30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Waspada Bahaya Penyakit Pasca Lebaran, Berikut Saran Dokter RSCM Jakarta

PROKALTENG.CO – Ahli penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Dr. Ari F. Syam imbau masyarakat hati-hati terhadap potensi penyakit kronis pasca Lebaran yang berkaitan dengan pola makan.

Menurut dia, pasca Lebaran sering kali muncul kekambuhan penyakit kronis karena konsumsi makanan dan minuman yang kaya lemak, gula, dan garam. Makanan yang biasanya disajikan cenderung tinggi lemak, seperti hidangan berbahan dasar santan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.

”Minuman kaleng dan bersoda yang sering tersedia juga menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan, terutama bagi individu yang sudah memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, atau asam urat tinggi,” tutur Ari F. Syam seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat selama periode itu dapat meningkatkan risiko kekambuhan penyakit atau bahkan komplikasi yang lebih serius. Selain itu, pasien yang telah berhasil menurunkan berat badan selama Ramadan mungkin mengalami peningkatan berat badan setelah Lebaran, terutama jika tidak mengontrol pola makan dengan baik.

Hal itu lanjut Ari F. Syam, bisa menjadi perhatian utama karena peningkatan berat badan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan masalah kesehatan lain. Dia mengamati banyak pasien yang mengunjungi unit gawat darurat rumah sakit setelah Lebaran karena gejala diare dan kekambuhan penyakit kronis.

Baca Juga :  Apa Bedanya Sesak Napas karena Asma dan Covid-19? Ini Jawabannya

”Seperti hipertensi, stroke, serangan jantung, dan masalah gula darah yang tidak terkontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup selama periode ini dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” papar Ari F. Syam.

Untuk mengatasi potensi risiko itu, dia menyarankan masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Salah satunya dengan memperhatikan pola makan sehari-hari, membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi lemak, gula, dan garam, serta meningkatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi.

”Di samping itu, mengurangi konsumsi minuman bersoda, minuman berenergi, dan minuman manis lain juga merupakan langkah yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” terang Ari F. Syam.

Selain itu, dia menambahkan, memperbanyak konsumsi air putih dan minuman yang rendah kalori dapat membantu menjaga hidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal. Dr. Ari juga menyarankan untuk memperhatikan jumlah porsi dan frekuensi makan, serta memilih camilan yang lebih sehat dan rendah kalori untuk menghindari peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Armada Kapal Kurang, Bupati Khawatirkan Terjadi Penumpukan Penumpang

”Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan makanan cepat saji juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Selain itu, menjaga pola tidur yang teratur dan cukup juga penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan,” ujar Ari F. Syam.

Dia menjelaskan, tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga keseimbangan hormonal, yang merupakan faktor penting dalam mencegah penyakit dan menjaga kesehatan jangka panjang.

”Olahraga teratur juga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker,” kata Ari F. Syam.

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengontrol tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan meningkatkan kesehatan mental. Selain itu, menjaga stres dan merawat kesehatan mental juga penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

”Stres kronis dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan tidur,” jelas Ari F. Syam. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Ahli penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Dr. Ari F. Syam imbau masyarakat hati-hati terhadap potensi penyakit kronis pasca Lebaran yang berkaitan dengan pola makan.

Menurut dia, pasca Lebaran sering kali muncul kekambuhan penyakit kronis karena konsumsi makanan dan minuman yang kaya lemak, gula, dan garam. Makanan yang biasanya disajikan cenderung tinggi lemak, seperti hidangan berbahan dasar santan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.

”Minuman kaleng dan bersoda yang sering tersedia juga menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan, terutama bagi individu yang sudah memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, atau asam urat tinggi,” tutur Ari F. Syam seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat selama periode itu dapat meningkatkan risiko kekambuhan penyakit atau bahkan komplikasi yang lebih serius. Selain itu, pasien yang telah berhasil menurunkan berat badan selama Ramadan mungkin mengalami peningkatan berat badan setelah Lebaran, terutama jika tidak mengontrol pola makan dengan baik.

Hal itu lanjut Ari F. Syam, bisa menjadi perhatian utama karena peningkatan berat badan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan masalah kesehatan lain. Dia mengamati banyak pasien yang mengunjungi unit gawat darurat rumah sakit setelah Lebaran karena gejala diare dan kekambuhan penyakit kronis.

Baca Juga :  Apa Bedanya Sesak Napas karena Asma dan Covid-19? Ini Jawabannya

”Seperti hipertensi, stroke, serangan jantung, dan masalah gula darah yang tidak terkontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup selama periode ini dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” papar Ari F. Syam.

Untuk mengatasi potensi risiko itu, dia menyarankan masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Salah satunya dengan memperhatikan pola makan sehari-hari, membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi lemak, gula, dan garam, serta meningkatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi.

”Di samping itu, mengurangi konsumsi minuman bersoda, minuman berenergi, dan minuman manis lain juga merupakan langkah yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” terang Ari F. Syam.

Selain itu, dia menambahkan, memperbanyak konsumsi air putih dan minuman yang rendah kalori dapat membantu menjaga hidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal. Dr. Ari juga menyarankan untuk memperhatikan jumlah porsi dan frekuensi makan, serta memilih camilan yang lebih sehat dan rendah kalori untuk menghindari peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Armada Kapal Kurang, Bupati Khawatirkan Terjadi Penumpukan Penumpang

”Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan makanan cepat saji juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Selain itu, menjaga pola tidur yang teratur dan cukup juga penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan,” ujar Ari F. Syam.

Dia menjelaskan, tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga keseimbangan hormonal, yang merupakan faktor penting dalam mencegah penyakit dan menjaga kesehatan jangka panjang.

”Olahraga teratur juga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker,” kata Ari F. Syam.

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengontrol tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan meningkatkan kesehatan mental. Selain itu, menjaga stres dan merawat kesehatan mental juga penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

”Stres kronis dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan tidur,” jelas Ari F. Syam. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru