JAKARTA,PROKALTENG.CO –
Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Doni Monardo langsung bertolak ke Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Risma dan Doni datang untuk meninjau langsung ke lokasi usai
gempa mengguncang Mamuju dan Majene, dini hari tadi dengan kekuatan magnitudo
6,2.
Bersamaan dengan itu, dibawa juga sejumlah bantuan logistik
untuk para korban dan masyarakat disana.
Risma bahkan sudah memerintahkan jajarannya agar secepatnya
mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah sekitarnya.
Juga Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan
berbagai bantuan logistik.
“Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak
gempa,†ujar Risma di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Saat ini, sambungnya, Tim LDP juga sudah bergerak.
“Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga
terdampak gempa,†sambungnya.
Untuk pertolongan pertama, lanjut Risma, Tagana setempat telah
melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.
Sementara bantuan logistik
seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap
saji, dan lainnya dikirimkan bertahap mulai pagi ini.
“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu
masyarakat,†ungkapnya.
Selain itu, ia juga sudah memerintahkan pendirian dapur umum di
titik-titik pengungsian.
Di setiap titik pengungsian, jelasnya, ditempatkan satu unit
mobil dapur umum yang bisa memasak sampai 2.000 nasi bungkus dalam satu kali
masak.
“Sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6.000 nasi bungkus,â€
jelas perempuan yang di Surabaya dijuluki Emak’e Arek-arek Suroboyo ini.
Risma juga memastikan Pemerintah akan memberikan santunan kepada
korban yang meninggal dunia.
“Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus
melakukan pendataan,†kata mantan Wali Kota Surabaya ini.
Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15
juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris.
“Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data
masuk,†tandasnya.
Untuk diketahui, gempa
Sulawesi Barat mengguncang dengan kukuatan magnitudo 6,2 saat warga tengah
terlelap sekitar pukul 01.28 Wita.
BPBD Kabupaten Majene,
Sulbar melaporkan, saat ini tercatat sudah 4 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah warga yang mengalami luka-luka dilaporkan
berjumlah 637 orang.
Sampai dengan Jumat (15/1) siang, BPBD setempat mencatat,
sebanyak 15.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman di pusat
Kabupaten Majene dan Mamuju.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengungkap, sejumlah
bangunan juga mengalami kerusakan berat.
Di antaranya, Kantor Gubernur Sulawesi Barat dan Hotel Maleo di
Kabupaten Mamuju.
Di Majene, menurut laporan BPBD, gempa memicu tanah longsor di
tiga titik di sepanjang poros jalan Majene-Mamuju.
Akibatnya akses jalan terputus dan mengakibatkan kerusakan 62
rumah satu puskesmas, dan Kantor Danramil Malunda rusak.
Saat ini, BPBD setempat tengah melakukan pendataan dan evakuasi
warga terdampak dan mendirikan pengungsian.
Disebutkan, para pengungsi
membutuhkan pangan pokok, selimut, tikar, tenda, terpal, serta pelayanan medis.