JAKARTA– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Nadiem Makarim resmi menyerahkan soal ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS)
kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo. Soal yang diserahkan Mendikbud Nadiem itu
merupakan hasil garapan dari konsorsium perguruan tinggi negeri (PTN) ternama
di Indonesia.
Kemendikbud dipercaya menyusun soal CPNS 2019
untuk tahap seleksi kompetensi dasar (SKD). Mendikbud Nadiem
Makarim mengatakan, sebagai salah satu instrumen penting dalam menjaring calon
ASN yang berkelas dunia, penyusunan soal SKD tahun 2019 dilaksanakan melalui
beberapa tahapan dan melibatkan berbagai pihak profesional.
Penyusunan kisi-kisi
soal SKD tahun 2019 diawali dengan proses evaluasi soal dan kisi-kisi SKD tahun
2018. Dalam prosesnya, penyusunan soal SKD tahun 2019 menggunakan aplikasi yang
difasilitasi oleh Badan Kepegawaian Negara.
“Selanjutnya untuk memastikan soal yang telah
disusun sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
telah dilakukan telaah bahasa oleh para ahli bahasa dari Badan Pengembangan
Bahasa dan Perbukuan. Jadi soal ujian CPNS ini disusun oleh tim profesional,â€
tutur Mendikbud Nadiem di Jakarta, Senin (13/1).
Soal SKD CPNS 2019
diserahkan Mendikbud kepada Panselnas, yaitu MenPAN-RB selaku Ketua Tim
Pengarah Panselnas, untuk selanjutnya dapat digunakan dalam seleksi pengadaan
CPNS tahun 2020 di lingkungan kementerian/lembaga/pemerintah daerah.
Dalam sambutannya,
Nadiem juga menyatakan komitmen Kemendikbud untuk selalu dapat membantu proses
pengadaan CPNS secara akuntabel dan transparan.
Hal tersebut dilakukan
agar dari hasil seleksi dapat diperoleh calon-calon ASN yang berintegritas,
nasionalis, profesional, berwawasan global, menguasai teknologi informasi dan
bahasa asing, memiliki jiwa keramahtamahan (hospitality), memiliki kemampuan
membangun jejaring (networking), dan memiliki jiwa wirausaha (entrepreneurship)
atau yang biasa disebut dengan smart ASN.
Penyusunan soal SKD
kali ini melibatkan unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (KemenPAN-0RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Selain itu, juga melibatkan koordinator penyusunan
soal CPNS tahun 2018, yang merupakan dosen-dosen yang berkompeten dari
perguruan tinggi, serta didampingi oleh ahli konstruksi soal dari Pusat
Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud.
Sementara itu, Menteri
Tjahjo mengatakan, dengan diserahkannya soal SKD tersebut, tim panitia seleksi
nasional (panselnas) akan melakukan proses input ke dalam sistem computer assisted test (CAT) BKN.
“Jadi soal yang diserahkan Mendikbud hari ini
akan digunakan dalam seleksi nanti yang dimulai 27 Januari,” kata Tjahjo
di Jakarta, Senin (13/1).
Dia menyebutkan, proses
ini perlu kehati-hatian, jaminan kerahasiaan, dan keamanan data. Politikus PDIP
itu berharap agar proses seleksi CPNS 2019 berlangsung aman, kompetitif, adil,
objektif, transparan, dan bersih dari praktik KKN.
“Kalau ingin
menghasilkan CPNS yang berdaya saing, kompeten, berintegritas, maka harus
dimulai dari rekrutmennya. Soal ujian yang diserahkan Mendikbud ini harus
dijaga kerahasiaannya. Jangan sampai bocor,” tegasnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, sebanyak 3.364.897
dari 4.197.218 pendaftar CPNS dinyatakan lolos seleksi administrasi.
“Angka ini
menunjukkan besarnya antusiasme dan perhatian masyarakat terhadap rekrutmen
CPNS,” ujarnya.
Para peserta yang lolos
akan mengikuti tahapan seleksi kompetensi berbasis komputer pada 27 Januari
hingga 28 Februari mendatang. “Materi meliputi tes wawasan kebangsaan, intelegensi
umum, dan karakteristik pribadi,” kata Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo
mengatakan, dengan telah diserahkannya soal ujian yang disusun oleh
Kemendikbud, maka tim panitia seleksi nasional akan segera melakukan proses
input naskah ke sistem CAT BKN yang akan digunakan dalam seleksi.
Tjahjo berharap proses
seleksi CPNS tahun anggaran 2019 berlangsung aman, kompetitif, adil, objektif,
transparan, bersih dari praktik KKN. “Sehingga bisa menghasilkan CPNS yang
berdaya saing, kompeten, berintegritas, guna mewujudkan Indonesia yang lebih
maju,” katanya.
Para pelamar CPNS yang telah lolos administrasi,
nantinya akan bersaing memperebutkan 154.029 formasi. Jumlah itu terdiri dari
instansi pusat 37.584 formasi dan instansi daerah 116.445 instansi. (gir/(esy/jpnn/ce/ala)