Site icon Prokalteng

Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Covid oleh Profesor, Abdul Muthalib: S

presiden-jokowi-disuntik-vaksin-covid-oleh-profesor-abdul-muthalib-s

PROKALTENG.CO – Penyuntik vaksin Prof.dr. Abdul Muthalib mengaku
sedikit gemetaran saat menyuntikan vaksin Covid-19 ke Presiden Joko Widodo
(Jokowi). Pasalnya hal ini untuk pertama kalinya ia lakukan sepanjang karirnya
di dunia kesehatan.

“Ya namanya menyuntik orang
pertama di Indonesia, tentu ada perasaan itu juga. Tapi pada saat penyuntikan
itu tidak masalah, hanya penyuntikan saja gemetaran,” ujar Abdul Muthalib di
Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1).

Namun demikian, Abdul mengaku
besyukur tidak ada halangan saat dirinya menyuntikan vaksin Covid-19 tersebut
ke Presiden Jokowi. Presiden Jokowi juga tidak merasakan sakit pada saat
disuntikan.

“Alhamdulilah saya berhasil
menyuntikan vaksin ke Bapak Presiden. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali,”
katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
disuntikan vaksin Covid-19 pertama kali pada Rabu (13/1). Penyuntikan vaksin
Covid-19 ini dilakukan di Istana Merdeka.

Diketahui, saat proses penyuntikan,
Jokowi datang dengan menggunakan kemeja putih dan celana hitam. Sesuai
prosedur, mantan wali kota itu kemudian mulai menghampiri satu persatu meja
yang telah disiapkan oleh pihak Istana Kenegaraan ini.

Terlebih dahulu, Jokowi diukur
tensi darahnya sebelum melakukan vaksinasi tersebut. Setelah itu suhu tubuh
mantan Gubernur DKI Jakarta diukur dengan hasilnya adalah 36.3 derajat.
Kemudian tensi darah adalah Presiden Jokowi adalah 130.7.

Selajutnya Presiden Jokowi menuju
ke meja ketiga untuk dilakukan suntik vaksinasi tersebut. Tampak ada dua
petugas yang ada di meja nomor tiga tersebut.

“Saya akan mengambil vaksin yang
akan disuntikan ke Bapak Presiden,” ujar petugas vaksinasi tersebut, Rabu
(13/1).

“Enggak berasa sama sekali,” ujar
Jokowi setelah disuntik vaksin Covid-19 ini.

Sementara Juru Bicara
Pemerintah Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan setelah disuntik
vaksin Covid-19 tersebut Presiden Jokowi untuk menunggu selama 30 menit
mengenai ada atau tidak reaksi yang ditimbulkan. “Setelah itu menunggu 30 menit
bahwa tidak ada reaksi dari penyuntikan vaksin Covid-19,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito memutuskan memberikan emergency use
authorization (EUA) atau izin penggunaan kepada vaksin Covid-19 Sinovac.
Keputusan diambil berdasarkan hasil pengujian terhadap data uji klinik fase 3
vaksin Sinovac di Bandung, Jawa Barat.

“Pada Senin 11 Januari, Badan POM
memberikan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin
CoronaVac produksi Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma,” kata Penny.

Hasil pengujian menunjukkan,
vaksin Sinovac aman untuk digunakan dan efek samping yang ditimbulkan ringan
hingga sedang.

Exit mobile version