30.2 C
Jakarta
Tuesday, May 7, 2024

Mukhtarudin: Indonesia Perlu Perkuat Kebijakan Dukung Investasi EBT

JAKARTA –  Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai Indonesia perlu memberikan dukungan yang kuat bagi investasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dalam rangka transisi energi.

Pasalnya, menurut politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang seiring perkembangan global saat ini, EBT semakin strategis bagi perekonomian nasional mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga ketahanan energi.

“Ya, tentu Komisi VII DPR berharap pemerintah harus terus berupaya mendorong percepatan pengembangan EBT guna mencapai target bauran dan Net Zero Emission/NZE pada 2060 mendatang,” tandas Mukhtarudin, Jumat (26/4).

Selain itu, Mukhtarudin juga mendukung optimisme Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hannover Messe 2024, di mana Menperin memastikan pada 2025 ditargetkan 23 persen energi Indonesia berasal dari EBT.

Mukhtarudin juga berharap investor asing selalu mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan, guna mengurangi dampak polusi serta perubahan iklim tersebut.

“DPR tentu berharap para investor asing untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) serta ramah lingkungan ini,” imbuh Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin pun mendorong percepatan penyelesaian pembahasan Rancangan Undang-undang EBT yang sekarang berproses di DPR RI.

Baca Juga :  Ketum Muaythai Kalteng Optimistis 2 Atletnya Bisa Lolos PON XXI 2024

“Semoga RUU EBT dapat rampung pada tahun ini. Karena Beleid ini penting untuk mendorong pembiayaan proyek EBT di dalam negeri,” pungkas Mukhtarudin.

Optimis EBT 23 Persen Tahun 2025 Tercapai

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan partisipasi Indonesia di Hannover Messe 2024 dilakukan dalam rangka peningkatan ekspor, investasi, dan kerja sama industri serta branding atas posisi Indonesia sebagai negara 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia.

“Melalui program Making Indonesia 4.0, Indonesia menargetkan untuk meningkatkan daya saing di sejumlah sektor ekonomi utama, termasuk sektor kendaraan listrik, biofuel, dan sumber daya terbarukan,” ujar Agus dalam sambutannya saat membuka Paviliun Indonesia pada gelaran Hannover Messe 2024, Senin pagi, waktu Hannover, Jerman.

Menperin memaparkan bahwa pameran Hannover Messe 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan teknologinya kepada dunia.

Pertama, kata Agus, Indonesia memiliki peta jalan Making Indonesia 4.0 yang menjadi strategi kunci untuk menjalankan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dorong BRIN Ciptakan SDM Unggul di Kalteng

“Selanjutnya, peta jalan tersebut perlu didukung oleh dua hal besar, yaitu industri hilir dan ekonomi hijau,” beber Agus.

Hingga tahun 2040, terdapat 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi sebesar USD545,3 miliar.

“Sedangkan pada tahun 2025, sebesar 23% persen energi akan berasal dari energi baru terbarukan,” kata Agus.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan, pada tahun 2050, seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara akan ditutup. Target tersebut juga membutuhkan investasi dan pembiayaan yang besar, setidaknya USD1 triliun hingga tahun 2060.

Dengan berbagai produk inovatif dan solusi industri yang ditawarkan, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan nilai tambah bagi pasar global.

Terdapat sembilan perusahaan dari berbagai sektor industri di Indonesia yang ikut menjadi co-exhibitor di Paviliun Indonesia.

Kehadiran Indonesia di Hannover Messe menandakan komitmen dan keseriusan dalam mengikuti lanskap industri yang dinamis, ekonomi yang bertumbuh, dan ekosistem inovasi yang berkembang pesat di panggung dunia. (tim)

JAKARTA –  Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai Indonesia perlu memberikan dukungan yang kuat bagi investasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dalam rangka transisi energi.

Pasalnya, menurut politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang seiring perkembangan global saat ini, EBT semakin strategis bagi perekonomian nasional mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga ketahanan energi.

“Ya, tentu Komisi VII DPR berharap pemerintah harus terus berupaya mendorong percepatan pengembangan EBT guna mencapai target bauran dan Net Zero Emission/NZE pada 2060 mendatang,” tandas Mukhtarudin, Jumat (26/4).

Selain itu, Mukhtarudin juga mendukung optimisme Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hannover Messe 2024, di mana Menperin memastikan pada 2025 ditargetkan 23 persen energi Indonesia berasal dari EBT.

Mukhtarudin juga berharap investor asing selalu mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan, guna mengurangi dampak polusi serta perubahan iklim tersebut.

“DPR tentu berharap para investor asing untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) serta ramah lingkungan ini,” imbuh Mukhtarudin.

Untuk itu, Mukhtarudin pun mendorong percepatan penyelesaian pembahasan Rancangan Undang-undang EBT yang sekarang berproses di DPR RI.

Baca Juga :  Ketum Muaythai Kalteng Optimistis 2 Atletnya Bisa Lolos PON XXI 2024

“Semoga RUU EBT dapat rampung pada tahun ini. Karena Beleid ini penting untuk mendorong pembiayaan proyek EBT di dalam negeri,” pungkas Mukhtarudin.

Optimis EBT 23 Persen Tahun 2025 Tercapai

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan partisipasi Indonesia di Hannover Messe 2024 dilakukan dalam rangka peningkatan ekspor, investasi, dan kerja sama industri serta branding atas posisi Indonesia sebagai negara 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia.

“Melalui program Making Indonesia 4.0, Indonesia menargetkan untuk meningkatkan daya saing di sejumlah sektor ekonomi utama, termasuk sektor kendaraan listrik, biofuel, dan sumber daya terbarukan,” ujar Agus dalam sambutannya saat membuka Paviliun Indonesia pada gelaran Hannover Messe 2024, Senin pagi, waktu Hannover, Jerman.

Menperin memaparkan bahwa pameran Hannover Messe 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan teknologinya kepada dunia.

Pertama, kata Agus, Indonesia memiliki peta jalan Making Indonesia 4.0 yang menjadi strategi kunci untuk menjalankan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi.

Baca Juga :  Mukhtarudin Dorong BRIN Ciptakan SDM Unggul di Kalteng

“Selanjutnya, peta jalan tersebut perlu didukung oleh dua hal besar, yaitu industri hilir dan ekonomi hijau,” beber Agus.

Hingga tahun 2040, terdapat 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi sebesar USD545,3 miliar.

“Sedangkan pada tahun 2025, sebesar 23% persen energi akan berasal dari energi baru terbarukan,” kata Agus.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan, pada tahun 2050, seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara akan ditutup. Target tersebut juga membutuhkan investasi dan pembiayaan yang besar, setidaknya USD1 triliun hingga tahun 2060.

Dengan berbagai produk inovatif dan solusi industri yang ditawarkan, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan nilai tambah bagi pasar global.

Terdapat sembilan perusahaan dari berbagai sektor industri di Indonesia yang ikut menjadi co-exhibitor di Paviliun Indonesia.

Kehadiran Indonesia di Hannover Messe menandakan komitmen dan keseriusan dalam mengikuti lanskap industri yang dinamis, ekonomi yang bertumbuh, dan ekosistem inovasi yang berkembang pesat di panggung dunia. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru