30.3 C
Jakarta
Monday, June 2, 2025

Jangan Abaikan Protokol 3M

PROTOKOL
kesehatan
3M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun
adalah senjata utama untuk melawan Covid-19. Jika lengah atau abai, maka bisa
saja suatu saat Anda tertular Covid-19.

Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk
Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Menurutnya, tingginya angka kasus baru positif
Covid-19 saat ini menjadi cerminan bahwa masyarakat masih lengah atau abai
terhadap protokol kesehatan 3M. Dia menjelaskan hal itu terlihat dari zona
hijau yang kian menipis, sementara zona merah makin menyebar.

“Saya kecewa peta zona merah tambah 2 kali lipat dari 2
minggu sebelumnya. Jumlah zona hijau pun menipis. Data ini harus jadi cermin
bagi kita semua dalam kendalikan Covid-19. Keadaan ini jadi cambukan perbaiki
diri,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12).

Baca Juga :  Teras: Komite I DPD RI Akan usulkan Pembentukan Pansus Papua

“Jangan pernah abai karena cepat atau lambat Anda akan
jadi penderita Covid-19 jika lengah proteksi diri,” ungkap Prof Wiku.

Dia meminta pemerintah daerah untuk terus menegakkan
edukasi protokol 3M dan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Menurut Prof
Wiku, faktor utama kasus aktif Covid-19 yakni disebabkan perilaku tak disiplin
masyarakat dalam mematuhi 3M.

“Masih banyak masyarakat berkerumun dalam berbagai bentuk
kegiatannya. Memicu penularan yang berdampak pada peningkatan kasus aktif,” jelasnya.

Dia menegaskan semua ini bisa dicegah jika disiplin dalam
protokol 3M. “Ternyata di masyarakat masih ada yang lengah tidak menjalankan
3M. Peningkatan kasus hanya bisa dicegah dengan disiplin protokol kesehatan,”
tuturnya.

Baca Juga :  Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia

PROTOKOL
kesehatan
3M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun
adalah senjata utama untuk melawan Covid-19. Jika lengah atau abai, maka bisa
saja suatu saat Anda tertular Covid-19.

Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk
Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Menurutnya, tingginya angka kasus baru positif
Covid-19 saat ini menjadi cerminan bahwa masyarakat masih lengah atau abai
terhadap protokol kesehatan 3M. Dia menjelaskan hal itu terlihat dari zona
hijau yang kian menipis, sementara zona merah makin menyebar.

“Saya kecewa peta zona merah tambah 2 kali lipat dari 2
minggu sebelumnya. Jumlah zona hijau pun menipis. Data ini harus jadi cermin
bagi kita semua dalam kendalikan Covid-19. Keadaan ini jadi cambukan perbaiki
diri,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12).

Baca Juga :  Teras: Komite I DPD RI Akan usulkan Pembentukan Pansus Papua

“Jangan pernah abai karena cepat atau lambat Anda akan
jadi penderita Covid-19 jika lengah proteksi diri,” ungkap Prof Wiku.

Dia meminta pemerintah daerah untuk terus menegakkan
edukasi protokol 3M dan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Menurut Prof
Wiku, faktor utama kasus aktif Covid-19 yakni disebabkan perilaku tak disiplin
masyarakat dalam mematuhi 3M.

“Masih banyak masyarakat berkerumun dalam berbagai bentuk
kegiatannya. Memicu penularan yang berdampak pada peningkatan kasus aktif,” jelasnya.

Dia menegaskan semua ini bisa dicegah jika disiplin dalam
protokol 3M. “Ternyata di masyarakat masih ada yang lengah tidak menjalankan
3M. Peningkatan kasus hanya bisa dicegah dengan disiplin protokol kesehatan,”
tuturnya.

Baca Juga :  Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia

Terpopuler

Artikel Terbaru