25.6 C
Jakarta
Monday, November 11, 2024

Weleh! Staf Ahli Kemenkominfo Unggah Video Hoax, Berkilah Ilustrasi

PROKALTENG.CO – Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof.
Henry Subiakto di-bully warganet, lantaran ketahuan mengunggah video dengan
narasi hoax atau tidak benar, di akun Twitter-nya, pada Selasa (11/5).

Video itu memperlihatkan ratusan
orang di memadati bangsal-bangsal sebuah rumah sakit. Prof Henry menulis narasi
lewat unggahan itu bahwa kejadian itu terjadi Malaysia.

“Malaysia sedang mengalami
pelonjakan pasien COVID-19. Kita tidak boleh jumawa dan egois merasa sehat dan
tidak kena,” tulisnya pada caption foto tersebut.

Mengetahui video itu hoax, Guru
besar Universitas Airlangga (Unair) ini kemudian menghapus cuitan tersebut dan
meminta maaf. Prof Henry berkilah bahwa video itu hanya sekedar ilustrasi.

Baca Juga :  Mulai 2021, Sistem SKS di Perguruan Tinggi Akan Diubah

“Malaysia sedang mengalami
pelonjakan pasien COVID-19. Kita tidak boleh jumawa dan egois. Merasa sehat dan
tidak kena. Kalimat ini kalimat saya, keadaannya memang demikian, tidak
mengada-ngada. Kalau video yang jadi ilustrasi ternyata salah, maka saya hapus.
Dan saya minta maaf atas video itu,” katanya.

Prof Henry melanjutkan bahwa,
bukan saja di Indonesia yang sering membuat konten video manipulasi, tetapi
juga di luar negeri.

“Ini bagus dan memberi pelajaran
bahwa tak hanya orang Indonesia yang sekarang bikin video manipulasi, tapi juga
di Malaysia. Pelaku disinformasi ada di manapun. Maka saya koreksi video
ilustrasinya saya delete. Tapi pesannya tetap. Kita harus hati-hati hadapi
Covid. Ikuti aturan negara dan tidak melanggar prokes” cetusnya.

Baca Juga :  Teka-teki Sumber Uang dan Pengejaran Hasto

PROKALTENG.CO – Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof.
Henry Subiakto di-bully warganet, lantaran ketahuan mengunggah video dengan
narasi hoax atau tidak benar, di akun Twitter-nya, pada Selasa (11/5).

Video itu memperlihatkan ratusan
orang di memadati bangsal-bangsal sebuah rumah sakit. Prof Henry menulis narasi
lewat unggahan itu bahwa kejadian itu terjadi Malaysia.

“Malaysia sedang mengalami
pelonjakan pasien COVID-19. Kita tidak boleh jumawa dan egois merasa sehat dan
tidak kena,” tulisnya pada caption foto tersebut.

Mengetahui video itu hoax, Guru
besar Universitas Airlangga (Unair) ini kemudian menghapus cuitan tersebut dan
meminta maaf. Prof Henry berkilah bahwa video itu hanya sekedar ilustrasi.

Baca Juga :  Mulai 2021, Sistem SKS di Perguruan Tinggi Akan Diubah

“Malaysia sedang mengalami
pelonjakan pasien COVID-19. Kita tidak boleh jumawa dan egois. Merasa sehat dan
tidak kena. Kalimat ini kalimat saya, keadaannya memang demikian, tidak
mengada-ngada. Kalau video yang jadi ilustrasi ternyata salah, maka saya hapus.
Dan saya minta maaf atas video itu,” katanya.

Prof Henry melanjutkan bahwa,
bukan saja di Indonesia yang sering membuat konten video manipulasi, tetapi
juga di luar negeri.

“Ini bagus dan memberi pelajaran
bahwa tak hanya orang Indonesia yang sekarang bikin video manipulasi, tapi juga
di Malaysia. Pelaku disinformasi ada di manapun. Maka saya koreksi video
ilustrasinya saya delete. Tapi pesannya tetap. Kita harus hati-hati hadapi
Covid. Ikuti aturan negara dan tidak melanggar prokes” cetusnya.

Baca Juga :  Teka-teki Sumber Uang dan Pengejaran Hasto

Terpopuler

Artikel Terbaru