27.3 C
Jakarta
Friday, September 20, 2024

Belum Ada Kepastian dari Arab Saudi tentang Ibadah Haji

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, bahwa sampai saat
ini belum ada informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji
1441H/2020M.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, Nizar mengatakan, hingga sekarang belum ada pemberitahuan secara resmi
soal penyelenggaraan haji 1441H/2020M dari Arab Saudi.

“Koordinasi kami dengan pihak
Konsul Haji KJRI Jeddah, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari
Kementerian Haji dan Umrah Saudi terkait haji tahun ini, apakah jalan atau
bagaimana,” ujar Nizar, Kamis (7/5).

Nizar berharap, kepastian
penyelenggaraan haji 1441H/2020M ini sudah diumumkan Saudi sebelum 20 Ramadan
atau 13 Mei. Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas.

“Harapan kami, tanggal 19 Ramadan
atau 12 Mei sudah ada keputusan. Kami terus memantau perkembangan dan menunggu
keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi,” tuturnya.

“20 Ramadan sampai 10 Syawal,
Saudi memasuki masa libur musim panas. Jika baru diputuskan setelah libur, maka
untuk persiapan terlalu mepet karena operasional haji dimulai bulan Zul
Qa’dah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2020 Sebesar Rp32,5 Juta

Nizar juga mengaku senang,
mendengar informasi bahwa Pemerintah Arab Saudi akan membuka kembali akses
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk Salat Taraweh. Termasuk juga akses
masyarakat untuk thawaf sunnah (bukan thawaf umrah).

“Setelah akses kembali dibuka,
semoga Saudi segera umumkan kepastian pelaksanaan haji tahun ini, jalan tau
tidak,” ujarnya.

Selain itu, Nizar menjelaskan
bahwa proses persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia tetap berjalan.
Manasik haji non tatap muka (daring) sudah dilakukan dengan mendesiminasikan
video melalui media sosial.

“Saat ini kami mengintensifkan
penyebaran video manasik haji melalui media sosial Kementerian Agama agar lebih
mudah diakses masyarakat,” tuturnya.

Adapun untuk proses pelunasan
Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Tahap I baru ditutup pada 30 April 2020.
Total ada 179.584 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan.

Kuota Haji Indonesia tahun 2020
berjumlah 221.000. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan
17.680 kuota haji khusus.

Baca Juga :  Aktivis Antikorupsi Hingga Eks Pimpinan Akan Gelar Aksi di KPK

“Karena masih ada sisa kuota,
akan dibuka pelunasan biaya haji tahap kedua, yaitu dari 12-20 Mei 2020,”
ucapnya.

Dapat disampaikan, bahwa
penanganan virus Corona saat ini masih menjadi fokus Arab Saudi dan Indonesia.
Fokus memungkinkan percepatan penanganan infeksi virus Corona untuk keselamatan
masyarakat.

Menurut informasi, hotel-hotel
bintang lima di Mekah pun digunakan untuk mengkarantina warga negara Arab Saudi
yang baru tiba dari luar negeri.

Kendati demikian, Kemenag
berharap segera ada keputusan resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan
haji 2020 ini. Nizar mengatakan, Kemenag akan menunggu hingga akhir Mei 2020.

“Indonesia terus berkoordinasi
dengan Saudi untuk menjamin pelaksanaan haji dan kesehatan jemaah serta warga
sekitar. Tapi, kika sampai waktu tersebut tak juga ada kabar, Kemenag bakal
memutuskan menunda keberangkatan jemaah haji,” pungkasnya.

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, bahwa sampai saat
ini belum ada informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji
1441H/2020M.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, Nizar mengatakan, hingga sekarang belum ada pemberitahuan secara resmi
soal penyelenggaraan haji 1441H/2020M dari Arab Saudi.

“Koordinasi kami dengan pihak
Konsul Haji KJRI Jeddah, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari
Kementerian Haji dan Umrah Saudi terkait haji tahun ini, apakah jalan atau
bagaimana,” ujar Nizar, Kamis (7/5).

Nizar berharap, kepastian
penyelenggaraan haji 1441H/2020M ini sudah diumumkan Saudi sebelum 20 Ramadan
atau 13 Mei. Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas.

“Harapan kami, tanggal 19 Ramadan
atau 12 Mei sudah ada keputusan. Kami terus memantau perkembangan dan menunggu
keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi,” tuturnya.

“20 Ramadan sampai 10 Syawal,
Saudi memasuki masa libur musim panas. Jika baru diputuskan setelah libur, maka
untuk persiapan terlalu mepet karena operasional haji dimulai bulan Zul
Qa’dah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2020 Sebesar Rp32,5 Juta

Nizar juga mengaku senang,
mendengar informasi bahwa Pemerintah Arab Saudi akan membuka kembali akses
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk Salat Taraweh. Termasuk juga akses
masyarakat untuk thawaf sunnah (bukan thawaf umrah).

“Setelah akses kembali dibuka,
semoga Saudi segera umumkan kepastian pelaksanaan haji tahun ini, jalan tau
tidak,” ujarnya.

Selain itu, Nizar menjelaskan
bahwa proses persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia tetap berjalan.
Manasik haji non tatap muka (daring) sudah dilakukan dengan mendesiminasikan
video melalui media sosial.

“Saat ini kami mengintensifkan
penyebaran video manasik haji melalui media sosial Kementerian Agama agar lebih
mudah diakses masyarakat,” tuturnya.

Adapun untuk proses pelunasan
Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Tahap I baru ditutup pada 30 April 2020.
Total ada 179.584 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan.

Kuota Haji Indonesia tahun 2020
berjumlah 221.000. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan
17.680 kuota haji khusus.

Baca Juga :  Aktivis Antikorupsi Hingga Eks Pimpinan Akan Gelar Aksi di KPK

“Karena masih ada sisa kuota,
akan dibuka pelunasan biaya haji tahap kedua, yaitu dari 12-20 Mei 2020,”
ucapnya.

Dapat disampaikan, bahwa
penanganan virus Corona saat ini masih menjadi fokus Arab Saudi dan Indonesia.
Fokus memungkinkan percepatan penanganan infeksi virus Corona untuk keselamatan
masyarakat.

Menurut informasi, hotel-hotel
bintang lima di Mekah pun digunakan untuk mengkarantina warga negara Arab Saudi
yang baru tiba dari luar negeri.

Kendati demikian, Kemenag
berharap segera ada keputusan resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan
haji 2020 ini. Nizar mengatakan, Kemenag akan menunggu hingga akhir Mei 2020.

“Indonesia terus berkoordinasi
dengan Saudi untuk menjamin pelaksanaan haji dan kesehatan jemaah serta warga
sekitar. Tapi, kika sampai waktu tersebut tak juga ada kabar, Kemenag bakal
memutuskan menunda keberangkatan jemaah haji,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru