PERHIMPUNAN Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat
ini tengah berupaya untuk memfasilitasi sistem pembayaran regional. Langkah ini
diambil karena negara-negara anggota ASEAN meyakini bahwa ekonomi digital
menjadi pendorong utama berikutnya untuk pertumbuhan ekonomi.
“Ketika ekonomi digital menjadi lebih penting, semakin merajalela,
saya pikir ada lebih banyak minat untuk memiliki pintu masuk pembayaran,”
kata Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi, di sela-sela Forum Media ASEAN
ke-3 di Bangkok, Senin (29/7).
Lim mengatakan bahwa menteri keuangan dari 10 anggota blok dan bank sentral
sedang bekerja menuju sistem tersebut. Namun tidak dapat dipungkiri, sejumlah
kesulitan masih harus diselesaikan.
“Saya tidak bisa memberi tahu Anda kapan (kami bisa mengharapkan
sistem seperti itu), tetapi kami sedang mengusahakannya,” kata Lim.
“Setiap negara memiliki sistem dan peraturannya sendiri. Kami perlu
memastikan peraturannya serupa,” tambahnya seperti dimuat Channel News
Asia.
Selama sesi dialog sebelumnya pada hari itu, Lim menyatakan kepercayaan
pada kesehatan negara-negara ASEAN. Dia mengatakan bahwa kinerja ekonomi
megara-negara ASEAN cukup positif meskipun ada tantangan saat ini.
“Perdagangan masih positif meskipun sedikit menurun. Investasi masih
datang dari dalam negara-negara anggota ASEAN maupun dari investasi langsung
asing. Ini masih lintasan yang sangat positif,” kata Lim.
“Ditambah dengan ekonomi digital yang kami promosikan sangat tinggi di
ASEAN. Ini akan semakin memacu pendorong pertumbuhan ekonomi berikutnya di
ASEAN,” tutupnya. (rmol/kpc)