31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Wanita Cantik Ini Bakal Jadi Penguasa Korut Penerus Kim Jong Un

KALTENGPOS.CO – Kim Yo-jong dipercaya sebagai penerus Kim Jong Un,
menjadi pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut). Kim Yo-Jong tampil menyusul
setelah pemimpin agung negeri Komunis itu meninggal dunia.

Sebelum Kim Jong-un meninggal
dunia, ia perlahan-lahan diberi ‘kue’ kekuasaan dalam tubuh Pemerintahan Korea
Utara (Korut).

Bahkan hubungan bilateral Korut
dengan Amerika Serikat (AS) serta Korea Selatan dipegang oleh Kim Yo-jong

Dikutip dari The Guardian, secara de facto Kim Yo-jong sekarang menjadi pemimpin
nomor dua di Korut.

Lembaga intelijen Korea Selatan
melalui anggota parlemen Korsel, Ha Tae-keung yang mengabarkan info ini.

Menurut Ha, Kim Jong-un memang
sudah menyerahkan sebagian otoritas di tangannya pada sang adik.

Dengan begitu, Kim Yo-jong bisa
bergerak lebih leluasa di bawah restu sang kakak. “Yang perlu
digarisbawahi ialah Kim Jong-un tetap memegang kekuasaan absolut, tetapi
semakin banyak yang diserahkan dibanding dahulu,” tuturnya.

Baca Juga :  Diisolasi Saudi, 472 WNI Terjebak di Kota Qatif

“Kim Yo-jong adalah pemimpin
kedua secara de facto,” imbuh Ha Tae-keung yang juga menjadi anggota
komite intelijen Korsel.

Selain itu, Kim Jong-un juga
mendelegasikan sebagian kekuasaan ekonomi dan militer kepada beberapa pejabat
senior.

Ha mensiyalir hal ini dilakukan
demi mengurangi ketegangan urat syaraf pada sang pemimpin agung yang beberapa
kali diisukan mengalami sakit parah.

Kim Jong-un kemungkinan berusaha
untuk tidak menjadi sasaran celaan jika terjadi kesalahan dalam kebijakan yang
dia ambil.

Kendati demikian, tidak ada
tanda-tanda Kim sedang sakit parah atau persiapan penyerahan kekuasaan
sepenuhnya pada sang adik.

Informasi pembagian kekuasaan
tersebut muncul setelah Kim Jong-un diketahui mengadakan Kongres Partai Buruh
Korea yang jarang digelar.

Kongres ini akan dilaksanakan
pada Januari 2021 mendatang untuk merancang rencana ekonomi lima tahunan dan
kebijakan ‘jangka pendek’.

Baca Juga :  Indonesia Akan Terus Dukung Perjuangan Palestina

Kim Jong-un pada Rabu 19 Agustus
2020 menyebut ‘tantangan yang tak terduga dan tak dapat dihindari dari berbagai
aspek serta situasi sedang mengancam Semenanjung Korea’.

Ucapannya dalam rapat Komite
Pusat Partai Buruh Korea itu kemungkinan mengacu pada munculnya kasus virus
corona, sanksi dari negara lain, serta hujan deras yang menerpa Korut beberapa
pekan terakhir.

Kesimpulan dalam rapat tersebut
juga menggunakan beberapa istilah yang jujur namun jarang mereka gunakan
seperti ‘tertundanya peningkatan ekonomi nasional secara serius’.

Dalam rapat ini, Kim Yo-jong
tidak hadir sebagaimana dalam rapat-rapat tingkat tinggi sebelumnya.

Kondisi itu memunculkan spekulasi
bahwa ia juga diturunkan pangkatnya, walau sang kakak menyerahkan sebagian
kekuasaan Korut padanya.

KALTENGPOS.CO – Kim Yo-jong dipercaya sebagai penerus Kim Jong Un,
menjadi pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut). Kim Yo-Jong tampil menyusul
setelah pemimpin agung negeri Komunis itu meninggal dunia.

Sebelum Kim Jong-un meninggal
dunia, ia perlahan-lahan diberi ‘kue’ kekuasaan dalam tubuh Pemerintahan Korea
Utara (Korut).

Bahkan hubungan bilateral Korut
dengan Amerika Serikat (AS) serta Korea Selatan dipegang oleh Kim Yo-jong

Dikutip dari The Guardian, secara de facto Kim Yo-jong sekarang menjadi pemimpin
nomor dua di Korut.

Lembaga intelijen Korea Selatan
melalui anggota parlemen Korsel, Ha Tae-keung yang mengabarkan info ini.

Menurut Ha, Kim Jong-un memang
sudah menyerahkan sebagian otoritas di tangannya pada sang adik.

Dengan begitu, Kim Yo-jong bisa
bergerak lebih leluasa di bawah restu sang kakak. “Yang perlu
digarisbawahi ialah Kim Jong-un tetap memegang kekuasaan absolut, tetapi
semakin banyak yang diserahkan dibanding dahulu,” tuturnya.

Baca Juga :  Diisolasi Saudi, 472 WNI Terjebak di Kota Qatif

“Kim Yo-jong adalah pemimpin
kedua secara de facto,” imbuh Ha Tae-keung yang juga menjadi anggota
komite intelijen Korsel.

Selain itu, Kim Jong-un juga
mendelegasikan sebagian kekuasaan ekonomi dan militer kepada beberapa pejabat
senior.

Ha mensiyalir hal ini dilakukan
demi mengurangi ketegangan urat syaraf pada sang pemimpin agung yang beberapa
kali diisukan mengalami sakit parah.

Kim Jong-un kemungkinan berusaha
untuk tidak menjadi sasaran celaan jika terjadi kesalahan dalam kebijakan yang
dia ambil.

Kendati demikian, tidak ada
tanda-tanda Kim sedang sakit parah atau persiapan penyerahan kekuasaan
sepenuhnya pada sang adik.

Informasi pembagian kekuasaan
tersebut muncul setelah Kim Jong-un diketahui mengadakan Kongres Partai Buruh
Korea yang jarang digelar.

Kongres ini akan dilaksanakan
pada Januari 2021 mendatang untuk merancang rencana ekonomi lima tahunan dan
kebijakan ‘jangka pendek’.

Baca Juga :  Indonesia Akan Terus Dukung Perjuangan Palestina

Kim Jong-un pada Rabu 19 Agustus
2020 menyebut ‘tantangan yang tak terduga dan tak dapat dihindari dari berbagai
aspek serta situasi sedang mengancam Semenanjung Korea’.

Ucapannya dalam rapat Komite
Pusat Partai Buruh Korea itu kemungkinan mengacu pada munculnya kasus virus
corona, sanksi dari negara lain, serta hujan deras yang menerpa Korut beberapa
pekan terakhir.

Kesimpulan dalam rapat tersebut
juga menggunakan beberapa istilah yang jujur namun jarang mereka gunakan
seperti ‘tertundanya peningkatan ekonomi nasional secara serius’.

Dalam rapat ini, Kim Yo-jong
tidak hadir sebagaimana dalam rapat-rapat tingkat tinggi sebelumnya.

Kondisi itu memunculkan spekulasi
bahwa ia juga diturunkan pangkatnya, walau sang kakak menyerahkan sebagian
kekuasaan Korut padanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru