Site icon Prokalteng

Hambat Pengiriman Masker, Wali Kota di Tiongkok Dipecat

hambat-pengiriman-masker-wali-kota-di-tiongkok-dipecat

Wabah virus Korona
jenis baru atau COVID-19 yang sudah menjadi pandemi membuat kebijakan ketat
dilakukan Tiongkok. Sejumlah pejabat di beberapa provinsi dipecat lantaran
dianggap gagal menangani persebaran wabah virus Korona. Bahkan, masalah sepele
bisa berujung pada pemecatan.

Terbaru, Wali Kota Dali, Provinsi Yunnan, yang
bernama Du Shugan dan Wakil Wali Kota Lou Zenghui, harus kehilangan jabatannya.
Keduanya dicopot dari jabatannya karena dianggap menghambat pengiriman masker
untuk mencegah penularan wabah virus Korona.

Pemecatan juga dilakukan terhadap Ketua Partai
Komunis China (CPC) Cabang Kota Dali, Gao Zhihong. Hal itu berdasarkan
keputusan Komisi Disiplin CPC wilayah Provinsi Yunnan yang berkantor di Kota
Kunming. Keputusan itu ditetapkan pada Senin (24/2). Kepala Dinas Kesehatan
Kota Dali, Yang Yanchi terlebih dahulu dipecat atas kasus tersebut.

Sementara itu, dua pengurus CPC Kota Dali dan
tiga pengurus di bawahnya dikenai sanksi peringatan keras dari internal partai
penguasa di Tiongkok tersebut.

Dalam laporan, pengiriman masker ke Kota
Chongqing (kota setingkat provinsi yang bertetangga dengan Provinsi Yunnan)
dicegat oleh para pelaku saat transit di Kota Dali. Pencegatan itu memicu
kecaman di seantero daratan Tiongkok. Pihak Pemerintah Kota Dali sempat meminta
maaf atas kesalahan yang dilakukan jajaran pejabat utamanya. Namun, hal itu tak
menyurutkan kemarahan publik.

Masker menjadi barang yang langka dan harganya
mahal di Tiongkok. Pemerintah pusat telah memperingatkan sejumlah pihak,
termasuk apotek, untuk tidak memanfaatkan situasi tersebut dengan menaikkan
harga jual masker.

Komite Sentral CPC juga tidak segan-segan
memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja menghambat
upaya pengendalian dan pencegahan wabah COVID-19.

Per Rabu (26/2), jumlah orang yang
terkonfirmasi terpapar COVID-19 di Tiongkok mencapai angka 78.064. Jumlah
korban meninggal dunia mencapai 2.715 orang. Secara global, jumlah kematian
akibat virus Korona jenis baru mencapai 2.763.(jpc)

 

Exit mobile version