SATU orang pasien suspect virus corona asal Bekasi yang dirawat di
Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH), Cianjur, Jawa Barat dipastikan meninggal dunia.
Berdasarkan kabar yang didapat
PojokSatu.id (Grup kaltengpos.co), pasien berinisial D tersebut meninggal dunia
pada Selasa (3/3/2020) pukul pukul 04.00 WIB dini hari.
Warga Bekasi tersebut sebelumnya
menjalani perawatan di ruang isolasi di RSDH, Jalan Pramuka, Cianjur, sejak
Minggu (1/3).
Pasien berjenis kelamin laki-laki
berusia 50 tahun itu mengeluhkan sesak nafas dan kondisi kesehatan yang turun
drastis.
Kabar meninggalnya pasien suspect
virus corona itu dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal.
Akan tetapi, dirinya mengaku
masih belum bisa memastikan apakah pasien benar positif atau negatif virus
corona.
“Pasien belum dipastikan apakah
positif atau negatif. Namun, statusnya memang sebagai pasien dalam pengawasan
(suspect virus corona),†kata Yusman, Selasa (3/3/2020).
Lebih lanjut, Yusman juga
memastikan sudah mengirimkan sample ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI. “Sample
sudah kita kirimkan, kita menunggu hasilnya,†jelasnya.
Ia berjanji akan secepatnya
menyampaikan hasil tes sample pasien kepada publik. “Pasti kita sampaikan kalau
sudah ada hasilnya,†pungkasnya.
Plt Bupati Cianjur, Herman
Suherman mengatakan, pasien suspect virus corona itu memiliki riwayat
perjalanan dari Malaysia.
“Sempat ke Malaysia tanggal 14
sampai 17 Februari 2020,†ujar Herman.
Pada tanggal 20 Februari, warga
Villa Bekasi Indah, Kota Bekasi itu mulai merasakan sakit demam dan
batuk-batuk.
Selanjutnya, pasien mendapatkan
perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi pada tanggal 22-26 Februari. “Tapi
yang bersangkutan belum sembuh 100 persen, lalu pulang,†terang dia.
Kemudian, D berkunjung ke rumah
saudaranya di Kecamatan Ciranjang, Cianjur, sekaligus bermaksud berobat ke
dukun. “Beliau berusaha mencari pengobatan alternatif di Cianjur,†sambungnya.
Akan tetapi, pada Minggu 1 Maret
2020, kondisi yang bersangkutan ternyata makin menurun dan drop serta merasakan
sesak nafas.
“Akhirnya yang bersangkutan
dirawat di RSDH, untuk mendapatkan penanganan medis,†jelas Herman. (ruh/pojoksatu/kpc)