34.6 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Din Syamsuddin Optimistis pada Gerakan Nasional #Indonesia Dermawan

Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat  lebih dari 25 juta jiwa di Indonesia masih hidup di bawah
garis kemiskinan hingga Maret 2019.  Sikap kedermawanan dari berbagai
pihak menjadi solusi permasalahan kemanusiaan dengan mengedepankan kepentingan
bangsa dan negara.

Berbagai dampak akan
timbul jika kemiskinan ini terus membelenggu. Upaya pengentasan kemiskinan
tidak hanya peran satu pihak saja, namun juga seluruh elemen bangsa. Berbagai
solusi perlu segera digulirkan, demi secepatnya mengentaskan kemiskinan.

Saat ini setidaknya
ada delapan provinsi yang mengalami peningkatan tingkat kemiskinan. Delapan
provinsi itu meliputi Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan
Barat, Sulawesi Utara dan Tenggara, Maluku Utara, serta Papua.

 Tokoh nasional yang juga mantan Ketua Umum
Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin mengingatkan pentingnya sikap kedermawanan
dari berbagai pihak guna mengatasi permasalahan kemanusiaan di Indonesia. 
 Menurutnya,  lembaga-lembaga filantropi juga perlu menyediakan
sebuah sistem agar permasalahan ini juga segera dapat diatasi.

Baca Juga :  Ketua MPR: Musnahkan Teroris KKB Tak Langgar HAM

“Jelas, kemiskinan
memerlukan kepedulian sosial, solidaritas sosial, kedermawanan. Maka
lembaga-lembaga filantropi seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) perlu memikirkan
sebuah sistem yang tepat. Sehingga, sistem ini bisa memberdayakan perekonomian,
dan akhirnya bisa menuntaskan kemiskinan umat, kemiskinan di masyarakat selama
ini,” kata Din.

Din Syamsuddin
menambahkan, kedermawanan itu adalah sebuah hal nyata yang sudah tertanam di
dalam diri bangsa Indonesia seperti saat terjadi bencana alam. “Memang
kedermawanan itu nyata adanya. Pada saat terjadinya bencana alam atau bencana
sosial, terlihat kegairahan, semangat dari berbagai elemen masyarakat
mengulurkan tangan kedermawanan, memberikan bantuan bahkan datang langsung ke
lokasi,” ungkap Din.

Cara kerja filantropi
dapat dihasilkan dari semangat kedermawanan yang organik dengan kesadaran
individu maupun kolektif. #IndonesiaDermawan menjadi semangat dalam
menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan.

Baca Juga :  Temuan KNKT: Sebelum Jatuh, Autothrottle Sriwijaya Air SJ182 Sudah 2 K

Semangat kebersamaan
ini yang akan terus dihidupkan melalui Gerakan Nasional yang digalakkan oleh
ACT dengan mengajak seluruh bangsa untuk memberikan kontribusi terbaiknya.
Gerakan #IndonesiaDermawan adalah gerakan inklusif yang berusaha mengajak
publik berkontribusi menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Indonesia dan
dunia berupa advokasi dan implementasi nilai-nilai kedermawanan ke seluruh
masyarakat.(jpg)

 

Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat  lebih dari 25 juta jiwa di Indonesia masih hidup di bawah
garis kemiskinan hingga Maret 2019.  Sikap kedermawanan dari berbagai
pihak menjadi solusi permasalahan kemanusiaan dengan mengedepankan kepentingan
bangsa dan negara.

Berbagai dampak akan
timbul jika kemiskinan ini terus membelenggu. Upaya pengentasan kemiskinan
tidak hanya peran satu pihak saja, namun juga seluruh elemen bangsa. Berbagai
solusi perlu segera digulirkan, demi secepatnya mengentaskan kemiskinan.

Saat ini setidaknya
ada delapan provinsi yang mengalami peningkatan tingkat kemiskinan. Delapan
provinsi itu meliputi Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan
Barat, Sulawesi Utara dan Tenggara, Maluku Utara, serta Papua.

 Tokoh nasional yang juga mantan Ketua Umum
Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin mengingatkan pentingnya sikap kedermawanan
dari berbagai pihak guna mengatasi permasalahan kemanusiaan di Indonesia. 
 Menurutnya,  lembaga-lembaga filantropi juga perlu menyediakan
sebuah sistem agar permasalahan ini juga segera dapat diatasi.

Baca Juga :  Ketua MPR: Musnahkan Teroris KKB Tak Langgar HAM

“Jelas, kemiskinan
memerlukan kepedulian sosial, solidaritas sosial, kedermawanan. Maka
lembaga-lembaga filantropi seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) perlu memikirkan
sebuah sistem yang tepat. Sehingga, sistem ini bisa memberdayakan perekonomian,
dan akhirnya bisa menuntaskan kemiskinan umat, kemiskinan di masyarakat selama
ini,” kata Din.

Din Syamsuddin
menambahkan, kedermawanan itu adalah sebuah hal nyata yang sudah tertanam di
dalam diri bangsa Indonesia seperti saat terjadi bencana alam. “Memang
kedermawanan itu nyata adanya. Pada saat terjadinya bencana alam atau bencana
sosial, terlihat kegairahan, semangat dari berbagai elemen masyarakat
mengulurkan tangan kedermawanan, memberikan bantuan bahkan datang langsung ke
lokasi,” ungkap Din.

Cara kerja filantropi
dapat dihasilkan dari semangat kedermawanan yang organik dengan kesadaran
individu maupun kolektif. #IndonesiaDermawan menjadi semangat dalam
menghidupkan kembali kebersamaan dalam aksi-aksi kebaikan.

Baca Juga :  Temuan KNKT: Sebelum Jatuh, Autothrottle Sriwijaya Air SJ182 Sudah 2 K

Semangat kebersamaan
ini yang akan terus dihidupkan melalui Gerakan Nasional yang digalakkan oleh
ACT dengan mengajak seluruh bangsa untuk memberikan kontribusi terbaiknya.
Gerakan #IndonesiaDermawan adalah gerakan inklusif yang berusaha mengajak
publik berkontribusi menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Indonesia dan
dunia berupa advokasi dan implementasi nilai-nilai kedermawanan ke seluruh
masyarakat.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru