27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Ternyata Ini Penyebab Gudang Senjata Mako Brimob Meledak

LEDAKAN besar terjadi di Gudang amunisi di
Jeblug, Srondol, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9) pagi. Polri pun telah memberikan
perintah untuk segara melakukan penyelidikan dari ledakan tersebut. Diduga
ledakan itu berasal dari mortir dan bom perang dunia kedua yang pernah
ditemukan warga.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo‎ mengatakan
gudang amunisi tersebut adalah tempat penyimpanan amunisi sisa dari perang
dunia kedua. Saat ini bahan peledak (Handak) milik Brimob tersebut sedang
dilakukan pendinginan oleh petugas pemadam kebakaran.

“Demikian juga masih ada beberapa handak-handak uga yang hari ini masih
perlu dilakukan pendinginan dan sterilisasi,” ujar Dedi dalam konferensi persnya
di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9).

Baca Juga :  Tiga Hari Berturut-turut, Bareskrim Geledah Kantor BPJS Kesehatan

Dari laporan yang diterima, kata Dedi, gudang itu menyimpan beberapa jenis
handak sisa perang dunia kedua. Antara lain enam buah mortir besar yan
ukurannya sekitar 120 cm dengan diameter 60 cm. Kemudian ada tiga buah mortir
sedang ukuran panjang 75 cm diameter 80. Selanjutnya ada delapan buah mortir
kecil ukuran 30 cm diameter 25 cm dan satu buah bom ranjau ukuran panjang 55 cm
dan diameter 80 cm.

“Ini yang memicu terjadinya ledakan di barang bukti penyimpanan handak sisa
perang dunia kedua,” katanya.

Dedi berujar, yang dilakukan saat ini oleh kepolisian yaitu melakukan
sterilisasi. Langsung dipimpin oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza
Dahniel proses pendinginan berjalan dengan lancar.

Baca Juga :  Update Corona 17 Mei 2020: 50 Besar Negara dengan Kasus Tertinggi

“Mungkin saat ini masih ada sisa handak yang masih belum meledak. Kemudian
yang berikutnya melakukan pendataan kembali apa yang jadi kerusakan pada
ledakan tersebut,” ungkapnya.

Saat ini Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polri juga sudah terbang ke
Jawa Tengah untuk melakukan penjinakan kemudian melakukan sterilisasi.

“Kemudian apabila masih ditemukan handak-handak yang cukup berbahaya
langkah selanjutnya akam dilakukan disposal. Disposal tesebut tentunya sangat
tergantung oleh situasi dan aspek keamanan,” pungkasnya. (JPC/KPC)

LEDAKAN besar terjadi di Gudang amunisi di
Jeblug, Srondol, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9) pagi. Polri pun telah memberikan
perintah untuk segara melakukan penyelidikan dari ledakan tersebut. Diduga
ledakan itu berasal dari mortir dan bom perang dunia kedua yang pernah
ditemukan warga.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo‎ mengatakan
gudang amunisi tersebut adalah tempat penyimpanan amunisi sisa dari perang
dunia kedua. Saat ini bahan peledak (Handak) milik Brimob tersebut sedang
dilakukan pendinginan oleh petugas pemadam kebakaran.

“Demikian juga masih ada beberapa handak-handak uga yang hari ini masih
perlu dilakukan pendinginan dan sterilisasi,” ujar Dedi dalam konferensi persnya
di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9).

Baca Juga :  Tiga Hari Berturut-turut, Bareskrim Geledah Kantor BPJS Kesehatan

Dari laporan yang diterima, kata Dedi, gudang itu menyimpan beberapa jenis
handak sisa perang dunia kedua. Antara lain enam buah mortir besar yan
ukurannya sekitar 120 cm dengan diameter 60 cm. Kemudian ada tiga buah mortir
sedang ukuran panjang 75 cm diameter 80. Selanjutnya ada delapan buah mortir
kecil ukuran 30 cm diameter 25 cm dan satu buah bom ranjau ukuran panjang 55 cm
dan diameter 80 cm.

“Ini yang memicu terjadinya ledakan di barang bukti penyimpanan handak sisa
perang dunia kedua,” katanya.

Dedi berujar, yang dilakukan saat ini oleh kepolisian yaitu melakukan
sterilisasi. Langsung dipimpin oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza
Dahniel proses pendinginan berjalan dengan lancar.

Baca Juga :  Update Corona 17 Mei 2020: 50 Besar Negara dengan Kasus Tertinggi

“Mungkin saat ini masih ada sisa handak yang masih belum meledak. Kemudian
yang berikutnya melakukan pendataan kembali apa yang jadi kerusakan pada
ledakan tersebut,” ungkapnya.

Saat ini Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polri juga sudah terbang ke
Jawa Tengah untuk melakukan penjinakan kemudian melakukan sterilisasi.

“Kemudian apabila masih ditemukan handak-handak yang cukup berbahaya
langkah selanjutnya akam dilakukan disposal. Disposal tesebut tentunya sangat
tergantung oleh situasi dan aspek keamanan,” pungkasnya. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru