28.7 C
Jakarta
Thursday, September 11, 2025

Pertolongan Pertama Wajib Dilakukan Saat Menemukan Korban Sengatan Listrik

Sengatan listrik merupakan salah satu risiko yang bisa terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan kabel terbuka, peralatan rusak, atau terkena aliran tegangan tinggi.

Korban sengatan listrik biasanya akan merasakan sensasi kejut pada kulit, mulai ringan hingga berat, bahkan berpotensi menyebabkan kerusakan organ vital atau kematian.

Semakin tinggi tegangan listrik yang mengenai tubuh, semakin besar risiko luka bakar, gangguan detak jantung, hingga henti napas mendadak.

Dilansir dari laman bunda.co.id dan liramedika.com, berikut adalah pertolongan pertama yang wajib dilakukan saat menemukan korban sengatan listrik.

  1. Mematikan Aliran Listrik

Pertolongan pertama paling penting adalah mematikan sumber arus listrik agar korban tidak terus-menerus menerima sengatan yang membahayakan tubuhnya.

Segera cari sumber listrik seperti panel, saklar utama, atau sekring yang mengalirkan arus, lalu putuskan dayanya sebelum menolong korban sengatan.

Jangan pernah mencoba menyentuh korban secara langsung jika arus listrik masih aktif karena risiko kesetrum bisa berbahaya bagi penolong juga.

Dengan memutus aliran listrik, kondisi korban akan lebih aman untuk ditangani, serta mengurangi potensi penolong ikut menjadi korban berikutnya.

  1. Menggunakan Benda Isolator untuk Menggeser Korban

Jika aliran listrik belum sepenuhnya mati, penolong wajib menjaga jarak dan tidak menyentuh korban dengan tangan kosong.

Gunakan benda-benda isolator seperti kayu, karet, plastik, atau kain kering tebal untuk mendorong tubuh korban menjauh dari sumber listrik.

Hindari penggunaan benda logam maupun alat yang bisa menghantarkan listrik, karena hal tersebut justru bisa membuat penolong ikut tersengat arus.

Baca Juga :  Melakukan Strength Training Bermanfaat untuk Meningkatkan Kekuatan Otot

Langkah ini sangat krusial untuk mencegah jatuhnya korban tambahan dan memastikan keselamatan penolong ketika melakukan evakuasi darurat.

  1. Menghubungi Pertolongan Medis atau IGD

Setelah korban berhasil dijauhkan dari sumber listrik, segera hubungi rumah sakit, IGD, atau layanan ambulans untuk penanganan medis profesional.

Jangan meninggalkan korban sendirian saat menunggu bantuan datang, tetap dampingi agar kondisinya tidak semakin memburuk di lokasi kejadian.

Berikan informasi detail kepada petugas medis terkait kondisi korban, jenis luka, serta lama korban terpapar sengatan listrik tersebut.

Langkah cepat menghubungi tenaga medis sangat penting, karena korban bisa saja mengalami komplikasi serius seperti henti jantung atau gagal pernapasan.

  1. Memeriksa Kondisi Tubuh Korban

Periksa kondisi korban dengan cermat, mulai dari pernapasan, denyut nadi, hingga tingkat kesadarannya setelah terkena sengatan listrik.

Tanda-tanda bahaya yang sering muncul antara lain napas cepat, wajah pucat, muntah, tubuh lemas, atau korban mendadak tidak sadarkan diri.

Jika korban masih sadar, baringkan tubuh dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala untuk mengurangi risiko syok.

Apabila korban tidak bernapas atau denyut nadi hilang, penolong harus segera melakukan tindakan darurat sambil menunggu medis datang.

  1. Menangani Luka Bakar Akibat Sengatan

Sengatan listrik seringkali menimbulkan luka bakar serius pada kulit sehingga perlu segera dilakukan pertolongan pertama yang tepat.

Baca Juga :  Tawas Diyakini Mampu Menjaga Kebersihan Ketiak dengan Harga Terjangkau

Segera lepaskan pakaian yang menempel di luka, kemudian dinginkan area tersebut menggunakan air mengalir untuk mengurangi rasa sakitnya.

Hindari menutup luka dengan kain kasar atau selimut, gunakan kain kasa steril atau perban khusus agar luka tidak semakin parah.

Menangani luka bakar dengan tepat bisa mencegah kerusakan jaringan lebih luas dan mempercepat proses pemulihan korban sengatan listrik.

  1. Melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

Jika korban tidak bernapas atau nadi tidak terasa, segera lakukan CPR bila penolong menguasai teknik dasar pertolongan tersebut.

CPR dapat membantu menjaga aliran oksigen ke otak serta organ vital hingga tenaga medis tiba di lokasi kejadian.

Langkah ini biasanya dilakukan dengan memberikan tekanan dada berulang serta bantuan pernapasan buatan bagi korban sengatan listrik.

Pertolongan darurat berupa CPR bisa menjadi penentu hidup atau mati korban sebelum sampai ke rumah sakit.

Penyebab seseorang tersengat listrik umumnya karena kontak langsung dengan kabel terbuka, peralatan rusak, atau sambaran petir.

Kesalahan saat memperbaiki peralatan elektronik, menyentuh logam yang dialiri listrik, maupun bekerja di area basah juga meningkatkan risiko tersetrum.

Pada anak-anak, risiko sering muncul karena kebiasaan menggigit kabel atau memegang stop kontak tanpa pengawasan orang tua.

Oleh sebab itu, selalu waspada terhadap sumber listrik di sekitar dan segera lakukan pertolongan pertama bila ada korban kesetrum.(jpc)

Sengatan listrik merupakan salah satu risiko yang bisa terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan kabel terbuka, peralatan rusak, atau terkena aliran tegangan tinggi.

Korban sengatan listrik biasanya akan merasakan sensasi kejut pada kulit, mulai ringan hingga berat, bahkan berpotensi menyebabkan kerusakan organ vital atau kematian.

Semakin tinggi tegangan listrik yang mengenai tubuh, semakin besar risiko luka bakar, gangguan detak jantung, hingga henti napas mendadak.

Dilansir dari laman bunda.co.id dan liramedika.com, berikut adalah pertolongan pertama yang wajib dilakukan saat menemukan korban sengatan listrik.

  1. Mematikan Aliran Listrik

Pertolongan pertama paling penting adalah mematikan sumber arus listrik agar korban tidak terus-menerus menerima sengatan yang membahayakan tubuhnya.

Segera cari sumber listrik seperti panel, saklar utama, atau sekring yang mengalirkan arus, lalu putuskan dayanya sebelum menolong korban sengatan.

Jangan pernah mencoba menyentuh korban secara langsung jika arus listrik masih aktif karena risiko kesetrum bisa berbahaya bagi penolong juga.

Dengan memutus aliran listrik, kondisi korban akan lebih aman untuk ditangani, serta mengurangi potensi penolong ikut menjadi korban berikutnya.

  1. Menggunakan Benda Isolator untuk Menggeser Korban

Jika aliran listrik belum sepenuhnya mati, penolong wajib menjaga jarak dan tidak menyentuh korban dengan tangan kosong.

Gunakan benda-benda isolator seperti kayu, karet, plastik, atau kain kering tebal untuk mendorong tubuh korban menjauh dari sumber listrik.

Hindari penggunaan benda logam maupun alat yang bisa menghantarkan listrik, karena hal tersebut justru bisa membuat penolong ikut tersengat arus.

Baca Juga :  Melakukan Strength Training Bermanfaat untuk Meningkatkan Kekuatan Otot

Langkah ini sangat krusial untuk mencegah jatuhnya korban tambahan dan memastikan keselamatan penolong ketika melakukan evakuasi darurat.

  1. Menghubungi Pertolongan Medis atau IGD

Setelah korban berhasil dijauhkan dari sumber listrik, segera hubungi rumah sakit, IGD, atau layanan ambulans untuk penanganan medis profesional.

Jangan meninggalkan korban sendirian saat menunggu bantuan datang, tetap dampingi agar kondisinya tidak semakin memburuk di lokasi kejadian.

Berikan informasi detail kepada petugas medis terkait kondisi korban, jenis luka, serta lama korban terpapar sengatan listrik tersebut.

Langkah cepat menghubungi tenaga medis sangat penting, karena korban bisa saja mengalami komplikasi serius seperti henti jantung atau gagal pernapasan.

  1. Memeriksa Kondisi Tubuh Korban

Periksa kondisi korban dengan cermat, mulai dari pernapasan, denyut nadi, hingga tingkat kesadarannya setelah terkena sengatan listrik.

Tanda-tanda bahaya yang sering muncul antara lain napas cepat, wajah pucat, muntah, tubuh lemas, atau korban mendadak tidak sadarkan diri.

Jika korban masih sadar, baringkan tubuh dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala untuk mengurangi risiko syok.

Apabila korban tidak bernapas atau denyut nadi hilang, penolong harus segera melakukan tindakan darurat sambil menunggu medis datang.

  1. Menangani Luka Bakar Akibat Sengatan

Sengatan listrik seringkali menimbulkan luka bakar serius pada kulit sehingga perlu segera dilakukan pertolongan pertama yang tepat.

Baca Juga :  Tawas Diyakini Mampu Menjaga Kebersihan Ketiak dengan Harga Terjangkau

Segera lepaskan pakaian yang menempel di luka, kemudian dinginkan area tersebut menggunakan air mengalir untuk mengurangi rasa sakitnya.

Hindari menutup luka dengan kain kasar atau selimut, gunakan kain kasa steril atau perban khusus agar luka tidak semakin parah.

Menangani luka bakar dengan tepat bisa mencegah kerusakan jaringan lebih luas dan mempercepat proses pemulihan korban sengatan listrik.

  1. Melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

Jika korban tidak bernapas atau nadi tidak terasa, segera lakukan CPR bila penolong menguasai teknik dasar pertolongan tersebut.

CPR dapat membantu menjaga aliran oksigen ke otak serta organ vital hingga tenaga medis tiba di lokasi kejadian.

Langkah ini biasanya dilakukan dengan memberikan tekanan dada berulang serta bantuan pernapasan buatan bagi korban sengatan listrik.

Pertolongan darurat berupa CPR bisa menjadi penentu hidup atau mati korban sebelum sampai ke rumah sakit.

Penyebab seseorang tersengat listrik umumnya karena kontak langsung dengan kabel terbuka, peralatan rusak, atau sambaran petir.

Kesalahan saat memperbaiki peralatan elektronik, menyentuh logam yang dialiri listrik, maupun bekerja di area basah juga meningkatkan risiko tersetrum.

Pada anak-anak, risiko sering muncul karena kebiasaan menggigit kabel atau memegang stop kontak tanpa pengawasan orang tua.

Oleh sebab itu, selalu waspada terhadap sumber listrik di sekitar dan segera lakukan pertolongan pertama bila ada korban kesetrum.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru