32.8 C
Jakarta
Wednesday, July 16, 2025

Pacu Jalur Riau: Tradisi Balap Perahu yang Viral, Bikin PSG dan AC Milan Tergoda

PROKALTENG.CO-Pernah membayangkan sebuah tradisi daerah bisa membuat klub sepak bola dunia ikut terpukau.

Inilah yang terjadi pada Pacu Jalur, lomba balap perahu tradisional asal Kuantan Singingi Kuansing, Riau.

Semula pacu jalur hanyalah festival budaya lokal yang meriah, identik dengan semangat gotong royong dan keindahan sungai di Riau.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, festival ini mendadak viral di TikTok berkat atraksi “Si Tukang Tari” yang menari heboh di ujung perahu.

Si Tukang Tari: Maskot Semangat yang Bikin Viral

Salah satu daya tarik utama pacu jalur adalah kehadiran tukang tari, sosok yang berdiri di ujung perahu sambil menari energik untuk menyemangati para pendayung.

Aksi lincah dan lucu ini membuat netizen jatuh hati, bahkan menjadi konten trending dengan jutaan views di TikTok dan media sosial lainnya.

Baca Juga :  Inilah 10 Nama Capim KPK yang Diserahkan ke Jokowi, Ada Kapolda Hingga

PSG dan AC Milan Menirukan Gerakan Tukang Tari

Viralnya pacu jalur tak hanya menghibur, tetapi juga membawa dampak nyata.

Klub sepak bola raksasa dunia seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan secara simbolis turut mengapresiasi keunikan budaya Indonesia ini.

Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam mengenalkan budaya lokal hingga ke panggung internasional.

Dari sebuah lomba dayung tradisional di sungai Kuansing menjadi perbincangan di Eropa.

Tradisi Lokal sebagai Magnet Global

Kebanyakan promosi budaya dilakukan melalui festival resmi atau pameran pariwisata.

Namun, pacu jalur membuktikan bahwa kreativitas spontan dan keunikan tradisi bisa jadi senjata diplomasi budaya yang lebih ampuh.

Kehadiran “Si Tukang Tari” yang atraktif, pacu jalur tidak hanya mempertontonkan keindahan lomba, tapi juga menggambarkan jiwa masyarakat Kuansing penuh semangat, humoris, dan kompak.

Baca Juga :  Menengok Renovasi Masjid Istiqlal

Lebih dari Lomba, Ini Soal Identitas

Pacu jalur telah menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Riau.

Perahu panjang yang bisa memuat hingga 60 pendayung, penuh ukiran warna-warni, dan diiringi musik tradisional, memperlihatkan betapa kayanya warisan budaya Indonesia.

Kini, dengan sorotan internasional, pacu jalur punya peluang besar untuk dijadikan agenda wisata budaya kelas dunia.

Semakin terkenalnya pacu jalur harus diimbangi dengan upaya pelestarian nilai-nilai asli budaya. Pemerintah daerah, generasi muda, dan masyarakat harus bersinergi menjaga keaslian tradisi agar tidak hanya menjadi tontonan viral, tapi juga tetap menjadi warisan turun-temurun.(jpg)

PROKALTENG.CO-Pernah membayangkan sebuah tradisi daerah bisa membuat klub sepak bola dunia ikut terpukau.

Inilah yang terjadi pada Pacu Jalur, lomba balap perahu tradisional asal Kuantan Singingi Kuansing, Riau.

Semula pacu jalur hanyalah festival budaya lokal yang meriah, identik dengan semangat gotong royong dan keindahan sungai di Riau.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, festival ini mendadak viral di TikTok berkat atraksi “Si Tukang Tari” yang menari heboh di ujung perahu.

Si Tukang Tari: Maskot Semangat yang Bikin Viral

Salah satu daya tarik utama pacu jalur adalah kehadiran tukang tari, sosok yang berdiri di ujung perahu sambil menari energik untuk menyemangati para pendayung.

Aksi lincah dan lucu ini membuat netizen jatuh hati, bahkan menjadi konten trending dengan jutaan views di TikTok dan media sosial lainnya.

Baca Juga :  Inilah 10 Nama Capim KPK yang Diserahkan ke Jokowi, Ada Kapolda Hingga

PSG dan AC Milan Menirukan Gerakan Tukang Tari

Viralnya pacu jalur tak hanya menghibur, tetapi juga membawa dampak nyata.

Klub sepak bola raksasa dunia seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan secara simbolis turut mengapresiasi keunikan budaya Indonesia ini.

Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam mengenalkan budaya lokal hingga ke panggung internasional.

Dari sebuah lomba dayung tradisional di sungai Kuansing menjadi perbincangan di Eropa.

Tradisi Lokal sebagai Magnet Global

Kebanyakan promosi budaya dilakukan melalui festival resmi atau pameran pariwisata.

Namun, pacu jalur membuktikan bahwa kreativitas spontan dan keunikan tradisi bisa jadi senjata diplomasi budaya yang lebih ampuh.

Kehadiran “Si Tukang Tari” yang atraktif, pacu jalur tidak hanya mempertontonkan keindahan lomba, tapi juga menggambarkan jiwa masyarakat Kuansing penuh semangat, humoris, dan kompak.

Baca Juga :  Menengok Renovasi Masjid Istiqlal

Lebih dari Lomba, Ini Soal Identitas

Pacu jalur telah menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Riau.

Perahu panjang yang bisa memuat hingga 60 pendayung, penuh ukiran warna-warni, dan diiringi musik tradisional, memperlihatkan betapa kayanya warisan budaya Indonesia.

Kini, dengan sorotan internasional, pacu jalur punya peluang besar untuk dijadikan agenda wisata budaya kelas dunia.

Semakin terkenalnya pacu jalur harus diimbangi dengan upaya pelestarian nilai-nilai asli budaya. Pemerintah daerah, generasi muda, dan masyarakat harus bersinergi menjaga keaslian tradisi agar tidak hanya menjadi tontonan viral, tapi juga tetap menjadi warisan turun-temurun.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru