34.9 C
Jakarta
Tuesday, October 8, 2024

Hari Terburuk Lebanon dalam 18 Tahun:

Ratusan Orang Tewas, Puluhan Ribu Mengungsi Akibat Serangan Israel

PROKALTENG.CO-Kekhawatiran Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa Lebanon bakal jadi Jalur Gaza berikutnya mulai terlihat. Sampai pukul 21.00 WIB tadi malam (24/9) saja, sudah tercatat 558 orang tewas akibat serangan membabi buta Israel ke negeri tetangganya di sebelah utara itu.

Jumlah korban tewas akibat serangan mulai Senin (23/9) dengan dalih memburu para pejuang Hizbullah tersebut termasuk 50 anak, 94 perempuan, dan 4 paramedis. Mengutip Al Jazeera, Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad menyebutkan bahwa ribuan keluarga harus mengungsi.

Seorang pejabat keamanan Syria juga mengatakan kepada AFP, sekitar 500 warga Lebanon berduyun-duyun memasuki wilayah Syria untuk mengungsi.

Padahal, Syria sendiri juga masih menghadapi kecamuk perang saudara. Tapi, Syria dirasa masih lebih aman ketimbang Lebanon karena Israel tengah melancarkan serangan terbesarnya sejak perang dengan Hizbullah pada 2006.

Baca Juga :  Wow...!! Kalahkan Emas, Sebutir Durian Ini Dijual Seharga Rp681 Juta

PBB malah menyebut jumlah warga Lebanon yang mengungsi ke berbagai tempat secara keseluruhan mencapai puluhan ribu orang.

’’Kami benar-benar prihatin terhadap eskalasi serangan yang kami saksikan,” kata Matthew Saltmarsh, juru bicara badan PBB yang menangani pengungsi, seperti dikutip dari AFP.

Juga Gempur Beirut

Total sejak pekan lalu, ada 6.400 orang yang harus dirawat di rumah sakit, termasuk akibat serangan melalui pager dan walkie talkie. ’’Semua rumah sakit sangat kewalahan menangani mereka yang terluka,” kata Abdinasir Abubakar, perwakilan WHO di Lebanon.

Ettie Higgins, perwakilan Unicef di Lebanon, mengkhawatirkan dampak situasi sekarang terhadap anak-anak dan remaja di negeri bekas jajahan Prancis tersebut.

’’Kemarin (Senin, 23/9) merupakan hari terburuk Lebanon dalam 18 tahun. Kekerasan ini harus segera diakhiri atau dampaknya bakal sulit ditanggulangi,” katanya.

Baca Juga :  Massa Demonstran Tak Gubris Ajakan Dialog

Setelah menggempur Lebanon Selatan dan Timur yang menjadi basis kekuatan Hizbullah, rudal-rudal Israel juga mulai menyasar Beirut, ibu kota Lebanon.

Seorang fotografer AFP menyaksikan langsung serangan itu menghancurkan bangunan dua lantai di sebuah kawasan padat penduduk. Serangan tersebut juga merusak sejumlah mobil di sekitar bangunan yang menjadi sasaran. (lyn/mia/c7/ttg/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Kekhawatiran Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa Lebanon bakal jadi Jalur Gaza berikutnya mulai terlihat. Sampai pukul 21.00 WIB tadi malam (24/9) saja, sudah tercatat 558 orang tewas akibat serangan membabi buta Israel ke negeri tetangganya di sebelah utara itu.

Jumlah korban tewas akibat serangan mulai Senin (23/9) dengan dalih memburu para pejuang Hizbullah tersebut termasuk 50 anak, 94 perempuan, dan 4 paramedis. Mengutip Al Jazeera, Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad menyebutkan bahwa ribuan keluarga harus mengungsi.

Seorang pejabat keamanan Syria juga mengatakan kepada AFP, sekitar 500 warga Lebanon berduyun-duyun memasuki wilayah Syria untuk mengungsi.

Padahal, Syria sendiri juga masih menghadapi kecamuk perang saudara. Tapi, Syria dirasa masih lebih aman ketimbang Lebanon karena Israel tengah melancarkan serangan terbesarnya sejak perang dengan Hizbullah pada 2006.

Baca Juga :  Wow...!! Kalahkan Emas, Sebutir Durian Ini Dijual Seharga Rp681 Juta

PBB malah menyebut jumlah warga Lebanon yang mengungsi ke berbagai tempat secara keseluruhan mencapai puluhan ribu orang.

’’Kami benar-benar prihatin terhadap eskalasi serangan yang kami saksikan,” kata Matthew Saltmarsh, juru bicara badan PBB yang menangani pengungsi, seperti dikutip dari AFP.

Juga Gempur Beirut

Total sejak pekan lalu, ada 6.400 orang yang harus dirawat di rumah sakit, termasuk akibat serangan melalui pager dan walkie talkie. ’’Semua rumah sakit sangat kewalahan menangani mereka yang terluka,” kata Abdinasir Abubakar, perwakilan WHO di Lebanon.

Ettie Higgins, perwakilan Unicef di Lebanon, mengkhawatirkan dampak situasi sekarang terhadap anak-anak dan remaja di negeri bekas jajahan Prancis tersebut.

’’Kemarin (Senin, 23/9) merupakan hari terburuk Lebanon dalam 18 tahun. Kekerasan ini harus segera diakhiri atau dampaknya bakal sulit ditanggulangi,” katanya.

Baca Juga :  Massa Demonstran Tak Gubris Ajakan Dialog

Setelah menggempur Lebanon Selatan dan Timur yang menjadi basis kekuatan Hizbullah, rudal-rudal Israel juga mulai menyasar Beirut, ibu kota Lebanon.

Seorang fotografer AFP menyaksikan langsung serangan itu menghancurkan bangunan dua lantai di sebuah kawasan padat penduduk. Serangan tersebut juga merusak sejumlah mobil di sekitar bangunan yang menjadi sasaran. (lyn/mia/c7/ttg/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru