29 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Paling Lambat 31 Oktober, Inggris Keluar dari Uni Eropa

RESMI sudah Boris Johnson menjadi sosok nomor satu di pemerintahan
Inggris. Dalam pidato kenegaraan pertama di Downing Street 10, Rabu (24/7),
pria 55 tahun itu kembali mengingatkan akan misi utamanya: Brexit.

“Jangan ungkit lagi backstop.
Permainan saling menyalahkan sudah berhenti di sini,” ungkap Johnson menurut
Sky News. Sekadar informasi, backstop merupakan perincian perjanjian Brexit
Theresa May yang menjamin perbatasan Republik Irlandia dan Negara Bagian
Irlandia Utara, Inggris, masih terbuka.

Johnson menegaskan bahwa Inggris
bakal keluar dari Uni Eropa paling lambat 31 Oktober. Tentu hal itu dibarengi
negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan perceraian. Namun, dia berjanji tak
menunda lagi Brexit jika negosiasi tersebut gagal.

Baca Juga :  Amerika Beri Sanksi Dagang pada Turki

“Rakyat Inggris sudah lelah
menunggu. Saya akan mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan Brexit
terjadi,” tegasnya.

Johnson menjanjikan kebijakannya
lebih fokus untuk urusan dalam negeri. Misalnya merekrut 20 ribu personel
kepolisian baru. Atau memutakhirkan 20 rumah sakit yang ada di penjuru Britania
Raya. Janji tersebut sepertinya selaras dengan visinya untuk menyatukan Inggris
yang sudah terpecah belah.

Hanya, permasalahan yang membagi
Inggris tak bisa selesai begitu saja. Begitu Johnson mengambil takhta, banyak
pejabat kabinet sebelumnya yang langsung mengundurkan diri. Yang paling
mencolok adalah Kanselir Inggris Philip Hammond.

Banyak yang sudah mengira bahwa
Johnson bakal membawa lingkaran politik baru di kabinet. Sebagai permulaan, dia
membawa Dominic Cumming sebagai penasihat senior perdana menteri terbaru. Dia
merupakan pakar politik yang pernah diperankan Benedict Cumberbatch dalam film
Brexit: The Uncivil War.

Baca Juga :  Belanda Resmi Larang Penggunaan Cadar di Tempat Umum

“Kami akan melawan orang-orang
yang ragu, murung, dan suka bicara kiamat,” tegasnya. (JPC/KPC)

RESMI sudah Boris Johnson menjadi sosok nomor satu di pemerintahan
Inggris. Dalam pidato kenegaraan pertama di Downing Street 10, Rabu (24/7),
pria 55 tahun itu kembali mengingatkan akan misi utamanya: Brexit.

“Jangan ungkit lagi backstop.
Permainan saling menyalahkan sudah berhenti di sini,” ungkap Johnson menurut
Sky News. Sekadar informasi, backstop merupakan perincian perjanjian Brexit
Theresa May yang menjamin perbatasan Republik Irlandia dan Negara Bagian
Irlandia Utara, Inggris, masih terbuka.

Johnson menegaskan bahwa Inggris
bakal keluar dari Uni Eropa paling lambat 31 Oktober. Tentu hal itu dibarengi
negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan perceraian. Namun, dia berjanji tak
menunda lagi Brexit jika negosiasi tersebut gagal.

Baca Juga :  Amerika Beri Sanksi Dagang pada Turki

“Rakyat Inggris sudah lelah
menunggu. Saya akan mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan Brexit
terjadi,” tegasnya.

Johnson menjanjikan kebijakannya
lebih fokus untuk urusan dalam negeri. Misalnya merekrut 20 ribu personel
kepolisian baru. Atau memutakhirkan 20 rumah sakit yang ada di penjuru Britania
Raya. Janji tersebut sepertinya selaras dengan visinya untuk menyatukan Inggris
yang sudah terpecah belah.

Hanya, permasalahan yang membagi
Inggris tak bisa selesai begitu saja. Begitu Johnson mengambil takhta, banyak
pejabat kabinet sebelumnya yang langsung mengundurkan diri. Yang paling
mencolok adalah Kanselir Inggris Philip Hammond.

Banyak yang sudah mengira bahwa
Johnson bakal membawa lingkaran politik baru di kabinet. Sebagai permulaan, dia
membawa Dominic Cumming sebagai penasihat senior perdana menteri terbaru. Dia
merupakan pakar politik yang pernah diperankan Benedict Cumberbatch dalam film
Brexit: The Uncivil War.

Baca Juga :  Belanda Resmi Larang Penggunaan Cadar di Tempat Umum

“Kami akan melawan orang-orang
yang ragu, murung, dan suka bicara kiamat,” tegasnya. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru