33.1 C
Jakarta
Wednesday, December 3, 2025

Bahaya Fatal Menahan Bersin bagi Tubuh

Bersin adalah refleks alami tubuh yang berfungsi untuk membersihkan saluran pernapasan dari partikel asing seperti debu, kuman, atau iritan. Proses ini terjadi ketika lapisan dalam hidung mengalami rangsangan, lalu mengirim sinyal ke otak untuk memicu respon berikutnya.

Setelah sinyal diterima oleh otak, berbagai otot termasuk otot dada, perut, diafragma, tenggorokan, dan kelopak mata bersiap untuk menghentak udara kuat secara bersamaan guna mengeluarkan partikel asing dari hidung. Umumnya, bersin diawali dengan refleks mirip menguap untuk meningkatkan tekanan udara.

Dikutip dari Alodokter, ketika proses bersin berlangsung biasanya lebih dari 100 ribu kuman dan virus dapat tersebar ke udara dengan kecepatan sekitar 160 km/jam. Beberapa virus yang mudah menular lewat bersin antara lain virus influenza dan virus Corona.

Bersin umumnya muncul secara spontan dan sulit dikendalikan, sehingga jauh lebih baik jika tidak ditahan. Meski begitu, sebagian orang memilih menahannya demi menjaga kenyamanan lingkungan sekitar, terutama di tempat umum. Namun, perlu diketahui bahwa menahan bersin justru dapat membawa efek negatif bagi kesehatan.

Baca Juga :  Serba-serbi Diet Air Putih

Dampak Menahan Bersin terhadap Kondisi Tubuh

Dikarenakan bersin berfungsi untuk mengeluarkan kotoran seperti bakteri dan virus, jika kamu menahannya maka sumber penyakit tersebut akan masuk dan terdorong ke dalam tubuh. Dikutip dari Halodoc, masih terdapat dampak negatif lain jika seseorang menahan bersinnya.

  1. Risiko Gendang Telinga Pecah

Saat bersin ditahan, tekanan dalam tuba eustachius meningkat dan mendorong gendang telinga dengan kuat. Hal ini terjadi karena saluran telinga, hidung, dan tenggorokan yang saling terhubung. Tekanan berlebihan inilah yang dapat menyebabkan gendang telinga pecah.

Electronic money exchangers listing
  1. Infeksi Telinga Bagian Tengah

Menahan bersin dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada telinga bagian tengah. Bersin seharusnya membantu mengeluarkan kuman atau partikel asing dari tubuh. Namun, bersin yang ditahan justru dapat mendorong kuman tersebut kembali ke dalam dan jika kuman masuk ke saluran telinga, infeksi pun dapat muncul.

  1. Memecahkan Pembuluh Darah
Baca Juga :  IDAI Sebut Edukasi Nakes untuk Dampingi Ibu Beri ASI Juga Penting

Sering menahan bersin bisa menyebabkan pembuluh darah kecil di area hidung, mata, dan gendang telinga mengalami tekanan berlebih hingga pecah. Walaupun kondisi ini jarang terjadi, dampaknya dapat memunculkan berbagai keluhan, termasuk mata yang tampak kemerahan.

  1. Kerusakan di Tenggorokan

Menahan bersin terlalu sering bisa menyebabkan cedera pada tenggorokan. Tekanan udara yang sangat kuat saat bersin tertahan dapat merusak jaringan di area mulut dan tenggorokan. Meskipun kasusnya jarang, risiko ini tetap dapat dialami oleh siapa saja.

  1. Cedera pada Diafragma

Ketika bersin sering ditahan, udara bertekanan tinggi dapat terjebak di area diafragma yang berpotensi memicu terjadinya kolaps paru-paru. Kondisi ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.(jpc)

Bersin adalah refleks alami tubuh yang berfungsi untuk membersihkan saluran pernapasan dari partikel asing seperti debu, kuman, atau iritan. Proses ini terjadi ketika lapisan dalam hidung mengalami rangsangan, lalu mengirim sinyal ke otak untuk memicu respon berikutnya.

Setelah sinyal diterima oleh otak, berbagai otot termasuk otot dada, perut, diafragma, tenggorokan, dan kelopak mata bersiap untuk menghentak udara kuat secara bersamaan guna mengeluarkan partikel asing dari hidung. Umumnya, bersin diawali dengan refleks mirip menguap untuk meningkatkan tekanan udara.

Dikutip dari Alodokter, ketika proses bersin berlangsung biasanya lebih dari 100 ribu kuman dan virus dapat tersebar ke udara dengan kecepatan sekitar 160 km/jam. Beberapa virus yang mudah menular lewat bersin antara lain virus influenza dan virus Corona.

Electronic money exchangers listing

Bersin umumnya muncul secara spontan dan sulit dikendalikan, sehingga jauh lebih baik jika tidak ditahan. Meski begitu, sebagian orang memilih menahannya demi menjaga kenyamanan lingkungan sekitar, terutama di tempat umum. Namun, perlu diketahui bahwa menahan bersin justru dapat membawa efek negatif bagi kesehatan.

Baca Juga :  Serba-serbi Diet Air Putih

Dampak Menahan Bersin terhadap Kondisi Tubuh

Dikarenakan bersin berfungsi untuk mengeluarkan kotoran seperti bakteri dan virus, jika kamu menahannya maka sumber penyakit tersebut akan masuk dan terdorong ke dalam tubuh. Dikutip dari Halodoc, masih terdapat dampak negatif lain jika seseorang menahan bersinnya.

  1. Risiko Gendang Telinga Pecah

Saat bersin ditahan, tekanan dalam tuba eustachius meningkat dan mendorong gendang telinga dengan kuat. Hal ini terjadi karena saluran telinga, hidung, dan tenggorokan yang saling terhubung. Tekanan berlebihan inilah yang dapat menyebabkan gendang telinga pecah.

  1. Infeksi Telinga Bagian Tengah

Menahan bersin dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada telinga bagian tengah. Bersin seharusnya membantu mengeluarkan kuman atau partikel asing dari tubuh. Namun, bersin yang ditahan justru dapat mendorong kuman tersebut kembali ke dalam dan jika kuman masuk ke saluran telinga, infeksi pun dapat muncul.

  1. Memecahkan Pembuluh Darah
Baca Juga :  IDAI Sebut Edukasi Nakes untuk Dampingi Ibu Beri ASI Juga Penting

Sering menahan bersin bisa menyebabkan pembuluh darah kecil di area hidung, mata, dan gendang telinga mengalami tekanan berlebih hingga pecah. Walaupun kondisi ini jarang terjadi, dampaknya dapat memunculkan berbagai keluhan, termasuk mata yang tampak kemerahan.

  1. Kerusakan di Tenggorokan

Menahan bersin terlalu sering bisa menyebabkan cedera pada tenggorokan. Tekanan udara yang sangat kuat saat bersin tertahan dapat merusak jaringan di area mulut dan tenggorokan. Meskipun kasusnya jarang, risiko ini tetap dapat dialami oleh siapa saja.

  1. Cedera pada Diafragma

Ketika bersin sering ditahan, udara bertekanan tinggi dapat terjebak di area diafragma yang berpotensi memicu terjadinya kolaps paru-paru. Kondisi ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru