27.4 C
Jakarta
Thursday, May 22, 2025

Sebelum ke Candi Borobudur, Api Dharma dari Mrapen Grobogan Disemayamkan Dua Hari di Candi Mendut

PROKALTENG.CO-Sebelum dibawa ke Candi Borobudur,  untuk digunakan dalam prosesi detik-detik Waisak pada Senin, 12 Mei, api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan disemayamkan terlebih dahulu di Candi Mendut, Kabupaten Magelang.

Api abadi yang diambil oleh ratusan biksu dari berbagai sangha tiba di Candi Mendut sekitar pukul 16.20, Sabtu, 10 Mei 2025.

Terdiri atas biksu, majelis dan masyarakat umat Buddha hadir dalam prosesi pengambilan api suci dharma di pelataran api abadi Mrapen.

Selesai pengambilan, api dharma langsung dibawa menuju ke Candi Mendut untuk disemayamkan sebelum dibawa mendekati detik-detik upacara Waisak pada Senin, 12 Mei 2025.

Setelah tiba di Candi Mendut, api diletakkan di depan altar yang berada di Candi Mendut. Kemudian, ditandai dengan penyalaan lilin.

Baca Juga :  Kerusuhan Pecah di Calon Ibu Kota Baru

Selanjutnya, para biksu dari berbagai sangha melakukan doa-doa terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pradaksina atau mengelilingi Candi Mendut sesuai dengan arah jarum jam sebanyak tiga kali.

โ€œApi ini disemayamkan terlebih dahulu untuk didoakan, sebelum digunakan pada upacara waisak Senin, 12 Mei,โ€ jelas YM. Bhikkhu Dhammavuddho Thera, Ketua Umum DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) di sela-sela rangkaian persemayaman api abadi di Candi Mendut.

Biksu Dhammavuddho Thera mengatakan, makna api ini sendiri melambangkan penerangan.

Seperti ajaran Buddha yang menerangi noda-noda batin dari pada umat Buddha semua.

โ€œJadi, api yang kita ambil ini untuk menerangi kegelapan manusia dari kegelapan batin kita,โ€ ucapnya.

Yang kedua adalah, api ini melambangkan sesuatu yang berkobar. Jadi dalam melaksanakan darma, ritual-ritual darma harus dibutuhkan suatu yang semangat. Dapat dikaitkan dengan semangat.

Baca Juga :  Duarrrrr! Gudang Peluru Armed Milik TNI AD Kebakaran

โ€œApi dharma merupakan simbol kehidupan. Dengan keberadaan api tersebut diharapkan kehidupan akan berjalan dengan terang, lancar, dan tidak ada masalah,โ€ terangnya.

Api ini diambil dari Mrapen, setelah tiba di Candi Mendut api akan didoakan oleh berbagai majelis dari Walubi.

โ€œSetelah itu, api akan ditaruh di Candi Mendut, dan akan dibawa ke Borobudur pada 12 Mei,โ€ ujarnya.

Nantinya, sebelum dibawa ke Candi Borobudur, api dharma akan disatukan terlebih dahulu dengan air suci.  Sedangkan air suci akan diambil pada Minggu, 11 Mei di Umbul Jumprit, Temanggung. (rfk/lis/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Sebelum dibawa ke Candi Borobudur,  untuk digunakan dalam prosesi detik-detik Waisak pada Senin, 12 Mei, api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan disemayamkan terlebih dahulu di Candi Mendut, Kabupaten Magelang.

Api abadi yang diambil oleh ratusan biksu dari berbagai sangha tiba di Candi Mendut sekitar pukul 16.20, Sabtu, 10 Mei 2025.

Terdiri atas biksu, majelis dan masyarakat umat Buddha hadir dalam prosesi pengambilan api suci dharma di pelataran api abadi Mrapen.

Selesai pengambilan, api dharma langsung dibawa menuju ke Candi Mendut untuk disemayamkan sebelum dibawa mendekati detik-detik upacara Waisak pada Senin, 12 Mei 2025.

Setelah tiba di Candi Mendut, api diletakkan di depan altar yang berada di Candi Mendut. Kemudian, ditandai dengan penyalaan lilin.

Baca Juga :  Kerusuhan Pecah di Calon Ibu Kota Baru

Selanjutnya, para biksu dari berbagai sangha melakukan doa-doa terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pradaksina atau mengelilingi Candi Mendut sesuai dengan arah jarum jam sebanyak tiga kali.

โ€œApi ini disemayamkan terlebih dahulu untuk didoakan, sebelum digunakan pada upacara waisak Senin, 12 Mei,โ€ jelas YM. Bhikkhu Dhammavuddho Thera, Ketua Umum DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) di sela-sela rangkaian persemayaman api abadi di Candi Mendut.

Biksu Dhammavuddho Thera mengatakan, makna api ini sendiri melambangkan penerangan.

Seperti ajaran Buddha yang menerangi noda-noda batin dari pada umat Buddha semua.

โ€œJadi, api yang kita ambil ini untuk menerangi kegelapan manusia dari kegelapan batin kita,โ€ ucapnya.

Yang kedua adalah, api ini melambangkan sesuatu yang berkobar. Jadi dalam melaksanakan darma, ritual-ritual darma harus dibutuhkan suatu yang semangat. Dapat dikaitkan dengan semangat.

Baca Juga :  Duarrrrr! Gudang Peluru Armed Milik TNI AD Kebakaran

โ€œApi dharma merupakan simbol kehidupan. Dengan keberadaan api tersebut diharapkan kehidupan akan berjalan dengan terang, lancar, dan tidak ada masalah,โ€ terangnya.

Api ini diambil dari Mrapen, setelah tiba di Candi Mendut api akan didoakan oleh berbagai majelis dari Walubi.

โ€œSetelah itu, api akan ditaruh di Candi Mendut, dan akan dibawa ke Borobudur pada 12 Mei,โ€ ujarnya.

Nantinya, sebelum dibawa ke Candi Borobudur, api dharma akan disatukan terlebih dahulu dengan air suci.  Sedangkan air suci akan diambil pada Minggu, 11 Mei di Umbul Jumprit, Temanggung. (rfk/lis/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru