25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Satu Orang Diduga Suspek Corona, Korea Utara Langsung Terapkan Kondisi

KALTENGPOS.CO – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gelisah. Dia
segera mengelar pertemuan darurat politbiro, setelah seseorang yang dicurigai
membawa virus corona kembali dari Korea Selatan usai menyeberangi perbatasan
secara ilegal Juli ini. Demikian diberitakan 
media pemerintah, Minggu (26/7).

Jika terkonfirmasi, maka kasus
itu akan menjadi yang pertama diakui secara resmi oleh otoritas Korea Utara,
yang sejauh ini mengklaim tidak ada pengidap COVID-19 di negara itu.

Kim seperti dilansir KCNA, menyatakan
status darurat dan memberlakukan penguncian di kota perbatasan Kaesong. Dia menyebutnya
sebagai “situasi genting di mana virus ganas dapat dikatakan telah
memasuki negara tersebut”.

KCNA melaporkan seseorang yang
membelot ke Korsel tiga tahun lalu kembali menyeberangi perbatasan, yang
memisahkan dua Korea, dengan gejala mirip COVID-19. “Peristiwa darurat
terjadi di Kota Kaesong, di mana seseorang yang kabur ke Korsel tiga tahun
lalu, yang diduga terinfeksi virus ganas kembali pada 19 Juli setelah secara
ilegal melewati garis demarkasi,” kata KCNA.

Baca Juga :  Kondisi Mata Buta Permanen, Kemenlu Beri Pendampingan untuk Veby

KCNA tidak menyebutkan secara
spesifik apakah seseorang itu telah dilakukan tes, namun mengatakan hasil belum
pasti diperoleh dari sejumlah pemeriksaan medis sekresi dari organ pernapasan
dan darah orang tersebut, memicu petugas untuk mengarantina orang tersebut dan
menyelidiki siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak dengannya.

Korut menerima ribuan alat tes
COVID-19 dari Rusia dan negara-negara lainnya serta menutup perbatasan secara
ketat. Ribuan orang di Korut menjalani karantina namun baru-baru ini otoritas
terkait melonggarkan pembatasan COVID-19.

KALTENGPOS.CO – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gelisah. Dia
segera mengelar pertemuan darurat politbiro, setelah seseorang yang dicurigai
membawa virus corona kembali dari Korea Selatan usai menyeberangi perbatasan
secara ilegal Juli ini. Demikian diberitakan 
media pemerintah, Minggu (26/7).

Jika terkonfirmasi, maka kasus
itu akan menjadi yang pertama diakui secara resmi oleh otoritas Korea Utara,
yang sejauh ini mengklaim tidak ada pengidap COVID-19 di negara itu.

Kim seperti dilansir KCNA, menyatakan
status darurat dan memberlakukan penguncian di kota perbatasan Kaesong. Dia menyebutnya
sebagai “situasi genting di mana virus ganas dapat dikatakan telah
memasuki negara tersebut”.

KCNA melaporkan seseorang yang
membelot ke Korsel tiga tahun lalu kembali menyeberangi perbatasan, yang
memisahkan dua Korea, dengan gejala mirip COVID-19. “Peristiwa darurat
terjadi di Kota Kaesong, di mana seseorang yang kabur ke Korsel tiga tahun
lalu, yang diduga terinfeksi virus ganas kembali pada 19 Juli setelah secara
ilegal melewati garis demarkasi,” kata KCNA.

Baca Juga :  Kondisi Mata Buta Permanen, Kemenlu Beri Pendampingan untuk Veby

KCNA tidak menyebutkan secara
spesifik apakah seseorang itu telah dilakukan tes, namun mengatakan hasil belum
pasti diperoleh dari sejumlah pemeriksaan medis sekresi dari organ pernapasan
dan darah orang tersebut, memicu petugas untuk mengarantina orang tersebut dan
menyelidiki siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak dengannya.

Korut menerima ribuan alat tes
COVID-19 dari Rusia dan negara-negara lainnya serta menutup perbatasan secara
ketat. Ribuan orang di Korut menjalani karantina namun baru-baru ini otoritas
terkait melonggarkan pembatasan COVID-19.

Terpopuler

Artikel Terbaru