PROKALTENG.CO – Senin, 2 Maret 2020, tepat setahun lalu, Presiden
Jokowi menggelar konferensi pers, di Veranda Istana Merdeka, Jakarta,
mengumumkan kasus pertama Corona masuk Indonesia.
Dalam konferensi pers tersebut,
Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretaris
Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kala itu, Jokowi menyebut ada 2
warga Indonesia yang sudah dinyatakan positif Corona. Keduanya adalah perempuan
berstatus ibu dan anak berusia 31 dan 64 tahun. Kata Jokowi, dua orang yang
berdomisili di Depok, Jawa Barat itu, tertular Corona dari warga Jepang yang
baru tiba di Indonesia.
Hari ini, tepat satu tahun juga,
total sudah 1,3 juta lebih orang Indonesia terpapar virus asal Kota Wuhan itu.
Meski grafiknya sudah menurun,
tapi angka kasus aktif harian masih cukup tinggi dengan ribuan kasus baru.
Selama 1 tahun terakhir pula,
pemerintah mengeluarkan berbagai jurus untuk mengendalikan penyebaran Corona.
Mulai dari menerapkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga terbaru Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) skala mikro. Yang diharapkan paling ampuh adalah melakukan
vaksinasi Covid-19, yang saat ini masih berjalan.
Tak hanya itu, di tengah perang
melawan Corona, Jokowi sampai melakukan reshuffle kabinet. Terawan dicopot dari
Menteri Kesehatan dan digantikan Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang selama ini
dikenal sebagai bankir.
Meskipun pucuk pimpinan Kemenkes
sudah berganti, kasus Corona hingga hari ini masih cukup tinggi. Hingga
kemarin, tercatat sudah 1.341.314 kasus positif Corona di tanah air. Sebanyak
1.151.915 kasus di antaranya sembuh, namun 36.325 orang lainnya meninggal
dunia.
Kendati demikian, kasus positif
harian turun. Dari belasan ribu kasus perhari, turun menjadi ribuan kasus. Tren
penurunan kasus positif itu terjadi sejak awal Februari tahun ini.
Ahli Epidemiologi Griffith
University Australia, Dicky Budiman mewanti-wanti agar tidak terpukau pada
penurunan kasus harian Covid-19 saat ini. Menurutnya, data angka penurunan
kasus aktif itu tidak valid. “Di negara-negara seperti Indonesia, cakupan
testing, tracing-nya rendah. Itu amat sangat tidak valid dan berbahaya. Karena
bisa membuat misinterpretasi dan misekspektasi,†ujar Dicky, kepada Rakyat
Merdeka, kemarin.
Kendati demikian, Dicky juga
punya catatan positif dalam setahun penanganan Corona di Tanah Air. Antara lain
dalam hal cakupan vaksinasi. “Satu tahun ini, kita punya catatan positif dan
negatif. Yang paling positifnya itu, program vaksinasi,†ungkapnya.
Jika menilik update data, Minggu
(28/2) jumlah cakupan vaksinasi harian memang hampir dua kali lipat dari jumlah
tes. Dalam sehari, ada 75.559 orang divaksin (dosis pertama) berbanding 35.434
spesimen tes-PCR dalam sehari.
“Program vaksinasi kita itu
performanya jauh melebihi katakanlah 3T. Dan ini walaupun membahagiakan, juga
membahayakan,†terang Dicky.
Disebutkan berbahaya, karena
vaksinasi tidak bisa ditempatkan sebagai satu-satunya solusi mengatasi pandemi
Covid-19. “Karena ketika 3T-nya tidak memadai, kita akan menjauh dari tujuan
untuk mengendalikan pandemi. Ini yang harus kita perbaiki,†tandasnya.
Bertepatan dengan ulang tahun
Corona, warganet pun beramai-ramai mengucap doa.
“Udah maret, Corona ulang tahun,
semoga nggak panjang umur,†cuit akun @nikemeiditass.
“selamat ulang tahun virus
Corona, semoga umurmu pendek dan lekas lenyap dari muka bumi,†timpal akun
@yanaftariawan.
“Selamat ulang tahun Corona,
semoga kamu cepet pergi. Jangan betah-betah di Indonesia, dua minggu ku berubah
jadi setahun karena kamu,†kata akun @mewgulf4me.
“Bulan ini Corona ulang tahun,
doain biar gak panjang umur,†ujar akun @TonniRasta.
“Met ultah Corona. Terima kasih
kamu sudah banyak memberi arti hidup. Semoga kamu segera tau dimana pintu exit
dari dunia ini yaa,†tulis @sadpablo_.
“HBD Corona, semoga umurnya
pendek,†pinta @rschrwsp.
“HBD Corona, cepet mati ya,â€
harap @stipentodd.
Akun @jaeochaa yang juga kesal
dengan Corona, karena bikin dirinya libur sekolah juga mengucapkan selamat
Ultah untuk Corona.
“HBD corona. Wishku semoga segera
lenyap ya! Kasian aku jadi bodoh gara-gara kamu, kamu bikin aku libur setahun,â€
kesalnya.