PROKALTENG.CO – Sutomo atau yang akrab dikenal dengan Bung Tomo merupakan salah satu pahlawan yang dikenal dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Bung Tomo dikenal sebagai sosok yang berhasil membakar semangat para arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pada 12 Oktober 1945 di Surabaya berdiri Laskar Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo, untuk memperkokoh semangat perjuangan membela tanah air. Kelompok ini berhasil mengambil simpati berbagai kelompok, seperti buruh, tukang becak, penjual makanan, dan para pemuda yang siap berjuang.
Pasukan yang dikomandoi oleh Bung Tomo ini menjadi terkenal, karena memiliki pemancar radio berkat Hasan Basri, Alip Oerip, dan Soemadi yang merupakan ahli teknik radio. Radio ini bernama Radio Pemberontakan dan menjadi penyiaran pidato yang menyebarkan pernyataan perang dengan tentara Sekutu Inggris.
Keberadaan tentara Sekutu Inggris di Surabaya yang tiba pada 25 Oktober 1945 ini bertujuan untuk merampas senjata serdadu Jepang dan menyelamatkan sekutu-sekutu yang ditahan.
Potret Bung Tomo yang terabadikan tampak menggelora ialah saat berpidato dalam rapat di Alun-alun Kota Mojokerto. Foto ini menampakkan Bung Tomo yang tengah berpidato dengan mengangkat tangan kanannya menunjuk langit di bawah payung berwarna merah dan putih. Melansir dari Radar Mojokerto (Jawa pos Grup), orasi yang disampaikan memicu semangat para pemuda dan pejuang untuk merebut kembali Surabaya.
Pahlawan nasional yang diabadikan menjadi nama sebuah stadion di Surabaya yang menjadi tempat perhelatan Piala Dunia U-17 2023, dikreasikan menggunakan AI yang menghasilkan gambar selfie Bung Tomo bersama para pejuang.
Gambar selfie tersebut diunggah oleh akun Instagram @paskoboy. Bung Tomo tampak mengenakan pakaian khas para pejuang Indonesia berwarna coklat.
Sang tokoh utama dalam Pertempuran Surabaya ini digambarkan selayaknya selfie dengan salah satu tangan ke depan memegang handphone untuk mengambil foto dengan kamera depan.
Sementara di belakang Bung Tomo tampak puluhan para pejuang yang menghadap kamera, yang dipegang Komandan Laskar Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia. (pri/jawapos.com)
PROKALTENG.CO – Sutomo atau yang akrab dikenal dengan Bung Tomo merupakan salah satu pahlawan yang dikenal dalam pertempuran 10 November di Surabaya. Bung Tomo dikenal sebagai sosok yang berhasil membakar semangat para arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pada 12 Oktober 1945 di Surabaya berdiri Laskar Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo, untuk memperkokoh semangat perjuangan membela tanah air. Kelompok ini berhasil mengambil simpati berbagai kelompok, seperti buruh, tukang becak, penjual makanan, dan para pemuda yang siap berjuang.
Pasukan yang dikomandoi oleh Bung Tomo ini menjadi terkenal, karena memiliki pemancar radio berkat Hasan Basri, Alip Oerip, dan Soemadi yang merupakan ahli teknik radio. Radio ini bernama Radio Pemberontakan dan menjadi penyiaran pidato yang menyebarkan pernyataan perang dengan tentara Sekutu Inggris.
Keberadaan tentara Sekutu Inggris di Surabaya yang tiba pada 25 Oktober 1945 ini bertujuan untuk merampas senjata serdadu Jepang dan menyelamatkan sekutu-sekutu yang ditahan.
Potret Bung Tomo yang terabadikan tampak menggelora ialah saat berpidato dalam rapat di Alun-alun Kota Mojokerto. Foto ini menampakkan Bung Tomo yang tengah berpidato dengan mengangkat tangan kanannya menunjuk langit di bawah payung berwarna merah dan putih. Melansir dari Radar Mojokerto (Jawa pos Grup), orasi yang disampaikan memicu semangat para pemuda dan pejuang untuk merebut kembali Surabaya.
Pahlawan nasional yang diabadikan menjadi nama sebuah stadion di Surabaya yang menjadi tempat perhelatan Piala Dunia U-17 2023, dikreasikan menggunakan AI yang menghasilkan gambar selfie Bung Tomo bersama para pejuang.
Gambar selfie tersebut diunggah oleh akun Instagram @paskoboy. Bung Tomo tampak mengenakan pakaian khas para pejuang Indonesia berwarna coklat.
Sang tokoh utama dalam Pertempuran Surabaya ini digambarkan selayaknya selfie dengan salah satu tangan ke depan memegang handphone untuk mengambil foto dengan kamera depan.
Sementara di belakang Bung Tomo tampak puluhan para pejuang yang menghadap kamera, yang dipegang Komandan Laskar Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia. (pri/jawapos.com)
