parenteral nutrition (TPN).

Penyembuhan tersebut
berupa pemberian nutrisi secara intravena kepada pasien yang tidak dapat makan
melalui mulut. Tujuannya, mengganti dan mempertahankan nutrisi-nutrisi penting
tubuh melalui infus. Infus itu mengandung air, protein, karbohidrat, lemak,
elektrolit, trace elements, dan vitamin. Begitu juga dengan Akila. Dia
sudah mulai diberi TPN, tetapi terapi pemberian dekstrosa atau cairan gula
masih dilakukan.

Baca Juga :  Survei Kinerja Menteri: Kemenlu Dianggap Terbaik, Erick Paling Disukai

”Azila lebih banyak
membutuhkan TPN. Sebab, dia memiliki luka yang lebih besar daripada Akila. TPN
berfungsi mempercepat penyembuhan luka. Akila dan Azila memiliki kebutuhan TPN
yang berbeda. Kami hitung sesuai berat badan dan kondisi masing-masing,”
ungkapnya.

Dia menjelaskan,
nutrisi yang dimasukkan melalui intravena tidak menimbulkan respons kembung
pada lambung mereka. Jika kondisi tersebut bisa berangsur-angsur dipertahankan,
keduanya bisa mulai minum susu. ”Kami akan terus lakukan evaluasi
pascaoperasi,” katanya.

Dokter spesialis bedah
yang masuk tim PPKST Dr dr Desak Suprabawati SpB (K) Onk mengungkapkan, luka
Azila bisa menutup secara primer tanpa ditambah jaringan lain. Hanya ditambah mesh
graft untuk melindungi jantungnya. ”Keadaan kulit di bagian dada, terutama
pada anak-anak, sangatlah ketat. Sehingga pada operasi separasi Rabu lalu, kami
mengakalinya agar bisa menutup sempurna,” ujarnya.

Baca Juga :  Doni Monardo: Presiden Jokowi Minta Adanya Standar Harga Tes PCR

Saat nanti usia Azila
sudah bertambah, kata dia, bisa dilakukan rekonstruksi ulang di bagian dada
agar estetika bagian tersebut tetap bisa dipertahankan. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru