JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) Mukharudin mendukung langkah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang selalu berupaya memperkenalkan konsumen terkait produk-produk specialty Indonesia kepada pasar global.
Istilah specialty merujuk pada produk dengan kualitas terbaik, yang dapat diukur berdasarkan parameter tertentu seperti aroma dan rasa, dan tentunya diproses dengan standar dan ketentuan khusus.
“DPR tentu mendukung karena kita Indonesia punya sumber daya hayati yang melimpah, seperti kopi, teh, buah, dan kakao,” tandas Mukhtarudin, Rabu 7 Agustus 2024.
Politisi Dapil Kalimantan Tengah pun berharap Indonesia terus mengembangkan potensi tersebut melalui industri pengolahan dalam negeri dengan meningkatkan nilai tambah (value added) yang berorientasi ekspor.
Adapun beberapa subsektor industri tersebut antara lain industri pengolahan kakao/cokelat, industri teh, industri pengolahan buah, industri kopi hingga industri pengolahan susu.
Untuk itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini berharap komitmen pemerintah terus mendorong pengembangan industri pengolahan tersebut agar lebih berdaya saing global.
“Guna mewujudkan sasaran ini, perlu langkah kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dari hulu sampai hilir dengan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan menjaga keberlangsungan industri itu sendiri,” pungkas Mukhtarudin.
Optimalkan Produk Olahan Kopi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menggelar Business Matching dan Pameran Produk Olahan Kopi, Teh, Kakao, Buah dan Susu dengan tema “Specialty Indonesia” di Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2024, kemarin.
Menperin Agus selalu mengakselerasi konsumsi produk-produk specialty Indonesia yang tentu untuk menunjukkan kemampuan industri dalam negeri dan untuk memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar dan konsumen potensial yang belum dieksplorasi secara optimal.
Menperin Agus mengatakan standar kualitas yang tinggi memunculkan siklus produk premium, karena di dalamnya melibatkan berbagai pihak mulai dari petani selaku penyedia bahan baku, distributor, roaster, barista, dan end customer, yang saling menjaga kualitas produk pada setiap tahapannya.
“Kegiatan Business Matching dan Pameran ini juga untuk menarik minat masyarakat luas termasuk stakeholder terkait, sehingga tingkat konsumsi dan permintaan juga semakin meningkat,” ujar Menperin.
Agus bilang dalam tren global, terjadi peningkatan menuju fase konsumen yang lebih fokus pada konsep produk berkualitas tinggi dan diproses secara sustainable (berkelanjutan) dengan teknologi terkini.
“Sebagai contoh, pada pameran specialty Coffee Expo (SCE) yang telah dilaksanakan pada April, 2024 di Amerika Serikat , sebanyak 12 pelaku industri kopi specialty Indonesia ikut mempromosikan produk kepada mitra potensial dari berbagai negara, dengan potensi transaksi sebesar USD27,1 juta,” pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (tim)