34.1 C
Jakarta
Thursday, November 14, 2024

Program Diklat Barista! Peserta Punya Skill, Kompetensi dan Siap Kerja

PROKALTENG.CO– -Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menggelar acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengolahan dan Penyajian Kopi (Barista) 3 in 1 Angkatan ke-3, di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin, (20/2/2023).

Diklat Barista angkatan ke-3 diikuti oleh 50 peserta yang rata-rata background atau latar belakangnya memiliki Coffee shop dan rumah makan di wilayah tersebut. “Bagi peserta yang hadir hari ini, semoga bisa meningkatan skillnya, karena Diklat ini sangat diperlukan untuk menunjang industri pengolahan kopi di wilayah masing-masing,” kata Mukhtarudin saat membuka acara secara virtual.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun mengucapkan terima kasih kepada Kemenperin RI dan BPSDMI yang telah tiga kali mengalokasikan program Diklat Barista ini di Kalimantan Tengah, sebelumnya di Kota Palangka Raya, Sampit (Kotawaringin Timur) dan hari ini digelar di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.

Baca Juga :  Banggar DPR RI: Pembangunan IKN Bantu Pertumbuhan Ekonomi Bergeser ke "Tengah"

Mukhtarudin pun mendorong agar kegiatan-kegiatan seperti ini semakin diperbanyak, guna untuk peningkatan SDM di wilayah Kalimantan Tengah agar tercipta SDM yang produktif.

“Apalagi saat ini pemerintah telah menetapkan industri makanan-minuman menjadi salah satu dari tujuh sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0,” beber Mukhtarudin.

Adapun dari sisi kualitas SDM, Mukhtarudin mengatakan kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi juga saat ini telah dijalankan, antara lain melalui peningkatan kapasitas barista, roaster, dan penguji cita rasa (cupper).

Untuk itu, Mukhtarudin mendorong agar 50 peserta yang mengikuti Diklat Barista hari ini memanfaatkan waktu yang ada, mengingat kegiatan ini guna berinovasi dan menciptakan nilai tambah melalui penguatan penerapan teknologi, sustainability, dan traceability.

Anggota Banggar DPR RI ini mengatakan kegiatan seperti ini tentu menghadirkan para pelatih langsung Jakarta yaitu Cipta Karya Intelektual yang betul-betul menguasai dan professional pada bidangnya.

Baca Juga :  Mukhtarudin Sebut Perlu kolaborasi agar Subsidi Motor Listrik Tepat Sasaran

Mukhtarudin bulan pelatihan Diklat Barista 3 In 1 ini dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industry, agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja.

Untuk itu, Mukhtarudin berharap kepada 50 peserta yang mengikuti ikuti acara hari ini manfaatkan kesempatan yang ada, karena Diklat Barista 3 In 1 ini ada kurikulumnya, bukan hanya Diklat biasa, tapi diklat yang betul-betul targetnya adalah goal berorientasi kepada tujuan bukan hanya sekedar target oriented atau proyek oriented, tetapi betul-betul outputnya peserta punya keahlian dan kompetensi.

“Diklat ini bisa menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dan produktif. Artinya peserta punya skill / keahlian dan kemudian punya kompetensi dan siap kerja” pungkas Mukhtarudin.

PROKALTENG.CO– -Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menggelar acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengolahan dan Penyajian Kopi (Barista) 3 in 1 Angkatan ke-3, di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin, (20/2/2023).

Diklat Barista angkatan ke-3 diikuti oleh 50 peserta yang rata-rata background atau latar belakangnya memiliki Coffee shop dan rumah makan di wilayah tersebut. “Bagi peserta yang hadir hari ini, semoga bisa meningkatan skillnya, karena Diklat ini sangat diperlukan untuk menunjang industri pengolahan kopi di wilayah masing-masing,” kata Mukhtarudin saat membuka acara secara virtual.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun mengucapkan terima kasih kepada Kemenperin RI dan BPSDMI yang telah tiga kali mengalokasikan program Diklat Barista ini di Kalimantan Tengah, sebelumnya di Kota Palangka Raya, Sampit (Kotawaringin Timur) dan hari ini digelar di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat.

Baca Juga :  Banggar DPR RI: Pembangunan IKN Bantu Pertumbuhan Ekonomi Bergeser ke "Tengah"

Mukhtarudin pun mendorong agar kegiatan-kegiatan seperti ini semakin diperbanyak, guna untuk peningkatan SDM di wilayah Kalimantan Tengah agar tercipta SDM yang produktif.

“Apalagi saat ini pemerintah telah menetapkan industri makanan-minuman menjadi salah satu dari tujuh sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0,” beber Mukhtarudin.

Adapun dari sisi kualitas SDM, Mukhtarudin mengatakan kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi juga saat ini telah dijalankan, antara lain melalui peningkatan kapasitas barista, roaster, dan penguji cita rasa (cupper).

Untuk itu, Mukhtarudin mendorong agar 50 peserta yang mengikuti Diklat Barista hari ini memanfaatkan waktu yang ada, mengingat kegiatan ini guna berinovasi dan menciptakan nilai tambah melalui penguatan penerapan teknologi, sustainability, dan traceability.

Anggota Banggar DPR RI ini mengatakan kegiatan seperti ini tentu menghadirkan para pelatih langsung Jakarta yaitu Cipta Karya Intelektual yang betul-betul menguasai dan professional pada bidangnya.

Baca Juga :  Mukhtarudin Sebut Perlu kolaborasi agar Subsidi Motor Listrik Tepat Sasaran

Mukhtarudin bulan pelatihan Diklat Barista 3 In 1 ini dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industry, agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja.

Untuk itu, Mukhtarudin berharap kepada 50 peserta yang mengikuti ikuti acara hari ini manfaatkan kesempatan yang ada, karena Diklat Barista 3 In 1 ini ada kurikulumnya, bukan hanya Diklat biasa, tapi diklat yang betul-betul targetnya adalah goal berorientasi kepada tujuan bukan hanya sekedar target oriented atau proyek oriented, tetapi betul-betul outputnya peserta punya keahlian dan kompetensi.

“Diklat ini bisa menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dan produktif. Artinya peserta punya skill / keahlian dan kemudian punya kompetensi dan siap kerja” pungkas Mukhtarudin.

Terpopuler

Artikel Terbaru