26.7 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Jangan Abai Prokes dan Berakhir dengan Peningkatan Kasus

KASUS Covid-19 di Indonesia sudah melandai dengan nihil daerah PPKM level 4. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat untuk bisa kembali beraktivitas lebih longgar dibanding sebelumnya.

Meski begitu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 dokter Reisa Broto Asmoro meminta agar masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

“Gambarannya, apa yang kita lakukan ini kan belajar dari sebelumnya untuk bisa berhadapan dengan virus ini, caranya tetap aman ya prokes, kita bentengi badan kita dengan 3M. Jadi dengan benteng itu kita mengurangi adanya paparan virus,” jelasnya dalam acara Waspadai Gelombang 3 Covid-19, Selasa (9/11).

Baca Juga :  Temani Istri Melahirkan, Ofan: Lebih Tegang daripada Main di GBT

Lalu, apabila ada kasus positif, itu harus langsung segera diperiksa, telusuri dan perawatan atau istilahnya 3T (tracing, tracking dan treatment). Hal ini bisa mempermudah penyebaran virus lebih meluas.

“Kalau ada kontak erat, kita tracing juga, kalau ada yang terinfeksi kita sarankan juga untuk tes. Jangan lari, itu kan bisa terdeteksi sejauh mana terinfeksi, lalu ditreatment, lalu isolasi agar tidak menularkan ke yang kain,” terang dia.

Setelahnya adalah vaksinasi harus dipercepat. Jadi ibaratnya, apabila benteng yaitu prokes dapat diterobos oleh virus, ada vaksinasi yang menjadi tentara dalam tubuh agar terhalau dari infeksi.

“Lalu ketiga vaksin. Kita kecolongan nih prokes, kan ada benteng terakhir, tentara dalam tubuh kita dengan vaksin untuk melawan Covid-19. Tapi kalau kita tidak pakai benteng yang luar, mau mengandalkan tentara itu tidak cukup,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hasil Evaluasi Terbaru, Penerima Bansos 2021 Susut

Jangan jadi seperti negara lain yang mengabaikan prokes dan berakhir dengan peningkatan kasus, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Rusia. “Kita belajar dari negara lain juga, negara yang sempat melanggar atau mengabaikan prokes ada AS, Inggris, Rusia. Mereka tidak mewajibkan masker lagi. Bahkan menyelenggarakan event besar tanpa prokes sama sekali, jadi saat ini mereka kewalahan karena kasus selalu tinggi,” tandas Reisa.

KASUS Covid-19 di Indonesia sudah melandai dengan nihil daerah PPKM level 4. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat untuk bisa kembali beraktivitas lebih longgar dibanding sebelumnya.

Meski begitu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 dokter Reisa Broto Asmoro meminta agar masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

“Gambarannya, apa yang kita lakukan ini kan belajar dari sebelumnya untuk bisa berhadapan dengan virus ini, caranya tetap aman ya prokes, kita bentengi badan kita dengan 3M. Jadi dengan benteng itu kita mengurangi adanya paparan virus,” jelasnya dalam acara Waspadai Gelombang 3 Covid-19, Selasa (9/11).

Baca Juga :  Temani Istri Melahirkan, Ofan: Lebih Tegang daripada Main di GBT

Lalu, apabila ada kasus positif, itu harus langsung segera diperiksa, telusuri dan perawatan atau istilahnya 3T (tracing, tracking dan treatment). Hal ini bisa mempermudah penyebaran virus lebih meluas.

“Kalau ada kontak erat, kita tracing juga, kalau ada yang terinfeksi kita sarankan juga untuk tes. Jangan lari, itu kan bisa terdeteksi sejauh mana terinfeksi, lalu ditreatment, lalu isolasi agar tidak menularkan ke yang kain,” terang dia.

Setelahnya adalah vaksinasi harus dipercepat. Jadi ibaratnya, apabila benteng yaitu prokes dapat diterobos oleh virus, ada vaksinasi yang menjadi tentara dalam tubuh agar terhalau dari infeksi.

“Lalu ketiga vaksin. Kita kecolongan nih prokes, kan ada benteng terakhir, tentara dalam tubuh kita dengan vaksin untuk melawan Covid-19. Tapi kalau kita tidak pakai benteng yang luar, mau mengandalkan tentara itu tidak cukup,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hasil Evaluasi Terbaru, Penerima Bansos 2021 Susut

Jangan jadi seperti negara lain yang mengabaikan prokes dan berakhir dengan peningkatan kasus, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Rusia. “Kita belajar dari negara lain juga, negara yang sempat melanggar atau mengabaikan prokes ada AS, Inggris, Rusia. Mereka tidak mewajibkan masker lagi. Bahkan menyelenggarakan event besar tanpa prokes sama sekali, jadi saat ini mereka kewalahan karena kasus selalu tinggi,” tandas Reisa.

Terpopuler

Artikel Terbaru