Site icon Prokalteng

Serangan Mematikan di Pasar Natal Jerman: Lima Tewas dan 200 Korban Luka-Luka

Ilustrasi Jerman. (Pixabay)

PROKALTENG.CO-Kota Magdeburg di Jerman diselimuti kesedihan setelah terjadinya serangan tragis di pasar Natal. Serangan itu menewaskan lima korban dan melukai sedikitnya 200 orang.

Warga setempat berkumpul di Gereja Johannis, Sabtu (21/12), di seberang pasar untuk berduka dan memberi penghormatan kepada para korban. Gereja itu juga menjadi tempat Kanselir Jerman Olaf Scholz meletakkan karangan bunga duka cita.

Clara Schmidt, seorang warga yang mengunjungi gereja untuk meletakkan bunga, berbagi kesedihan. ”Suasana di sini sangat menyedihkan. Yang saya rasakan adalah kesedihan dan duka,” kata Schmidt dilansir dari Antara.
Meskipun dia berharap untuk mengunjungi pasar, dia tidak dapat melakukannya. Namun, dia memastikan bahwa teman-temannya yang mengunjungi pasar Natal tersebut semuanya selamat.

”Ketika kami mendengar tentang serangan itu, kami segera menghubungi teman-teman kami. Untungnya, mereka semua menanggapi dengan cepat,” tutur Schmidt.

Schmidt mengatakan, suasana Kota Magdeburg penuh dengan keterkejutan dan kesedihan. ”Kami tidak ingin kebencian meningkat. Apa yang berseliweran di media sosial sungguh meresahkan,” terang Schmidt.
”Tindakan kebencian ini memicu lebih banyak kebencian, dan itu adalah respons yang salah. Kebencian hanya menciptakan lebih banyak kebencian,” lanjut Schmidt.

Sementara itu, Konsul Jenderal Turki di Hannover Yusuf Arikan mengunjungi rumah sakit untuk memeriksa Ali dan Aylin Temel, pasangan Turki yang terluka dalam serangan itu. Keduanya mengalami patah tulang tetapi dalam kondisi stabil.

”Kondisi kedua warga negara kami baik. Mereka tidak dalam bahaya yang mengancam jiwa,” kata Arikan.
Tersangka dalam serangan Magdeburg adalah seorang dokter Saudi berusia 50 tahun, yang disebut sebagai anti Islam dan pendukung sayap kanan dan Zionisme. Tersangka yang diidentifikasi sebagai Talib A, menabrak puluhan orang dengan mobilnya di pasar Natal di Magdeburg pada Jumat (20/12).

Dia diketahui pindah ke Jerman pada 2006 dan telah bekerja sebagai psikiater di Bernburg, selatan Magdeburg. Sejumlah unggahan di media sosialnya sering mengungkapkan kekhawatiran tentang kebangkitan Islam di Jerman.
Dia juga berbagi unggahan yang mendukung partai Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan yang menentang imigrasi Muslim dan kelompok anti Islam lainnya di Eropa. (jpc)

Exit mobile version