Sebanyak 238 warga
negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi ke Natuna dari Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, Tiongkok. Karantina dilakukan terhadap 238 WNI tersebut agar mereka
benar-benar steril sebelum kembali ke keluarga masing-masing.
Menteri Kesehatan
(Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pagi ini dirinya mendapatkan rekaman
video dari layanan perpesanan WhatsApps. Dalam video tersebut, dia melihat para
WNI yang dikarantina sedang berolah raga bersama TNI dan Kementerian Kesehatan.
รขโฌลSaya melihat mereka
berolah raga bersama, makan bersama. Situasinya รขโฌลฝterlihat menyenangkan,รขโฌย ujar
Terawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/2).
Terawan mengatakan,
dari video yang ia dapatkan maka dugaan sementara para WNI tersebut telah
sehat. Sehingga, dia berharap 238 WNI yang dikarantina bisa bersabar sampai
saatnya nanti kembali ke rumah masing-masing.
รขโฌลItu menunjukkan
mereka sehat, dan mudah-mudahan mereka betah selama 14 hari,รขโฌย katanya.
Terawan juga senang
karena ada masyarakat bersedia membantu TNI dan Kementerian Kesehatan dalam
proses karantina 238 WNI tersebut. Tetapi, dirinya menolak tawaran tersebut
demi kebaikan bersama.
Sebagai informasi,
dari 245 WNI yang rencananya dievakuasi ke Indonesia, akhirnya hanya 238 yang
pulang. Tujuh WNI batal pulang, karena empat di antaranya memilih tinggal, dan
tiga sisanya tak lolos screening.
Rombongan WNI yang
berhasil dievakuasi telah tiba di Indonesia, Minggu (2/2), dengan maskapai
Batik Air. Maskapai tersebut tiba tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat
dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.
Setelah itu, 238 WNI
diangkut menggunakan tiga pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat
tersebut terdiri dari dua unit berjenis Boeing dan satu unit berjenis Hercule.
Kepala Dinas Operasi
(Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya
mempersiapkan tiga pesawat tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Saat 238 WNI tersebut
tiba di Hang Nadim akan langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat.
Sementara WNI itu akan lebih dulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau, untuk
memastikan mereka sehat dan bebas dari virus korona.
Panglima TNI Marsekal
Hadi Tjahjanto mengatakan Natuna dipilih menjadi tempat karantina karena jauh
dari pemukiman penduduk. Selain itu, Natuna juga merupakan pangkalan militer
yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI. Natuna juga
memiliki landasan pacu pesawat yang berdekatan dengan lokasi karantina.(jpc)