PROKALTENG.CO-Kamboja dan Thailand resmi berlakukan gencatan senjata pada Senin malam 28 Juli 2025, setelah kedua negara terlibat perang mematikan dalam lima hari yang menyebaban 300.000 orang mengungsi.
Kesepakatan gencatan senjata ini dilakukan setelah upaya dari Malaysia yang merupakan ketua blok regional ASEAN, serta Amerika dan Tiongkok mempertemukan kedua belapihak.
Para pemimpin kedua negara sepakat dalam perundingan di Putrajaya untuk mengakhiri permusuhan, melanjutkan komunikasi langsung, dan menciptakan mekanisme untuk melaksanakan gencatan senjata.
“Ini adalah langkah awal yang vital menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebelumnya dalam konferensi pers, dilansir dari Reuters, Selasa 29 Juli 2025.
Perundingan gencatan senjata ini belangsung selama 2 jam di kediaman Anwa Ibrahim di Putrajaya, Malaysia.
Perundingan gencatan senjata ini menyusul desakan perdamaian yang berkelanjutan dari Anwar Ibrahim yang mendapat panggilan telepon dari Presiden AS Donald Trump.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social pada hari Senin, Trump mengucapkan selamat kepada semua pihak dan mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan para pemimpin Thailand dan Kamboja serta menginstruksikan tim perdagangannya untuk memulai kembali negosiasi.
“Dengan mengakhiri Perang ini, kita telah menyelamatkan ribuan nyawa … Saya telah mengakhiri banyak Perang hanya dalam enam bulan — saya bangga menjadi Presiden PERDAMAIAN!” kata Trump. (fin)