JERUK mandarin merupakan salah satu elemen penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Jeruk Mandarin tak hanya disajikan sebagai hidangan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam.
Ya, bukan sekedar hiasan atau suguhan di Perayaan Tahun Baru Imlek saja, rupanya buah jeruk mandarin memiliki makna yang sangat dalam. Di balik asam, manis, dan kesegaran rasanya, jeruk menggambarkan harapan, kekayaan, kesejahteraan, dan keberuntungan.
Hal itulah yang membuat buah jeruk tidak hanya menjadi hiasan meja yang ceria, saat Imlek tiba.
Dilansir dari God Of Wealth, Senin (5/2), berikut adalah 7 fakta menarik tentang simbol jeruk mandarin di Tahun Baru Imlek.
- Simbol Kekayaan
Jeruk, yang dalam bahasa Tionghoa disebut sebagai ‘kam’, memiliki kemiripan bunyi dengan kata ‘wang’ yang berarti kekayaan.
Oleh karena itu, kehadiran jeruk di meja perayaan Imlek dianggap membawa keberuntungan dan kekayaan.
Memilih jeruk yang utuh dan berwarna cerah menjadi simbol keberhasilan dan kemakmuran yang akan terus berlimpah sepanjang tahun.
- Simbol Keharmonisan
Jeruk memiliki rasa yang seimbang antara manis dan asam, mencerminkan filosofi keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup.
Tradisi menyajikan jeruk di meja perayaan mengajarkan kita untuk mencapai keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, dari pekerjaan hingga hubungan interpersonal.
- Simbol Keberuntungan
Buah jeruk dikenal sebagai simbol keberuntungan, dan tradisi memberikan jeruk kepada orang lain dianggap membawa keberuntungan bagi keduanya.
Saat memberikan atau menerima jeruk, kita seolah membuka pintu untuk peluang baru dan keberuntungan dalam setiap langkah hidup.
- Simbol Keberanian
Jeruk memiliki warna yang cerah dan energi yang positif, menciptakan keberanian yang menggairahkan.
Saat kita memasukkan jeruk ke dalam perayaan Imlek, kita juga menghadirkan semangat positif dan keberanian untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin dihadapi dalam Tahun Baru.
- Simbol Kesatuan
Buah jeruk sering kali disusun dalam tumpukan atau dekorasi kreatif, menyoroti kesatuan dan solidaritas dalam keluarga.
Momen berbagi jeruk di antara anggota keluarga menjadi simbol kebersamaan dan dukungan yang erat dalam menjalani setiap perjalanan hidup.
- Simbol Kesetiaan
Tradisi berbagi jeruk mandarin sudah ada sejak berabad-abad lalu. Pada masa Dinasti Ming, jeruk mandarin dipersembahkan kepada kaisar sebagai simbol kesetiaan dan penghormatan.
Seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi kebiasaan bagi masyarakat Tionghoa untuk saling memberi jeruk mandarin saat Imlek.
- Melambangkan Kesempurnaan
Jumlah jeruk mandarin yang diberikan saat Imlek juga memiliki makna simbolis. Biasanya, jeruk mandarin diberikan dalam jumlah genap, seperti 8, 10, atau 12.
Angka 8 dalam budaya Tionghoa melambangkan keberuntungan dan kemakmuran, sedangkan angka 10 melambangkan kesempurnaan. (jpc)