26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Ratu Elizabeth II Bekukan Parlemen Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bikin gempar dunia
politik. Rabu (28/8) dia mengumumkan penundaan sesi parlemen terlama sepanjang
sejarah. Dan keputusan itu disetujui Ratu Elizabeth II.

Musuh-musuhnya beranggapan bahwa keputusan itu adalah taktik
kotor untuk mencegah diskusi tentang Brexit.

Sejak pagi, Johnson menerbitkan surat terbuka kepada rekanannya
di parlemen. Menurut dia, sesi parlemen sudah berjalan terlalu lama dan
melelahkan. Karena itu, lembaga legislatif Britania Raya tersebut butuh
istirahat.

“Sejak sesi dimulai, kami berdiskusi selama 340 hari. Padahal,
dalam 400 tahun terakhir, sesi terlama yang pernah kami alami adalah 250 hari
kerja,” tulis Johnson.

Menurut BBC, kabinet Johnson mengusulkan menutup aktivitas
parlemen pada 10 September-14 Oktober. Artinya, 23 hari kerja hilang begitu
saja. Padahal, parlemen sedang tak aktif karena reses musim panas pada 25
Juli-3 September mendatang.

Baca Juga :  Covid-19 Seolah Musnah di Las Vegas, Antre ke Kasino Tanpa Masker

“Ini benar-benar langkah politik yang tidak patut. Apa pun
alasannya, tujuan pemerintah jelas untuk menghentikan debat tentang Brexit,”
ujar Ketua Majelis Rendah Inggris John Bercow.(jpg)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bikin gempar dunia
politik. Rabu (28/8) dia mengumumkan penundaan sesi parlemen terlama sepanjang
sejarah. Dan keputusan itu disetujui Ratu Elizabeth II.

Musuh-musuhnya beranggapan bahwa keputusan itu adalah taktik
kotor untuk mencegah diskusi tentang Brexit.

Sejak pagi, Johnson menerbitkan surat terbuka kepada rekanannya
di parlemen. Menurut dia, sesi parlemen sudah berjalan terlalu lama dan
melelahkan. Karena itu, lembaga legislatif Britania Raya tersebut butuh
istirahat.

“Sejak sesi dimulai, kami berdiskusi selama 340 hari. Padahal,
dalam 400 tahun terakhir, sesi terlama yang pernah kami alami adalah 250 hari
kerja,” tulis Johnson.

Menurut BBC, kabinet Johnson mengusulkan menutup aktivitas
parlemen pada 10 September-14 Oktober. Artinya, 23 hari kerja hilang begitu
saja. Padahal, parlemen sedang tak aktif karena reses musim panas pada 25
Juli-3 September mendatang.

Baca Juga :  Covid-19 Seolah Musnah di Las Vegas, Antre ke Kasino Tanpa Masker

“Ini benar-benar langkah politik yang tidak patut. Apa pun
alasannya, tujuan pemerintah jelas untuk menghentikan debat tentang Brexit,”
ujar Ketua Majelis Rendah Inggris John Bercow.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru