JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sangat berdampak positif bagi industri Nasional.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang program HGBT membuat industri nasional tumbuh survive yang berkontribusi terhadap peningkatan pajak.
Selain itu, Mukharudin mengatakan perluasan HGBT akan meningkatkan ekspor dan penghematan devisa.
“Karena bisa menurunkan impor, peningkatan investasi serta penambahan serapan tenaga kerja di tanah air,” tandas Mukhtarudin, Senin, 8 April 2024.
Tujuh sektor penerima HGBT meliputi pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, sarung tangan karet memberikan nilai tambah bagi sektor perekonomian nasional mencapai Rp157,2 triliun.
Oleh karena itu, Mukhtarudin menilai kelanjutan kebijakan HGBT yang akan habis pada Desember 2024 merupakan keniscayaan atau sesuatu yang tidak bisa tidak dilaksanakan.
“Saya yakin apabila perluasan program HGBT berjalan, maka industri dapat berkembang dan menarik investasi,” imbuh Mukhtarudin.
Perluasan HGBT, lanjut Mukhtarudin, dapat menjaga momentum industrialisasi dan menjaga kepercayaan investor yang sedang merealisasi pabrik-pabrik dengan skema HGBT tersebut.
Diberitakan sebelumnya, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, Mukhtarudin menyebut bahwa kebijakan HGBT memiliki posisi sangat penting dan strategis untuk kinerja industri nasional.
Mukharudin meminta pemerintah untuk memperpanjang kebijakan program HGBT. “Terkait kebijakan HGBT untuk industri khususnya yang di 7 sektor yang sudah diputuskan Pemerintah pada masa yang lalu, HGBT ini dan posisinya sangat penting dan strategis dalam konteks subsidi pupuk,” ujarnya.
Di sisi lain, Mukharudin juga meminta adanya perluasan sektor industri penikmat harga gas murah. Hal ini perlu dilakukan agar industri di Tanah Air dapat berdaya saing. Diketahui, situasi ekonomi global saat ini tengah dihadapkan sejumlah tantangan.
Untuk itu, kinerja industri dalam negeri perlu didongkrak agar berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Karena kalau HGBT ini tidak dilanjutkan, maka tentu sangat berpengaruh terhadap industri,” pungkas Mukhtarudin. (tim)