Makan sehat sering kali terasa sulit karena berbagai godaan makanan cepat saji yang lebih praktis dan menggugah selera. Namun, tahukah kamu bahwa ada trik psikologi yang bisa membuat pola makan lebih baik tanpa harus merasa tersiksa, yaitu dengan “menipu” otak kita.
Melansir penuturan Charles Spence, profesor psikolog eksperimental di Universitas Oxford, yang dikutip melalui laman The Guardian, Jumat (31/1), selama penelitiannya ia menemukan bahwa cara seseorang mengonsumsi makanan baik sehat maupun tidak, dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan bagaimana otak mencernanya.
Saat kita hendak makan, otak secara tidak sadar menganalisis tampilan, rasa, aroma makanan, hingga cara kita menyantapnya, entah dengan tangan, sendok atau garpu. Bahkan, musik yang diputar di toko atau kafe juga memengaruhi keputusan kita dalam memilih makanan yang sehat atau tidak.
Di lain sisi, Amle M. Gordon, Ph.D., seorang psikolog sosial di Universitas Michigan yang dikutip melalui laman Psychology Today, menjelaskan tanpa sadar manusia kerap tertipu dengan penempatan makanan di setiap toko makanan. Hal ini terlihat, banyak sekali toko makanan yang menempatkan makanan cepat saji dan tinggi gula di barisan terdepan, sedangkan makanan yang sehat seringnya ditempatkan di posisi ujung.
Menurut Amle, hal ini tanpa sadar memengaruhi pola pikir kita bahwa makanan yang disajikan di barisan depan adalah makanan yang baik. Sedangkan makanan yang sulit dijangkau karena posisinya terlalu jauh, merupakan makanan yang tidak baik.
Melihat hal ini, Charles selama penelitiannya menemukan 6 trik psikologi mudah dengan menipu otak agar pola makanmu lebih baik tanpa harus merasa tersiksa saat mulai mengonsumsi makanan sehat.
- Gunakan Alat Makan yang Lebih Berat atau Makan Tanpa Alat Makan
Pernah dengar kalau makan di piring kecil bisa membuat kita merasa lebih kenyang? Nah, ternyata alat makan yang kita gunakan juga bisa memengaruhi pola makan. Menggunakan sendok atau garpu yang lebih berat membuat makanan terasa lebih berharga, sehingga kita jadi lebih menikmati setiap suapan.
Bahkan, makan langsung dengan tangan bisa meningkatkan kesadaran terhadap makanan yang kita konsumsi. Tanpa alat makan, kita lebih fokus pada tekstur dan rasa makanan, sehingga otak lebih cepat menangkap sinyal kenyang. Chef Andoni Aduriz dari restoran Mugaritz di Spanyol yang dikutip melalui laman The Guardian.
Bahkan sengaja menghilangkan alat makan di restorannya agar pelanggan lebih sadar dan menikmati makanan dengan lebih baik. Wah ternyata cara orang Indonesia makan mengunakan tangan secara langsung, memang terbukti lebih sehat, yah.
- Buat Pengalaman Makan Jadi Lebih Menyenangkan
Saat makan, coba perhatikan setiap sensasi yang muncul. Mengunyah lebih pelan, menikmati aroma, dan benar-benar fokus pada makanan bisa membuat kita merasa lebih puas dengan porsi yang lebih sedikit. Semakin kita sadar dengan apa yang kita makan, semakin kita bisa mengontrol jumlah makanan yang masuk.
Selain itu, cara kita menikmati makanan juga berpengaruh pada pola makan. Misalnya, minum kopi langsung dari cangkir yang cantik tanpa tutup akan memberikan pengalaman yang lebih kaya dibandingkan minum dari gelas plastik sekali pakai. Aroma yang lebih terasa membuat kita lebih puas dan tidak tergoda untuk menambah makanan atau minuman lain.
- Masak dan Makan dengan Mata
Percaya atau tidak, mata kita berperan besar dalam menentukan rasa makanan. Sebuah salad dengan berbagai warna sayuran akan terasa lebih lezat dibandingkan hanya semangkuk bayam hijau. Warna dan tekstur makanan memengaruhi ekspektasi rasa, sehingga makanan sehat pun bisa terasa lebih nikmat.
Bahkan dalam makanan kemasan, tampilan sangat memengaruhi pengalaman makan. Misalnya, saat makan biskuit cokelat, lebih baik dimakan dengan bagian cokelat di atas. Ini karena otak kita lebih menikmati makanan yang tampak lebih menggoda dan kaya rasa.
- Maksimalkan Gigitan Pertama
Pernah merasa gigitan pertama makanan manis selalu lebih enak dibandingkan gigitan berikutnya? Itu karena otak kita cepat terbiasa dengan rasa makanan. Maka dari itu, jika ingin mengurangi konsumsi makanan tidak sehat, maksimalkan gigitan pertama dengan menikmati penuh rasa makanan tersebut.
Bahkan, beberapa perusahaan makanan mulai merancang makanan dengan rasa yang lebih kuat di gigitan pertama agar kita merasa puas lebih cepat. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi porsi makanan tidak sehat tanpa merasa kehilangan kenikmatan.
- Pilih Musik yang Tepat dan Atur Volume
Ternyata, musik yang kita dengarkan saat makan bisa memengaruhi pola makan kita. Musik cepat dan keras cenderung membuat kita makan lebih banyak, sedangkan musik lembut seperti jazz atau klasik bisa membantu kita memilih makanan sehat.
Bahkan, dalam sebuah penelitian, supermarket yang memutar suara ombak di area ikan segar berhasil meningkatkan penjualan ikan secara signifikan. Ini membuktikan bahwa suara alam bisa membantu kita membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
- Jadikan Makan Bersama Lebih Berkesan
Makan bersama teman atau keluarga memang bisa membuat kita makan lebih banyak, tapi ada cara untuk tetap mengontrol pola makan. Misalnya, dengan membiarkan setiap orang menyajikan makanannya sendiri, mereka akan lebih sadar dengan porsi yang diambil.
Selain itu, menyajikan makanan dalam beberapa tahap bisa membuat pengalaman makan lebih menyenangkan dan membantu kita makan lebih perlahan. Jangan lupa untuk berbicara tentang makanan yang disantap. Dengan mendeskripsikan rasa dan tekstur makanan, kita jadi lebih menikmati setiap suapan
Makan sehat jadi lebih mudah ketika kita tahu cara “menipu” otak kita. Dengan menggunakan trik psikologis sederhana ini, pola makan bisa lebih baik tanpa harus merasa tersiksa.
Mulai dari menggunakan alat makan yang lebih berat, memperhatikan tampilan makanan, hingga memilih musik yang tepat, semua bisa membantu kita menikmati makanan sehat dengan lebih bahagia. Jadi, siap mencoba trik ini agar pola makan lebih baik tanpa harus merasa tersiksa?(jpc)