Kanker payudara merupakan jenis kanker yang berkembang pada jaringan payudara, biasanya dimulai di saluran susu (duktal) atau lobulus penghasil susu. Meski bisa menyerang pria maupun wanita, kanker ini jauh lebih umum ditemukan pada wanita.
Berdasarkan data Globocan 2022, kanker payudara menduduki peringkat pertama sebagai jenis kanker terbanyak di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 66.271 dan terus meningkat setiap tahunnya.
Dokter Spesialis Bedah Umum Onkologi dari Bethsaida Hospital, dr. Bajuadji, SpB (K) Onk, MARS, menekankan pentingnya deteksi dini atas kasus ini.
“Deteksi dini adalah kunci utama dalam penanganan kanker payudara. Dengan skrining rutin seperti mammografi dan USG payudara, kita dapat menemukan kanker dalam tahap awal sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi,” ujarnya, Rabu (9/4).
- Bajuadji mengatakan, gejala awal kanker payudara kerap kali tidak disadari. Benjolan atau penebalan di area payudara atau ketiak, perubahan pada ukuran, bentuk, atau tekstur kulit payudara menjadi tanda-tanda yang perlu diwaspadai.
Nyeri yang terus-menerus di payudara juga merupakan sinyal penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Untuk mendiagnosis kanker payudara, serangkaian pemeriksaan akan dilakukan guna memastikan keberadaan dan jenis kanker, serta menentukan stadium. Langkah penanganan selanjutnya pun bergantung pada hasil diagnosis ini.
Menentukan stadium kanker sangat penting karena akan memengaruhi pilihan terapi dan tingkat kesembuhan pasien. Setiap pasien memiliki kondisi yang unik, sehingga pendekatan pengobatan harus disesuaikan dengan karakteristik penyakitnya.
“Konsultasi dengan dokter spesialis sangat penting untuk menentukan terapi terbaik bagi pasien,” tambah dr. Bajuadji.
Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong dr. Pitono mengatakan bahwa di Bethsaida Hospital sendiri, pasien kanker payudara mendapatkan layanan komprehensif mulai dari deteksi dini hingga pengobatan.
“Kami memahami pentingnya layanan onkologi yang lengkap dan terintegrasi, khususnya bagi wanita. Klinik Bedah Umum Onkologi di Bethsaida Hospital Gading Serpong telah dilengkapi dengan fasilitas canggih untuk mendukung deteksi dini, diagnosis, hingga pengobatan kanker payudara secara komprehensif,” ujar dr. Pitono.
Adapun Ciri-ciri Kanker Payudara adalah sebagai berikut:
- Perubahan pada puting (tertarik ke dalam)
- Keluarnya cairan abnormal dari puting (merah, kuning, hijau, atau hitam)
- Luka atau borok di area areola
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara
- Tekstur kulit menyerupai kulit jeruk
Faktor Risiko Kanker Payudara:
- Genetik: Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2
- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker payudara
- Usia: Lebih rentan pada usia di atas 50 tahun
- Hormon: Paparan estrogen yang berkepanjangan
- Gaya hidup: Obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, merokok
- Paparan radiasi: Terutama di usia muda
Metode Diagnosis Kanker Payudara:
- Pemeriksaan fisik: Perabaan benjolan atau perubahan lain di payudara dan payudara
- Mammografi: Pemindaian sinar-X untuk mendeteksi kelainan jaringan
- USG payudara: Membedakan antara kista dan massa padat
- Biopsi: Pemeriksaan jaringan di laboratorium
- MRI payudara: Memberi gambaran rinci jika hasil pemeriksaan lain belum jelas
Stadium Kanker Payudara:
- Stadium 0 (Karsinoma in situ): Sel kanker belum menyebar, ditangani dengan lumpektomi atau mastektomi
- Stadium I: Tumor ≤2 cm, belum menyebar ke kelenjar getah bening, tingkat kesembuhan 98-99%
- Stadium II: Tumor >2 cm atau sudah menyebar ke kelenjar getah bening, tingkat kesembuhan 70-80%
- Stadium III: Tumor 4-6 cm dengan penyebaran luas, tingkat kesembuhan 40-60%
- Stadium IV: Kanker telah bermetastasis ke organ lain seperti paru, hati, tulang, atau otak, tingkat kesembuhan 20-30%
Upaya Pencegahan dan Kesadaran Dini:
- SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin
- Skrining berkala seperti mammografi, terutama bagi wanita berisiko tinggi
- Menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan, olahraga, dan menghindari alkohol serta rokok
Deteksi dini menyelamatkan. Kanker payudara bukan akhir segalanya jika ditangani sejak awal. Kenali gejala, pahami risikonya, dan jangan tunda untuk memeriksakan diri.(jpc)